Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pelik-pelik Buku Perguruan Tinggi

8 September 2019   06:54 Diperbarui: 17 Mei 2022   16:10 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Adi Rahman/Unsplash

Disebut buku referensi karena bersifat referensial yang dapat dijadikan rujukan secara cepat atau secara mendalam. Biasanya buku-buku referensi disusun berdasarkan abjad (alfabetis) dan ada juga berdasarkan tema (tematis).

Penulisan buku referensi jarang dilakukan secara sendiri atau oleh penulis tunggal. Umumnya dilakukan berdua atau berkelompok. 

Modul Vs Buku Ajar

Modul tergolong sebagai bahan ajar primer, tetapi modul tidak sama dengan buku ajar meskipun isinya identik dengan materi di dalam silabus (kurikulum). 

Modul disebut sebagai bahan ajar mandiri dengan keterlibatan yang minim dari dosen/guru/instruktur. Karena itu, modul biasanya digunakan dalam pemelajaran jarak jauh (distance learning) atau pemelajaran daring (online learning/course).

Ciri khas pemaparan modul terdapat pada pemaparan yang dibagi ke dalam kegiatan belajar. Satu modul sangat mungkin mengandung beberapa kegiatan belajar yang memuat teori serta praktik. Di dalam modul terdapat juga soal-soal evaluasi sekaligus kunci jawaban.

Mengapa ada kunci jawaban? Posisi modul sebagai bahan ajar mandiri memungkinkan pemelajar (orang yang belajar) mengukur dirinya sendiri. Apabila misalnya ketercapaian evaluasinya di atas 70%, ia dapat melanjutkan belajar pada modul berikutnya. 

Modul sering digunakan pada kuliah, pelatihan, atau kursus jarak jauh. Salah satu perguruan tinggi yang "setia" menggunakan modul sebagai bahan ajar adalah Universitas Terbuka.

Jadi, bahan ajar yang digunakan dosen mengajar di kelas tatap muka tidak dapat disebut modul? Sejatinya tidak, bahan ajar itu mungkin saja disebut handout, diktat, atau buku ajar.  

Tentang Konversi atau Penyaduran Buku

Sebuah hasil penelitian biasanya berwujud menjadi laporan penelitian, karya kesarjanaan (skripsi, tesis, disertasi), atau artikel ilmiah. Pertanyaannya dapatkah karya tulis tersebut dijadikan buku? Jawabnya: dapat!

Itulah yang dinamakan konversi atau penyaduran KTI nonbuku menjadi buku. Syarat penyaduran ini dilakukan oleh penulis sendiri pada karyanya sendiri.

Mengapa hal ini dibolehkan atau diizinkan? Bagaimanapun karya dalam bentuk laporan penelitian, skripsi-tesis-disertasi, dan artikel adalah karya yang publikasinya terbatas dan ditulis sangat kaku. Bahkan, banyak karya kesarjanaan yang menjadi "beku' di rak-rak kampus tanpa pernah dibaca oleh banyak orang---kecuali mahasiswa lain yang ingin menulis karya serupa tapi tak sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun