Mohon tunggu...
Bandot Arywono
Bandot Arywono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Datang dari kaki dua gunung yang berdiri tegak, muncul dari mata air yang membawa kesejukan. berdiri di atas tanah yang dibawahnya kobaran api. Ingin kembali kepada kedamaian hakiki yang dijanjikanNya

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Apa Iya Rezeki Bisa Nyangkut di Pohon?

4 Juni 2012   20:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:24 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13388433682005112443

POHON itu berdiri tegak di halaman rumah yang aku kontrak, pohon apulkat yang mempunyai diameter sekitar10 cm itu mempunyai tinggi sekitar dua setengah meter. Tidak terlihat rimbunnya dedaunan yang menyelimuti ranting-rantingnya. Beberapa diantaranya terlihat kering dan daun enggan untuk menempel padanya.

Menurut sang empunya rumah pohon alpikat tersebut telah ditanam beberapa tahun yang lalu sejak rumah ini belum didirikan. Pohon alpukat ini menurutnya jarangberbuah, hanya sesekali saja dan itupun hanya segelintir. Tempatnya berdiri ialah lima meter tepat di depan pintu rumah yang aku kontrak selama setahun ini. Aku mesti berputar mengitari pohon kecil itu saat hendak pergi maupun masuk ke teras pondokan yang di dalamnya berisi dua bidadariku ini.

Meski kecil, tidak pernah berbuah, dan mati segan hidup tak mau, konon pohon alpukat kecil dan hampir mati itu mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluargaku itu kata Shopian kawan dari kenalanku. Lelaki umur 40 an yang berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah menengah pertama di Kota Jambi dan menurut cerita kenalanku mempunyai kemampuan linuwih ini berujar bahwa pohon itu menganggu dan harus segera disingkarkan. “Itu berpengaruh terhadap kelancaran rezekimu, rezekimu seret, seringkali rezeki yang sudah di depan mata lewat. Itu karena rezekinya nyangkut di pohon itu,” kata pria berkulit hitam dan berkumis ini sembari tak henti-hentinya menghisap Gudang Garam Surya dari bibirnya yang hitam.

Matanya kemudian melirik ke kiri dank e kanan di dalam rumah kontrakanku, tak lama berselang Ia juga berseloroh sebaiknya pintu depan dan belakang rumah tidak sejajar, karena rezeki yang dating akan cepat keluar. Hah apalagi ni, sepertinya rumah yang baru aku tempati ini kok tidak ada yang beres ya, gumamku di dalam hati.

Mendengar perkataannya itu sepertinya aku setuju, setuju memang rezekiku tidak lancar , uang yang dipegang seperti bensin yang bertemu udara bebas, cepat sekali menguap tanpa tahu kegunaannya untuk apa. Tapi aku juga bingung apa hubungannya rezeki dengan pohon di depan rumah, bagaimana bisa rezeki kok bisa nyangkut di pohon, pohon ceking pula. Lalu apa hubungannya rezeki dengan pintu yang sejajar.

Tapi ya ada benarnya juga nasehat bapak itu, pohon di depan pintu seperti itu memang harus disingkirkan, bikin susah masuk rumah saja. Untuk yang pintu sejajar gimana ya cara ngakalinya, “Cari pembatas dari triplek apa dari kain agar ada pembatasnya, pintu tidak sejejar dari depan ke belakang,” celetuk Sophian seoalh tahu apa yang ada di hatiku.

Tak lama berselang si pemilik rumah meluluskan permintaan kami untuk menyingkirkan pohon apulkat itu dari pandangan kami, entah kebetulan atau tidak pasca pohon itu tumbang terjadi memang terjadi perbedaan. Tapi untuk pembatas pintu belum kupenuhi nasehatnya.

Alhamdulillah kini pandangan kami jadi lebih lapang, halaman rumah lebih luas dan penting lagi untuk masuk rumah aku tidak perlu mengitari pohon alpukat itu. Soal rezeki yang terhambat pohon apakah lancer setelah pohonnya ditebang, ya memang rezekinya ada, tapi itu karena aku kerja dan berusaha dan berdoa. Aku sih ga ambil pusing dengar omongan bapaknya yang sedikit-sedikit kurang ilmiah itu. ya kuambil yang ilmiah saja, kalau kalian bagaimana percaya nggak sih?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun