Mohon tunggu...
Bambang Widodo
Bambang Widodo Mohon Tunggu... -

....masa terbaik dalam hidup seseorang adalah masa ia dapat menggunakan kebebasan yang telah direbutnya sendiri (pram. ananta toer)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Di Kota Pelajar Pengusaha, Pejabat, Politisi Cicipi Tubuh "Ciblek"

26 Februari 2014   00:21 Diperbarui: 4 April 2017   18:11 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Meski tak semencolok Surabaya dan Jakarta, kehidupan dunia malam di Yogyakarta ternyata mengalami perkembangan yang cukup pesat beberapa waktu terakhir. Yogyakarta yang bertitel kota pelajar bahkan bisa dibilang telah menjadi salah satu kota tujuan wisata seks bagi para penikmatnya.

Sejumlah tempat-tempat prostitusi terselubung dapat ditemukan dengan mudah di kota pendidikan, budaya sekaligus pariwisata ini. Mulai dari lokalisasi Sarkem yang begitu melegenda, ratusan salon plus-plus, penampungan atau akuarium, panti pijat dan spa, gadis warnet hingga gadis panggilan high class mahasiswi maupun SMA.
Berdasarkan penelurusan Aktual.co, sejumlah lokasi prostitusi itu mayoritas berada di kawasan Jogja utara dan Sleman selatan. Dimana di kawasan ini banyak berdiri hotel mewah, kampus, dan sejumlah tempat hiburan maupun pusat belanja.
Kawasan itu antara lain adalah seputar Jl Pasar Kembang, Jl Magelang, Jl Kaliurang, kawasan Seturan-Babarsari, Jl Palagan, serta sepajang Jl Jogja-Solo hingga bandara. Selain tempat terselubung seperti salon dan panti pijat, sejumlah tempat-tempat hiburan seperti karaoke dan diskotik juga menjadi lokasi tujuan bagi para penikmat dunia malam.
Para pelancong dari luar kota pun cukup mencari informasi dari media internet untuk dapat menemukan lokasi tersebut. Atau jika tidak, bisa juga melalui para sopir taksi. Pasalnya tak sedikit dari para sopir taksi terebut mengetahui secara persis dimana lokasi-lokasi tersebut.
Tak jarang mereka bahkan memiliki kontak langsung dengan para wanita panggilan (biasa dipanggil Ciblek) high class baik itu model, SPG, mahasiswi hingga anak SMA.
Salah satu sopir taksi itu adalah, Dony (36) bukan nama sebenarnya. Sejak beberapa tahun terakhir ia mengaku telah menjadi penghubung atau joki bagi para wanita high class. Ia mengaku sedikitnya memiliki 10 kontak wanita mulai dari SPG, model, mahasiswa hingga anak SMA.
“Banyak tamu hotel yang sering minta diantarkan ke tempat-tempat yang bisa memberikan pelayanan seks seperti penampungan, salon plus-plus, panti pijat hingga tempat karaoke. Namun ada juga tamu yang minta dicarikan wanita panggilan. Karena saya punya kotak, ya saya tawarkan saja,” katanya.
Dikatakan Dony, tarif wanita panggilan high class yang khusus main di hotel, antara lain berkisar antara Rp1,5 juta. Bahkan ada pula wanita yang memasang tarif hingga Rp4,5juta sekali kencan. Ia mengaku akan mendapat tips sekian ratus ribu rupiah dari si wanita jika mampu mencarikan mereka tamu.
“Tinggal si tamu itu mau mencari wanita yang seperti apa. Apakah model, mahasiswi, atau anak SMA. Nanti si wanita itu tinggal saya jemput lalu saya antar ke hotel. Biasanya sih tamu-tamu itu mencari yang bodinya semok,” ujarnya sambil tertawa.

Nyabu Dulu Baru, Gituan!?
Melalui Donny, Aktual.co pun bisa mewawancarai salah satu Ciblek High Class ini, sebut saja namanya Rini (23), wanita berparas cantik dengan rambut sebahu bak artis Aura Kasih ini mengobrol banyak sekaligus "curcol" (curhat colongan) kenapa dia terjun ke lembah nista ini.
"Kami memang tinggalnya di sini mas, tapi kami mangkal di dekat situ (Kaliurang). Kalau dapat pelanggan kami bawa ke kost, kadang juga pelanggan yang bawa kami ke hotel," ujarnya mengawali obrolan santai sambil minum kopi Joss di angkringan kawasan Kaliurang, beberapa waktu lalu.
Demi mencukupi kebutuhan hidup, Rini yang juga model dan mantan cabin crew ini mengaku hampir setiap malam mendapat pelanggan. Dia mulai bekerja stand by 24 jam terkecuali ada job formal maka akan meliburkan diri dari jasa pemuas syahwat ini.
Untuk masalah tarif, Rini mematok harga Rp 1,5 Juta untuk kencan shortime (3 jam) dan tarif Rp 4,5 juta untuk menikmati tubuh mulusnya hingga sehari semalam. "Itu belum tarif hotel dan biaya tambahan," ucapnya sambil menggoda genit Aktual.co.
Ada pernyataan Rini yang membuat sontak Aktual.co. Dia dia bertutur saat akan memuaskan nafsu pelanggan, biasanya Rini menawarkan sabu-sabu atau inex (pil ekstasi), sambil mendengarkan musik dari handphonenya.
"Biar lebih enjoy pakai sabu-sabu mas, kadang pakai inex juga, sambil dagang sama pelanggan. Kalau dia mau membelikan ya syukur, kalau tidak mau ya gak apa-apa mas, cukup ML saja," ujar Rini sembari mengisap rokok.
Namun, Rini mengaku tak setiap hari memakai sabu maupun inex, dia takut badannya menjadi kurus dan tak laku saat menjajakan dirinya. "Sekali-sekali saja pakai sabu atau inex, kalau dipakai terus hancurlah badanku. Ya cukup pelanggan saja yang pakai kalau dia mau memakainya," ujarnya.
Untuk diketahui, para wanita panggilan (Ciblek) high class Kota Pelajar Jogjakarta itu didominasi oleh model, SPG, mahasiswi hingga anak SMA.

Pesan 4 hingga 5 Wanita
Para wanita panggilan (Ciblek) High Class ini, bekerja secara professional. Jika si lelaki membatalkan kencan karena tidak sesuai selera, mereka pun harus membayar charge (uang pengganti) Rp200-300 ribu sebagai pengganti make-up.
“Tidak semua cewek itu bisa diajak kencan setiap saat. Kalau mereka sedang sibuk atau punya uang banyak, mereka akan menolak tawaran tamu. Tapi jika mereka sedang butuh uang, biasanya mereka akan langsung menghubungi saya untuk meminta dicarikan tamu,” kata Rini.
Untuk diketahui, para wanita panggilan (Ciblek) high class Kota Pelajar Jogjakarta itu didominasi oleh model, SPG, mahasiswi hingga anak SMA.
Para pelancong dari luar kota pun cukup mencari informasi dari media internet untuk dapat menemukan lokasi tersebut. Atau jika tidak, bisa juga melalui para sopir taksi. Pasalnya tak sedikit dari para sopir taksi terebut mengetahui secara persis dimana lokasi-lokasi tersebut.
Dibanding kota-kota lain di sekitarnya seperti Magelang, Purworejo dan Solo, Yogyakarta memang memiliki daya tarik tersendiri. Khususnya bagi mereka pecinta dan penikmat dunia malam dengan segala aktifitasnya.
Puluhan ribu mahasiswa yang tinggal dan menetap di Yogyakarta, memuat kota Gudeg ini memiliki banyak pilihan tempat hiburan malam seperti tempat karaoke maupun diskotik. Di tempat-temat seperti inilah wanita-wanita panggilan high class banyak ditemukan.
Dengan tarif yang cukup mahal antara Rp 1,5-4,5 juta sekali kencan, tak sembarang orang bisa mendapatkan jasa wanita panggilan high class ini. Hanya mereka yang berkantong tebal dan memiliki link dengan para wanita panggilan itu saja yang dapat menikmatinya.
“Para pengguna wanita high class itu biasanya adalah p

ara tamu-tamu hotel yang telah mapan. Hal itu bisa dilihat dari hotel-hotel yang mereka tinggali. Dimana hotel-hotel itu selalu adalah hotel berkelas bintang lima,” ujar salah seorang joki wanita pangilan high class Dony (bukan nama sebenarnya).
Selain para pengusaha yang memiliki jaringan bisnis di sejumlah kota, menurut Dony tak sedikit dari para lelaki hidung belang pengguna wanita high class itu adalah para pejabat yang berasal dari sejumlah daerah. Mereka biasanya memanfaatkan waktu luang mereka untuk berkencan dengan para wanita itu.
“Selain pengusaha, banyak juga para pejabat yang menggunakan para wanita high class itu. Mereka biasanya minta dicarikan wanita ketika tugasnya telah selesai namun masih bermalam di Jogja. Ada yang anggota DPRD, ada pula yang pejabat dinas daerah. Paling bayak itu dari luar pulau Jawa,” katanya.
Dony bahkan mengaku pernah ada tamu yang meminta dicarikan sejumlah wanita untuk menggelar pesta seks di hotel. Yakni dengan memesan 4-5 wanita untuk menemani 2 orang tamu prianya. Namun karena saat itu sejumlah wanita panggilan yang ia kenal sedang tidak berada di Jogja, ia pun tak bias menyanggupi permintaan tamunya.
“Beberapa tamu yang dulu pernah saya carikan wanita sampai sekarang pun masih selalu melakukan kontak dengan saya. Setiap kali berkunjung ke Jogja, mereka biasanya akan mengontak saya untuk minta dicarikan wanita. Jadi selain dapat tips dari tamu itu, saya pun juga dapat bagian dari si wanita,” katanya.berbagai sumber

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun