Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sigmund Freud: Id, Ego, Superego

15 Januari 2020   21:10 Diperbarui: 15 Januari 2020   21:48 1829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Superego. Komponen kepribadian terakhir yang dikembangkan. Superego adalah aspek kepribadian yang memegang semua standar dan cita-cita moral yang diinternalisasi yang kita peroleh dari orang tua maupun masyarakat perasaan kita tentang benar dan salah. Superego menyediakan pedoman untuk membuat penilaian. Menurut Freud, superego mulai muncul pada sekitar usia lima tahun.

Ada dua bagian dari superego: [1] Ego ideal mencakup aturan dan standar perilaku yang diinginkan oleh ego. [2] Suara hati meliputi informasi tentang hal-hal yang dipandang buruk oleh orang tua dan masyarakat. Perilaku ini sering dilarang dan menyebabkan konsekuensi buruk, hukuman, atau perasaan bersalah dan penyesalan.

Superego bertindak untuk menyempurnakan dan membudayakan perilaku kita. Ia bekerja untuk menekan semua dorongan id yang tidak dapat diterima dan berjuang untuk membuat ego bertindak berdasarkan standar idealistik daripada pada prinsip-prinsip realistis. Superego hadir dalam kondisi sadar, pra sadar, dan tidak sadar.

Interaksi Id, Ego, dan Superego; Ketika berbicara tentang id, ego, dan superego, penting untuk diingat bahwa ini bukan tiga entitas yang benar-benar terpisah dengan batasan yang jelas. Aspek-aspek kepribadian ini dinamis dan selalu berinteraksi dengan seseorang untuk memengaruhi kepribadian dan perilaku keseluruhan individu.

Dengan begitu banyak kekuatan yang bersaing, mudah untuk melihat bagaimana konflik mungkin timbul antara id, ego, dan superego. Freud menggunakan istilah kekuatan ego untuk merujuk pada kemampuan ego untuk berfungsi terlepas dari kekuatan duel ini.

Seseorang dengan kekuatan ego yang baik mampu mengelola tekanan-tekanan ini secara efektif, sementara mereka yang memiliki kekuatan ego terlalu banyak atau terlalu sedikit bisa menjadi terlalu keras atau terlalu mengganggu.

Apa Yang Terjadi Jika Ada Ketidakseimbangan; Menurut Freud, kunci kepribadian yang sehat adalah keseimbangan antara id, ego, dan superego.

Jika ego mampu memoderasi antara tuntutan realitas, id, dan superego, kepribadian yang sehat dan menyesuaikan diri muncul. Freud percaya bahwa ketidakseimbangan antara elemen-elemen ini akan mengarah pada kepribadian yang maladaptif.

Seseorang dengan id yang terlalu dominan, misalnya, bisa menjadi impulsif, tidak terkendali, atau bahkan kriminal. Individu ini bertindak atas desakannya yang paling mendasar tanpa peduli apakah perilaku itu sesuai, dapat diterima, atau sah.

Superego yang terlalu dominan, di sisi lain, mungkin mengarah pada kepribadian yang sangat bermoral dan menghakimi. Orang ini mungkin tidak dapat menerima apa pun atau siapa pun yang menurutnya "buruk" atau "tidak bermoral".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun