Mohon tunggu...
Arwo Sujarwo
Arwo Sujarwo Mohon Tunggu... Indonesian Railways -

Indonesian Railways | njarkaiers.blogspot.com | Ig : Arwo_Sujarwo | Twitter : @praboesoedjarwo

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Air Mata Perempuan

22 Maret 2017   17:49 Diperbarui: 22 Maret 2017   17:51 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gubug reyot itu tampak sepi.Hanya ada sepasang ibu dan anak laki-laki sedang bercengkerama.Cecak yang ada di dinding pun menyimak dengan seksama.Sebuah dialog antara dua manusia yang telah ditinggal lama kepala keluarga.

"Bu,Fahmi sedih melihat Ibu bekerja keras seperti ini."

"Kamu tidak perlu berkata seperti itu Nak,ini sudah menjadi tanggung jawab Ibu membiayai sekolahmu.Agar Bapakmu di surga sana bisa tersenyum menyaksikan keberhasilan kita kelak nanti."

"Fahmi tidak tega melihat ibu kepanasan & kehujanan hanya demi berjualan gorengan sepanjang jalan raya itu."

"Sudahlah nak,jangan khawatirkan Ibu.Tugasmu saat ini adalah belajar bersungguh-sungguh.Buatlah Ibu bangga padamu Nak."

"Iya bu.Fahmi berjanji akan selalu menjadi juara kelas."

"Aamiin."  

                                     ***

Sore itu hujan menguyur deras.Pohon dan tiang listrik banyak yang tumbang.Langit memuntahkan lahar dingin.Dibarengi dengan petirnya menyambar nyambar.Ibu Sukesi harus menggigil kedinginan sepulang dari berjualan gorengan.Bajunya basah kuyub dan perutnya keroncongan karena seharian tak makan.Hingga pada akhirnya membuat dirinya jatuh sakit.

Ditemani Fahmi,wanita tua itu berbaring tak berdaya di atas tikar.Hatinya sedih karena tak bisa berjualan.Badanya panas dingin memikirkan nasib anak semata wayangnya.Tetiba air matanya merembes keluar.

"Kenapa ibu menangis?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun