Mohon tunggu...
Ari Purwadi
Ari Purwadi Mohon Tunggu... Administrasi - Sang Pemenang

Saya selalu berusaha menjadi orang yang terus memberi manfaat bagi orang lain dan berusaha terus memberi kontribusi positif dalam hidup orang lain, apapun itu. Saya ingin kehadiran saya selalu dirindukan oleh orang lain. Berkarier merupakan sebuah aktualisasi hidup jangka panjang yang saya inginkan, bagi saya berkarya itu harus dengan cinta, dan saya selalu berusaha mencintai apa yang saya kerjakan, sehingga dapat menghasilkan karya yang berkualitas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Temanggung, Potensi Wisata di Jembatan Sigandul, Bagaimana Selanjutnya?

27 April 2017   08:27 Diperbarui: 4 Mei 2017   11:36 2594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pesonawisata.tk

Awal tahun 2016 silam, rekan kerja saya mengirimkan sebuah gambar melalui layanan berkirim pesan, Whatsapp. Gambar tersebut disertai dengan captionyang kurang lebih berbunyi, “Man-teman, ternyata gambar ini di Temanggung loh! Jembatan Sigandul di Kledung, gandem dan sangar ya!”. Gambar tersebut memperlihatkan Jembatan Sigandul yang pengerjaannya masih belum sempurna, diambil menggunakan drone. Jembatan Sigandul nampak gagah dengan Gunung Sindoro dan liukan ladang pertanian sebagai latar belakangnya. Penulis juga setuju dengan komentar rekan penulis tersebut. Gandemdansangar,nampaknya kata yang tepat untuk mewakili komentar penulis terkait Jembatan Sigandul dalam gambar itu. Merasa wajib untuk membagikan di sosial media, penulispun mengunggah foto tersebut pada akun Instagram penulis. Komentar yang sama nampaknya juga dirasa oleh para netizen, terbukti foto tersebut mendapatkan banjir jempol serta komentar dari para netizen yang kebanyakan kolega penulis di luar kota. Mereka mengungkapkan rasa penasarannya dan ingin melihat langsung jembatan ini. Di sisi lain, kala itu memang banyak netizen yang penasaran dengan keberadaan jembatan ini karena gambar jembatan ini memang sedang menjadi viral di sosial media.

Seiring waktu, pengerjaan Jembatan Sigandulpun semakin disempurnakan dan berhasil dioperasikan sebagai ruas jalan uji coba pada musim mudik Lebaran 2016. Penulis pertama kali melihat langsung jembatan ini saat melintas menuju kawasan Kledung, tepatnya dua hari sebelum Bulan Ramadhan 2016. Saat itu, jembatan ini masih belum digunakan sehingga pengendara kendaraan bermotor masih menggunakan ruas jalan terdahulu yang berada di area bawah jembatan. Ketika berada di area di bawah jembatan, jujur penulis merasakan sensasi tersendiri dengan kesan pertama tentang jembatan ini. Berada di bawah jembatan megah yang terkenal di sosial media ini, penulis merasa seperti dibawa kepada kemegahan sebuah kawasan berarsitektur klasik dengan tiang beton jembatan dan kolong-kolong beton jembatan yang gagah menjulang tinggi ke atas. Bahkan burung-burungpun nampak bebas berterbangan sejajar dengan ketinggian jembatan bagian atas. Saat itu, penulis sengaja mengendarai sepeda motor dengan sangat pelan, karena ingin menikmati setiap detail pemandangan jembatan ini. Dalam hati penulis berkata, dan mungkin juga pemikiran masyarakat Temanggung lainnya setuju, jembatan ini bisa menjadi ikon baru di Kabupaten Temanggung.

Sampai saat ini, penulis baru tiga kali melintas Jembatan Sigandul pasca dibuka menjadi ruas jalan uji coba. Sebelumnya, penulis penasaran bagaimana sensasi melintasi bagian atas jembatan ini, apakah akan sama seperti saat melintas bagian bawah jembatan? Setelah melintasi bagian atas jembatan, jujur penulis tidak merasakan sensasi yang sama seperti saat melintasi jalan di area bawah jembatan. Keindahan arsitektur jembatan dan nuansa gandemnan sangarjembatan, tidak penulis rasakan saat melintas di atas jembatan ini. Ya seperti melintasi jembatan pada umumnya gitu!Hal ini mungkin juga dirasakan oleh pengendara kendaraan lainnya. Bahkan, bagi mereka yang belum tahu ihwal jembatan ini, mungkin akan melewatkan jembatan ini begitu saja tanpa sadar keindahan jembatan yang tengah dilaluinya. Padahal disisi lain, Jembatan Sigandul memiliki potensi pariwisata yang menawarkan keunikan tersendiri mengenai sebuah arsitektur jembatan di kawasan pegunungan.

Sebagai sebuah jalan raya yang menghubungkan kawasan Jawa Tengah bagian tengah dan kawasan Jawa Barat bagian tengah, keberadaan jembatan ini dinilai memudahkan pengemudi melintasi kawasan ini dengan nyaman. Betapa tidak, sebelumnya, kawasan ini dikenal sebagai tikungan tengkorak, atau kawasan rawan kecelakaan karena kerap terjadi kecelakaan di kawasan ini. Setelah dioperasikan, jalanan menjadi begitu lurus, lebar dan nyaman, yang memanjakan pengendara melintas kawasan ini. Saking nyamannya, pengendara kendaraan bermotor seperti terlena sehingga tidak sempat berhenti untuk sekedar menikmati pemandangan di kawasan ini. Padahal di sisi lain, jembatan ini memiliki potensi wisata yang dapat mendatangkan pemasukan bagi kas daerah.

Jembatan Sigandul, memiliki keunikan yang jarang dijumpai pada jembatan di kawasan lain, yang bisa dikembangkan menjadi kawasan pariwisata baru dengan tidak meninggalkan fungsi utamanya sebagai sebuah jalan raya. Keunikan tersebut, menurut penulis tak lain berupa lokasi jembatan ini yang berada di atas sebuah jurang yang dalam di kawasan pegunungan, sehingga terkesan megah dan indah apabila dilihat dari kejauhan. Alangkah sayangnya, jika potensi pariwisata ini dilewatkan begitu saja dengan hanya memfungsikannya sebagai jalan raya tanpa menangkap peluang pariwisata yang dimilikinya. Bersambung....

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun