Mohon tunggu...
Basyariah Meeng
Basyariah Meeng Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

twitter : @riah_meeng\r\n\r\nhttps://www.facebook.com/riah.mandira

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Kita Mengalami Déjà vu?

6 Januari 2014   19:29 Diperbarui: 4 April 2017   16:24 29809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pernahkah anda merasa atau mengalami suatu peristiwa yang pernah terjadi sebelumbnya? Seperti contohnya adalah anda pernah berkunjung ke suatu pulau, yang mana pulau tersebut sebenarnya baru pertama kali itu anda kunjungi namun anda merasa pernah mengunjungi pulau itu sebelumnya. Atau kejadian yang sederhana lainnya, mungkin seperti  mengenali seseorang yang pada kenyataanya orang asing namun anda merasa orang tersebut sangat dekat dengan dunia anda atau sebagainya. Percaya atau tidak, namun pada umumnya semua orang pernah menglami hal ini. Ya, kita dapat menamakan hal ini sebagai déjà vu. Banyak orang mendefinisikan déjà vu sebagai gangguan pada otak sedangkan yang lainnya berpendapat bahwa déjà vu berhubungan erat dengan kehidupan lain di masa lalu.

Istilah déjà vu ini berasal dari bahasa Prancis  yang pertama kali di perkenalkan oleh seorang peneliti di bidang psikolog berkebangsaan Prancis yaitu Emile Boirac. Lalu apa yang di maksud déjà vu itu sendiri? Déjà vu adalah suatu peristiwa yang dialami oleh seseorang yang mana ia merasa yakin telah mengalami peristiwa baru tersebut sebelumnya. Dan seseorang yang mengalami hal yang baru itu tersebut merasakan suatu kesamaan yang telah dialami di masa lalu atau telah melihat hal tersebut dalam mimpinya.

Ada tiga jenis déjà vu, yaitu :

1.Deja Senti (memikirkannya)

Para ahli meneliti bahwa ini adalah fenomena kejiwaan yang mana sesuatu yang dirasakan pasda masa lalu tersebut sangat mirip dengan apa yang dirasakan sekarang, dan dengan kesamaan peristiwa tersebut membuat seseorang merasa bahwa telah merasakan hal yang sama pula pada masa lalu.

2.Deja Vecu (mengalami)

Deja Vecu adalah suatu perasaan dimana seseorang telah mengtahui apa yang sedikit lagi akan terjadi atau merasa telah megingat hal tersebut.

3.Deja Visite (mengunjungi)

Deja Viste ini adalah suatu perasaan yang mana perasaan tersebut berpendapat bahwa pernah mengunjungi suatu tempat yang benar-benar baru. Dan biasanya berasosiasi memiliki pengetahuan tentang suatu tempat yang belum pernah dikunjungi.

Dengan mengetahui definisi serta jenis-jenis déjà vu, sudakah anda dapat menarik kesimpulan dari déjà vu itu sendiri? Ya, seseorang yang mengalmi déjà vu sebenarnya pernah melihat sesuatu yang dianggap baru itu sendiri tanpa di sadari. Dan pada waktu tertentu anda melihatnya lagi tanpa anda sadari penuh yang mana alam bawah sadar anda telah merekah ulang kejadian tersebut.

Adapun pendapat lainnya seperti dari Prof. Ahmad Syauqi Ibrahim yang mana beliau membahas masalah déjà vu ini dalam bukunya yang berjudul Misteri Potensi Gaib Manusia. Beliau mengatakan bahwa déjà vu sangat berhubungan erat dengan aktivitas ruh. Hal ini dijelaskan dalam hadist berikut :

“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami. Dan hanya kepada-Nya kami kembali.”

Rasulullah SAW mengatakan bahwa tidur sebagai kematian karena kitika kita tidur tubuh tidak terkandung ruh dan ruh akan kembali lagi ketika kita berada dalam kondisi sadar atau bangun. Dan inilah yang disebut kematian kecil karena pada waktu tidur yang tertinggal hanyalah jiwa saja.

Maka dari itu ruh bisa berkunjung pada masa lalu dan masa sekarang kemudian otak bertugas untuk merekam kejadian tersebut. Sehingga pada posisi sadar kita sering sekali merasa telah melakukan hal yang baru saja terjadi atau hal yang belum pernah terjadi namun sudah terjadi pada masa lampau yang sering kita sebut sebagai déjà vu. Dengan demikian, déjà vu masih menjadi sebuah fenomena permasalahan yang mengundang kemisteriusan karena alasan terjadinya masih saja tidak dilandasi pada teori yang kuat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun