Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Titik Balik Ontologis Gadamer dan Heidegger [6]

24 November 2019   15:55 Diperbarui: 24 November 2019   16:03 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reformulasi Heideggerian tentang masalah kebenaran ini memunculkan konsepsi baru tentang lingkaran hermeneutik. Dalam Spinoza, Ast, dan Schleiermacher, lingkaran hermeneutik disusun dalam hal hubungan timbal balik antara teks secara keseluruhan dan bagian-bagian individu, atau dalam hal hubungan antara teks dan tradisi. Namun, dengan Heidegger, lingkaran hermeneutik mengacu pada sesuatu yang sama sekali berbeda: interaksi antara pemahaman diri kita dan pemahaman kita tentang dunia. Lingkaran hermeneutik tidak lagi dianggap sebagai alat filologis yang bermanfaat, tetapi memerlukan tugas eksistensial yang dengannya kita masing-masing dihadapkan.

Menurut Heidegger, Dasein dibedakan dari upaya interpretasinya sendiri. Dasein adalah makhluk yang keberadaannya muncul sebagai masalah. Namun, karena Dasein secara fundamental tertanam di dunia, kita tidak bisa memahami diri kita tanpa jalan memutar melalui dunia, dan dunia tidak dapat dipahami tanpa mengacu pada cara hidup Dasein. Namun, ini adalah proses abadi. Oleh karena itu, apa yang genting di sini bukanlah, seperti dalam tradisi hermeneutika sebelumnya, momen ketika kita dapat meninggalkan lingkaran hermeneutik, di mana upaya interpretatif kita memuncak dalam pemahaman makna teks yang jelas, jelas, dan tidak dapat dielakkan.

Yang penting, menurut Heidegger, adalah upaya untuk memasuki lingkaran dengan cara yang benar, dengan kemauan untuk menyadari  penyelidikan terhadap kondisi ontologis hidup saya harus bekerja kembali pada cara bagaimana hidup saya dipimpin.

Dengan beralih ke ontologi ini, masalah filologi menjadi yang kedua. Hermeneutika sekarang berurusan dengan makna   atau kurangnya makna   kehidupan manusia: itu berubah menjadi tugas eksistensial.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun