Mohon tunggu...
Muhammad Aliem
Muhammad Aliem Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Badan Pusat Statistik.

Hampir menjadi mahasiswa abadi di jurusan Matematika Universitas Negeri Makassar, lalu menjadi abdi negara. Saat ini sedang menimba ilmu di Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Program Magister Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, beasiswa Pusbindiklatren Bappenas. Saya masih dalam tahap belajar menulis. Semoga bisa berbagi lewat tulisan. Kunjungi saya di www.basareng.com. Laman facebook : Muhammad Aliem. Email: m. aliem@bps.go.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Data (Harus) Merdeka

17 Agustus 2017   18:14 Diperbarui: 17 Agustus 2017   18:24 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa data strategis produk Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi bahan diskusi baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Ragam pendapat bermunculan, pro dan kontra mewarnai. Namun sayangnya, sebagian besar "haters" ternyata tidak memaknai DATA secara tepat dan menyeluruh.

Tidak sedikit dari komentar bernada negatif menuduh BPS hanya "menyenangkan" pemerintah. Katanya, Data yang dihasilkan itu rekayasa, "pesanan", dan bla.. bla.. bla... Bahkan ada pejabat yang secara terang-terangan mengusulkan agar BPS dibubarkan. Tapi, setelah mendengar penjelasannya, sangat jelas jika beliau tidak mengerti Data yang dimaksud.

BPS memang bagian dari pemerintah, tapi BPS Independen. Jika saja BPS tidak Independen, maka semua data akan dihasilkan sesuai kemauan penguasa. Kalau begitu, untuk apa ada pendataan? Sejatinya, BPS mendata untuk memotret langsung kondisi lapangan/Masyarakat tanpa menambah atau mengurangi. Data ini nantinya sebagai bahan evaluasi kebijakan/program pemerintah.

Mau bukti lagi?

Nyatanya jumlah penduduk miskin Indonesia per maret 2017 bertambah. Di Sulawesi Selatan saja bertambah 16 ribu orang. Tentunya pemerintah sedikit terpukul dengan kenyataan ini, tapi Data BPS berkata demikian. Jika saja BPS tidak independen, bisa saja jumlah penduduk miskin dilaporkan menurun drastis atau malahan tidak ada lagi orang miskin.

Bukti lain, baru-baru ini BPS melaporkan terjadinya perlambatan ekonomi Indonesia. Ekonomi tetap tumbuh tapi melambat. Jika saja BPS tidak independen, kan bisa saja tuh Data pertumbuhan ekonomi dilaporkan setinggi mungkin. Bahkan paling tinggi se-dunia.

Bukti - bukti di atas hanya secuil bukti Independensi BPS. Namun tentu saja BPS tidak anti-kritik. Kritikan tetap perlu agar penyempurnaan metodologi pendataan tetap dilakukan. Petugas BPS bukan malaikat apalagi Tuhan. Tidak ada Kebenaran mutlak jika pelaksananya masih bernama manusia. Tapi percayalah, Data yang dihasilkan BPS dengan metode statistik itu mendekati kebenaran. Karena kebenaran hakiki/mutlak hanya milik Tuhan Yang Maha Esa.

DATA merupakan hasil pengakuan responden. Responden bisa berupa rumah tangga atau perusahaan. Sekarang, Anda memiliki peran membantu Negara ini dengan memberikan DATA YANG SEBENARNYA jika anda menjadi Responden. Jawaban dari mulut anda MENENTUKAN ARAH PEMBANGUNAN NEGERI INI.

Data itu merdeka. Terbebas dari "kepentingan" penguasa atau pihak mana pun. Mari mengisi kemerdekaan dengan memberikan data yang sebenarnya (jika menjadi responden). MERDEKA!!!

Barakallah. (*)

Gowa Bersejarah, 16 Agustus 2017

#basareng

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun