Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Daripada Bermusuhan Lebih Baik Kita Tidak Berteman

7 Oktober 2019   03:11 Diperbarui: 7 Oktober 2019   03:28 3183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Template dari Dhimas Jusuf

Namanya Akhmad. Dia adalah Jokower sejati. Menurut dia, Jokowi adalah orang hebat yang telah dikirimkan Tuhan untuk membangun negeri ini. Saya suka geli sendiri melihat betapa fanatiknya Akhmad pada mantan Walikota Solo tersebut. Semua postingannya di Facebook hampir semuanya tentang Jokowi. Bahkan dia telah mencuri start untuk mengampanyekan Jokowi agar terpilih 2 periode di pemilu 2019.

Mengetahui bahwa saya juga pendukung Jokowi, Akhmad seneng banget. Dia sering ngirim WA tentang kebijakan-kebijakan Presiden kita ini; bagaimana Jokowi mendahulukan sila kelima tentang keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Berita-berita tentang Jokowi membangun infrastruktur di Indonesia Timur saya peroleh lengkap dari Akhmad. Hehehehe...

Sampai suatu hari dia tiba-tiba menghilang. Dia berhenti memposting broadcast tentang Jokowi bahkan boleh dibilang dia gak pernah posting apapun lagi. Penasaran yang membukit membuat saya gatel dan mengirim WA ke dia, bunyinya singkat saja, "Apa kabar, Mad?"

Dan tau gak apa jawabnya? Akhmad membalas WA saya panjang banget. Isinya pun diluar dugaan saya. Begini isi WA-nya:

"Terima kasih, Bud. Lo orang yang baik hati mau menanyakan kabar gue. Semoga lo juga mau untuk bergandengan tangan sama gue untuk berjuang. Kita harus bergerak, Bud. Kita harus berjuang menyelamatkan negeri ini.

Jokowi adalah orang yang haus kekuasaan. Dia sampe menghalalkan segala cara demi menduduki jabatan sebagai pemimpin negeri ini. Dia bahkan mau menjual negara ini ke tangan China. Dia antek aseng, dia PKI. Dan itu masih belum seberapa. Yang palng bikin gue sakit hati, hanya untuk kekuasaan, Jokowi begitu sampai hati memusuhi umat islam.

Sekali lagi kita harus berjuang, Bud. Jangan sampe negeri ini terjajah oleh China. Kita harus gagalkan niat Jokowi untuk menjadi presiden kedua kalinya. Apapun harus kita lakukan! Kita jihad, Bud. Nyawa pun akan gue korbankan untuk melawan musuh islam. Takbiiir!!!! Allahu Akbar!!!

#2019GantiPresiden

Sumpah, saya kaget banget membaca messagenya. Kok tiba-tiba anak ini bisa berubah 180 drajat? Apa yang terjadi dengan Akhmad? Karena penasaran akhirnya saya ajak Akhmad untuk ngopi bareng di sebuah coffee shop di Citos.

"Kok lo mendadak bisa berubah begitu, Mad? Bukannya selama ini lo Jokower?" tanya saya sambil menghirup Hot Cappucinno kesukaan saya.

"Kita selama ini tertipu, Bud. Jokowi itu ternyata serigala berbulu domba," jawab Akhmad.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun