Mohon tunggu...
Arifin BeHa
Arifin BeHa Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan senior tinggal di Surabaya

Wartawan senior tinggal di Surabaya. Dan penulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Perang Salib dan Benteng Salahuddin Al-Ayyubi Terbawa hingga Mimpi

21 Maret 2018   16:36 Diperbarui: 21 Maret 2018   16:43 2370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turis mancanegara masuk ke Masjid Ali Pasha di dalam Benteng Salahuddin Al-Ayyubi (Dok Pribadi)

Sayup-sayup suara pemandu wisata Manaya Indonesia membangunkan tidur saya. "Kita sudah sampai di Benteng Salahuddin dan Masjid Ali Pasha," seru Barry "Mohamad" Prima, nama guide itu.

Benteng Salahuddin Al-Ayyubi inspirasi bagi pariwisata Indonesia (Dok Pribadi)
Benteng Salahuddin Al-Ayyubi inspirasi bagi pariwisata Indonesia (Dok Pribadi)
Ah, saking meresapnya Perang Salib dan cerita Benteng Salahuddin hingga terbawa mimpi. Saya kebnyakan membaca situs online milik teman saya, tirto.iddan republika serta memelajari buku-buku sejak dari tanah air. Peperangan tadi akhir mimpi yang indah, setidaknya menghalau rasa penat perjalanan dari Bandara King Abdulazis, Jeddah terbang menuju ke Bandara Kairo.

Tembok benteng Salahuddin Al-Ayyubi tersusun dari bebatuan disapu sinar matahari pagi memantulkan cahaya keemasan. Udara Benteng cukup segar. Konon ceritanya, pemilihan lokasi ini dilakukan dengan cara menebar daging ke seluruh penjuru kota Kairo, termasuk di Bukit Muqattam. Hasilnya daging yang berada di kawasan bukit tersebut bertaham lebih lama dibandingkan tempat lainnya.

Pengunjung Benteng sangat beragam dari agama dan bangsa yang berbeda. Sepanjang menaiki benteng saya menjumpai anak usia remaja sampai orang tua. Pakaian pun beragam menandakan mereka dari kalangan mana.

Saat turun rombongan kami berpapasan anak-anak usia sekolah. Mereka minta foto bersama. Anak-anak ini mendapat tugas dari sekolah agar menjumpai tamu benteng atau turis asing dan mengajak foto bersama sebagai tanda bukti. Bertepatan dengan hari Jumat (2/3/2018), dimana merupakan hari libur sekolah.

Benteng ini sungguh menarik dijadikan inspirasi bagi dunia pariwisata kita -Indonesia. Mengunjungi Benteng Salahuddin Al-Ayyubi ibarat disuguhi fakta bersejarah. Meskipun menurut saya begitu sederhana, tetapi mampu menampilkan dongeng yang bertutur tentang riwayat masa lalu. Justru kesederhaan itu berhasil menggugah kekuatan kekinian dengan menggaungkan persoalan toleransi dan harmoni. Kita punya banyak benteng dan petilasan sejarah....

Tulisan terkait, "Sejarah Mesir Terus Mengalir"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun