Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Om Bud Punya Burung, Kan?

17 Juni 2019   02:21 Diperbarui: 17 Juni 2019   02:29 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sering banget diprotes oleh teman-teman di luar Jakarta dan di luar Pulau Jawa. Mereka bilang ingin sekali belajar penulisan dari saya tapi kondisi finansialnya gak memungkinkan untuk membayar yang menurut mereka sangat mahal. Belum lagi harus membayar ongkos transportasi ke Jakarta.

Karena terlalu banyak yang curhat seperti itu, saya memutuskan untuk membuat pelatihan di Group WA untuk mereka. Dengan cara ini mereka gak perlu datang ke Jakarta. Mereka cukup mantengin group WA saat sharing dilakukan.

Sebenernya saya mau ngasih gratis untuk sharing tersebut tapi management saya bilang, sebaiknya jangan gratis. Secara psikologis, orang akan menganggap sesuatu yang gartis itu tidak berharga. Orang cenderung akan menganggap enteng sesuatu yang gratis. Masukan yang bagus. Akhirnya disepakati semua peserta boleh berpartisipasi dengan membayar seikhlasnya.

Ternyata cara ini membuahkan banyak cerita. Ada peserta yang rela membayar Rp 2,8 juta untuk mengikuti sharing tersebut. Sayangnya orang tersebut cuma bayar doang. Setiap kali sharing dia gak pernah bertanya, gak pernah kirim message. Pernah juga saya japri tapi dia gak membalas. Pokoknya dia hilang tanpa terlihat eksistensinya.

Sebaliknya ada calon peserta dari kota kecil di Jawa Tengah yang langsung nge-WA saya. Entah dapat nomor saya dari mana.

Katanya, "Om Bud, saya mau ikut sharing Om Bud yang di WA."

"Ya, silakan." kata saya.

"Tapi saya cuma bisa bayar Rp 100 ribu, gapapa?" tanyanya lagi dengan nada polos.

"Boleh, dong. Kan saya udah bilang bayar seikhlasnya. Bayar Rp 1000 juga boleh yang penting ikhlas," sahut saya.

"Wah, kalo bayar Rp 1000 mah sayanya yang kebangetan." tulisnya membuat saya terharu.

"Iya Ibu, santai aja. Daftar gih secepatnya." kata saya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun