Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Real Madrid, Petarung di Tepi Waktu

9 Mei 2024   15:11 Diperbarui: 9 Mei 2024   15:15 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber Foto UEFA (Elshinta.com)

Megaproyek Los Galacticos edisi 3 masih dipenuhi keraguan bercermin dari romantisme Los Galacticos jilid 1 dan jilid 2. 

Sejak Zidane dan Beckham menapaknya, sampai kini Don Carlo tampak tak begitu hirau dengan pemain-pemain panggung Galaksi. Malahan sang pelatih Anceloti mengatakan, bahwa tim kami saat ini adalah tim yang paling rendah hati dan tidak sombong.

Real Madrid adalah never ending, katanya. Pria-pria ibukota yang bertarung hingga ke tepi, adalah El Real. Dan mereka terbiasa untuk menendang kemenangan di menit-menit putus asa. 

Jangan pernah menggambar kemenangan di atas kaus putih Los Blancos sebelum mendengar dentang jarum terujung, dan anda akan merasakannya seperti getirnya hati duo Thomas, Thomas Muller dan Thomas Tuchel di laga subuh tadi.

Madrid bermain dua gol di tepi 150 detiknya yang tajam, dan itu menyakitkan hati Bayern Munich yang genggamannya sudah dipenuhi sinar kejayaan ownstates final. 

Bayern Munich meradang di tengah absurdnya VAR pada gol kedua Joselu, tapi garis VAR dalam tayangnya tidak pernah mengijinkan Rudiger di baliknya, hanya bola sepi yang menggelinding di garis VAR.

Seandainya Bayern berjaya ke final, akan terjadi all German final, Bayern vs Dortmund, tapi sepasang tim yang sama dari dua negara yang sama di final, selalu saja membuat orang tidak hirau. Sedikit malas menyaksikan karena akan menjelma Bundesliga, meskipun tarung ini menjadi Der Klassiker.

Sementara pertandingan, di rak Barnebeu, terlihat penonton-penonton putih memang terus bernyanyi: Begitulah cara kami bermain! Begitulah cara Madrid bertarung! 

Di sepanjang waktu, sampai mistis itu tiba, Madrid mengeluarkan sihirnya yang kejam, lewat mantan penendang depan Newcastle, sebagai sub desperate, Joselu yang sengaja diletakkan sebagai batu terdepan, tapi dirahmati keanehan yang tidak bisa dipercaya.

Dua gol dari dari orang baru yang hanya digeletakkan di depan, membuat pemain terbaik Bayern, kiper Manuel Neuer merasakan betapa kejamnya bola yang tak sulit masuk ke jalanya berturut-turut dengan orang sama dan gaya yang sama di menit-menit patah menit 87 dan 90.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun