Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Daripada Bermusuhan Lebih Baik Kita Tidak Berteman

7 Oktober 2019   03:11 Diperbarui: 7 Oktober 2019   03:28 3183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya berusaha mendebat Akhmad dengan data-data yang saya peroleh dari media mainstream namun Akhmad semakin murka.

"Goblok! Manusia goblok! Lo gak sadar selama ini diboongin sama Jokowi?" Dia memaki saya dengan kata kasar yang belum pernah sekalipun dia lontarkan ke saya.

"Mad, lo jangan kasar, ya, ngomong sama gue! Jangan bikin gue marah." Saya memperingatkan.

"Lo yang bikin gue marah! Goblok boleh tapi jangan diborong semua. Insyaf, Bud! Insyaf!"

Saking murka saya berdiri dan mencengkram kerah baju Akhmad dengan tangan kiri sementara tangan kanan siap memukul karena gak tahan dihina seperti itu. Akhmad diam tidak bergerak tapi parasnya juga tidak menunjukkan rasa takut. Dia melotot ke arah saya tanpa mengucap sepatah kata.

Saya masih memegang kerah baju Akhmad. Orang-orang di kafe semua menatap kami dan berharap ada drama yang terjadi di antara kami. Saya mengambil napas berkali-kali untuk meredakan amarah yang bergolak di dada. Alhamdulillah saya berhasil menahan diri untuk tidak nonjok mukanya.

Saya lepaskan Akhmad hingga terduduk kembali di bangkunya. Dengan perasaan gondok saya berjalan ke kasir dan membayar bill kami berdua. Sebelum pergi, saya menghampiri Akhmad yang masih duduk memandang saya dengan pandangan aneh.

"Gue cabut dulu, Mad. Gue gak tau apa yang terjadi tapi lo udah jadi orang aneh sekarang."

"Gue dapet hidayah, Bud. Dan gue mau membimbing elo ke jalan Surga tapi lo malah marah ke gue. Jadi sebenernya yang aneh itu siapa?"

"Dapet hidayah? Jangan-jangan lo juga percaya, ya, kalo bumi itu datar," tanya saya.

"Memang bumi itu datar. Lo kira bumi itu bulat? Dasar thogut!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun