Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Semoga Cepat Sembuh Ellyas Pical!

22 Februari 2017   09:31 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:26 1248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Pemuda dan Olahraga menjenguk Ellyas Pical yang terkena serangan jantung. Sumber gambar: juara.net | Dok. Kemenpora

 Saya ingin jadi juara dunia,” pekik Ellyas Pical.

Pekan lalu, Ellyas Pical masuk RS Harapan Kita karena terkena serangan jantung. Menpora Imam Nahrawi berkesempatan menjenguk mantan petinju kawakan yang beberapa tahun setelah tuntas prestasinya, harus berjuang untuk hidupnya dan keluarganya tersebut.

Tanggal 3 Mei 1985. Jalanan di setiap kota di Indonesia seperti terdiam, sunyi dan sepi. Setiap orang saat itu masuk ke dalam rumah dan terpaku di depan televisi. Begitulah gambaran ketika pria asal Ambon bertubuh mungil,jagoan tinju tanah air bernama Ellyas Pical akan naik ke atas ring. Peristiwa kurang lebih 32 tahun silam itu benar-benar menyedot perhatian masyarakat tanah air.

Jawara Indonesia kala itu akan bertanding melawan petinju asal Korea Chun Ju-do memperebutkan gelar juara IBF Kelas Bantam Yunior. “Hidup Elly, Viva Ely, Ely Manise!” sorakan berkepanjangan dari sekitar 12 ribu penonton yang memadati Istora Senayan waktu itu. Ellyas Pical akhirnya menjadi juara dunia ketika straight kiri menghantam rahang dari Chun Ju-do. Indonesia berbangga.

Masa kecil saya pun tidak terlewatkan dengan nama besar dan kisah gemilang Ellyas Pical. Jika mau berkelahi di lapangan kecil belakang rumah, masing-masing anak kecil akan menggambarkan dirinya sebagai Ellyas Pical. “Saya Ellyas Pical,” kata seorang bocah sebelum berkelahi. “Saya Galaxy,” balas bocah lain memilih peran antagonis, merujuk kepada duel legendaris lain yang dilakoni Ellyas Pical.

Laga legendaris itu adalah ketika Ellyas Pical berusaha mempertahankan gelar juara dengan melawan Khasao Galaxy, 28 Februari 1987. Saat itu, Galaxy, petinju asal Thailand berhasil membuat Elly Pical mencium kanvas di ronde ke-14, sekaligus menjadi juara dunia baru. Pertarungan itu menjadi salah satu dari duel legendaris yang pernah dilakoni oleh Pical. Setelah sempat merebut gelar dunia untuk ketiga kalinya dengan mengalahkan Chang Tae-il pada Oktober 1987, akhirnya karir Pical meredup setelah kehilangan gelar dalam pertarungan di Amerika Serikat dari Juan Paulo Perez pada tanggal 14 Oktober 1989.

Dengan sederetan prestasi tersebut, petinju yang dijuluki “The Exorcet (merujuk rudal buatan Perancis yang digunakan Argentina dalam perang Malvinas)” karena pukulan hook kirinya dan uppercut yang terkenal cepat dan keras dapat dinobatkan sebagai petinju terbaik Indonesia sepanjang masa.

3 Mei 1985,Ellyas Pical, petinju indonesia terbaik sepanjang masa (sbr gbr :Juara.net)
3 Mei 1985,Ellyas Pical, petinju indonesia terbaik sepanjang masa (sbr gbr :Juara.net)
Namun ibarat roda yang terus berputar, kehidupan Pical selanjutnya tidak sebanding dengan prestasi yang pernah diukir. Sebagai ayah dari dua orang anak, Pical melanjutkan hidupnya dengan berbagai cara dan jenis pekerjaan. Pical malahan sempat lama bekerja sebagai satpam di sebuah diskotik di Jakarta. Menyedihkan sekali karena sesudah itu, catatan kehidupan Pical bertambah suram ketika ditangkap polisi karena terlibat dalam transaksi narkotik di diskotik pada tahun 2005. Pical divonis penjara selama 7 bulan.

Setelah keluar dari penjara mungkin pemerintah akhirnya terkesan “iba” dan merekrut Pical sebagai asisten Agum Gumelar yang kala itu menjadi ketua umum KONI. Namun, setelah kepengurusan berganti, Pical harus berhenti dan terus menjadi penopang ekonomi keluarga dengan menjadi seorang office boy di Kementrian Pemuda dan Olahraga hingga sekarang.

Kunci kemenangan Pical adalah sikap bertinjunya yang teguh, counter fighter,” tulis pengamat olahraga Syamsul Anwar di Harian Kompas (19/10/1987), mengomentari kemenangan-kemenangan hebat Pical kala masih berkibar sebagai petinju. Itulah Ellyas Pical sesungguhnya, tetap rela bekerja di tingkat bawah untuk tetap menopang ekonomi keluarga.

Namun Ellyas Pical tetaplah seorang manusia biasa. Ellyas Pical yang sekarang berusia 56 tahun mengalami serangan jantung pada minggu lalu dan harus menjalani operasi pemasangan ring pada hari Jumat, 17 Februari lalu. ”Kondisi om Elly baik-baik saja, dia masih dalam pengawasan dokter rumah sakit,” ujar Rina Siahaya, istri Ellas Pical yang selalu setia mendampingi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun