Mohon tunggu...
Arif Khunaifi
Arif Khunaifi Mohon Tunggu... Administrasi - santri abadi

Manusia biasa dari bumi Indonesia .:. Ingin terus belajar agar bermanfaat bagi alam semesta... .:. IG & Twitter: @arifkhunaifi .:. Facebook: Arif Khunaifi .:.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Bersarung yang Baik dan Benar serta Tidak Melorot

8 November 2012   01:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:47 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13523371421217779617

[caption id="attachment_215290" align="aligncenter" width="408" caption="Cara memakai sarung di foto ini sudah benar. Namun untuk kerapian masih kurang benar. Terlihat tumpal (garis-garis dalam sarung) masih di taruh di depan. Img:blogspot.com"][/caption]

Dulu saat kecil, memakai sarung merupakan hal yang sulit dan membuat malu. Bagaimana tidak, enak-enak jalan terkadang sarung melorot dengan sendirinya. Hal itu tentu akibat dari cara pemakaian sarung yang salah. Oleh ibu saya saat itu disiasati dengan menggunakan sabuk pinggang. Walah, pakai sarung kok pakai sabuk, seperti mau sekolah saja. Gumam saya saat itu.

Beberapa tahun kemudian, saya bertemu dengan para sepupu yang kebanyakan menuntut ilmu di pesantren Langitan, Tuban. Saat itu saya mulai diajari cara bersarung yang baik dan benar serta yang paling penting tidak mlorot. Dulu masih kecil mlorot itu lucu, tetapi kalau besar sarung mlorot bukan lucu lagi.

Ya. Setelah diajari itu sarung tidak lagi mudah mlorot dan rapi sekali alias tidak njerbobok (maaf tidak tahu Bahasa Indonesianya njerbobok. Secara mudah njerbobok adalah….wadah sulit juga menjelaskannya. Pokoknya kalau pakai sarung njerbobok itu tidak rapi). Bahkan saat dipakai, sarung boleh diuji coba dengan ditarik beberapa orang. Ternyata tetap tidak bisa mlorot.

Mulai saat itu saya muali bisa membedakan orang-orang yang bersarung dengan baik dan benar serta mereka yang sekadar pakai sarung. Mayoritas santri pesantren menggunakan sarung dengan baik dan benar.

Cara pertama agar sarung terlihat bagus saat dipakai adalah meletakkan tumpal (Setiap sarung biasanya ada tumpal, yakni garis yang berbeda) di belakang. Untuk meletakkan tumpal di belakang bukanlah hal yang sulit. Cukup luruskan jahitan potong yang ada di sarung dengan pusar Anda, maka secara otomatis tumpal sarung itu akan berada di belakang dan terlihat rapi.

Kedua adalah hal yang cukup penting agar sarung tidak molorot. Tarik ke atas sarung Anda, lalu cepitlah dengan dagu sambil memastikan jahitan itu juga lurus dengan dagu sedangkan kedua tangan melebarkan kain sarung. Lalu kain sarung yang ada di tangan kanan dilipat ke dalam baru kemudian ditutup kain sarung yang ada di tangan kiri atau sebaliknya. Kemudian mulailah menggulung kain sarung bagian depan dari atas ke bawah dan jangan lupa yang bagian belakang pula.

Untuk mengecek kebenaran dan kekuatan cara bersarung Anda, suruh tiga atau empat orang menarik dari bawah sarung. Jika sarung tidak melorot saat ditarik, berarti cara bersarung Anda sudah benar. Namun pastikan dulu Anda juga menggunakan celana panjang atau pendek, biar kalau cara bersarung Anda ternyata masih salah alias mlorot, tidak malu dihadapan teman-teman.

Ya, selamat mencoba. Semoga berhasil. Kalau belum berhasil ulangilah beberapa kali, kalau juga masih belum bisa, Anda boleh datang ke gubuk saya. Belajar besama gratis tidak pakai bayar. Program khusus pria. Haha…

Salam Cinta Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun