Mohon tunggu...
Anam Ari Akbar
Anam Ari Akbar Mohon Tunggu... lainnya -

nyoba-nyoba nulis, semoga bermanfaat,\r\n\r\ntwitter: @anam_ari , instagram: anam_ari

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Yuk ke Museum Geologi dan Museum POS Indonesia

18 Oktober 2012   10:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:42 4761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Sabtu kemarin (13/10) saya berkesempatan untuk mengunjungi Museum Geologi dan Museum POS Indonesia di Kota Bandung. Rasa-rasanya malu juga karena sebagai sesosok manusia (hehehehe) yang sudah menetap di Kota Bandung lebih  dari 5 tahun, namun baru sekarang berkeinginan untuk mengujungi Museum Geologi. Padahal mungkin sudah ratusan kali saya melewati jalan Diponegoro, jalan raya di depan Museum Geologi. .Karena penasaran ada apa saja di dalam museum ini, maka saya niatkan weekend ini, saya harus mengunjungi Museum Geologi hehehehe.

Museum Geologi terletak di Jalan Diponegoro 57 Bandung, tepatnya museum ini persis berada di depan Taman Lansia Bandung. Masih bingung juga di mana lokasinya? Kalo Gedung Sate pasti tahu kan? Nah lokasinya berada di dekat Gedung Sate. Kalo sudah berada di Gedung Sate, tanya saja orang yang berada di sekitar situ, pasti tahu lokasi museum ini hehehehe.

Museum ini sudah berdiri sejak tahun tahun 1928. Ya museum ini telah berdiri sejak Belanda masuk ke Indonesia (zaman penjajahan). Hal ini bisa dilihat dari arsitektur gedung yang kental akan pengaruh Eropa.

Pukul 10 pagi, saya sudah “nangkring” di “TKP” hehehehe. Di halaman depan museum, sudah ramai pengunjung yang didominasi oleh anak-anak sekolah yang sedang study tour untuk belajar sambil bermain di dalam museum. Sebelum masuk ke dalam museum, saya harus membeli tiket masuk sebesar 3000 rupiah. Museum ini buka dari hari Senin-Kamis (08.00-16.00), Sabtu-Minggu (08.00-14.00), Jumat dan libur nasional (tutup). Jadi jangan datang ke Museum Geologi pada hari Jumat ya, dijamin nggak bakalan bisa masuk alias tutup hehehehe.

[caption id="attachment_218448" align="aligncenter" width="300" caption="antusiasme pengunjung"]

13504957571423014916
13504957571423014916
[/caption] [caption id="attachment_218450" align="aligncenter" width="405" caption="koleksi batuan museum"]
13504961271214487651
13504961271214487651
[/caption]

Setelah tiket masuk disobek oleh petugas, saya langsung mengeksplorasi apa saja yang ada di dalam museum ini hehehehe,dari pintu utama saya berbelok ke kiri menuju ruang pamer Geologi Indonesia.Di dalam ruang ini dipamerkan dan dijelaskan kondis geologi di Indonesia. Ruang pamer Geologi Indonesia terbagi atas  ruang-ruang kecil lainya yang memamerkan jenis-jenis bebatuan yang ada di Indonesia, keadaan kondisi geologi Indonesia, teori lempeng bumi, mekanisme terjadi tsunami dan lain-lain. Batu-batu yang dipamerkan bentuknya unik-unik dan warnanya juga banyak yang menarik. Saking banyaknya bebatuan yang dipamerkan di dalam ruang pamer, saya sempat merasa salah masuk ruangan heuheuheuheu (karena saya tidak terlalu paham dengan bebatuan). Salah satu “pelajaran” yang nempel di otak saya adalah Indonesia berada di kawasan Ring of Fire, hampir seluruh pulau di Indonesia kecuali Kalimantan (relatif aman) memiliki potensi gempa bumi. Namun potensi bencana dapat diminimalisir dengan persiapan dan manajemen pengendalian bencana yang baik.

Setelah sempat puyeng sejenak di dalam ruang pamer Geologi Indonesia hehehehe, saya pindah menuju ruangan pamer lainya, yaitu ruang pamer Sejarah Mahkluk Hidup. Di dalam ruangan ini dijelaskan dan dipamerkan tentang sejarah perkembangan mahkluk hidup dari primitif hingga moderen. Kali ini, otak saya cukup dapat mencerna apa-apa saja yang dijelaskan dan dipamerkan dalam ruang ini hehehehe. Di dalam ruang pamer ini juga dipamerkan fosil-fosil binatang purba seperti kura-kura purba, gajah purba, dan lain-lain. Di dalam ruang pamer kecil lainya, dijelaskan tentang perkembangan manusia dari era awal hingga kini, tentunya lengkap dengan fosil-fosilnya juga. Satu catatan saya tentang ruang pamer Sejarah Makhluk Hidup,yang menjadi "bintang" dalam ruang pamer ini ialah fosil Dinosaurus. Banyak pengujung yang notabene anak-anak tertarik untuk melihat dan berfoto dengan fosil hewan besar ini hehehehe.

[caption id="attachment_218451" align="aligncenter" width="405" caption="fosil hewan purba"]

13504961831950038191
13504961831950038191
[/caption]


[caption id="attachment_218453" align="aligncenter" width="300" caption="fosil manusia purba"]

1350496251475953536
1350496251475953536
[/caption]

[caption id="attachment_218454" align="aligncenter" width="410" caption="fosil dinosaurus"]

1350496302817268476
1350496302817268476
[/caption] Puas mengeksplor lantai 1 museum, saya bergerak menuju lantai 2 dua, ruangan di lantai 2 museum memarmerkan dan menjelaskan tentang peranan geologi untuk kehidupan manusia. Begitu tiba di lantai dua, saya "disambut" maket-maket kegiatan geologi seperti kegiatan pertambangan, kegiatan pengeboran minyak lepas pantai, dan maket kapal super besar pembawa gas hasil tambang. Ruangan yang terakhir yang saya kunjungi di museum ini adalah ruangan yang berisi informasi tentang peranan kegiatan geologi untuk kehidupan manusia. Di dalam ruang ini terdapat pemaparan informasi tentang kegunaan mineral dan batuan bagi manusia, usaha untuk memanfaatkan batuan mineral untuk manusia, aspek negatif geologi seperti kegempaan, dan lain-lain. Uniknya, semua informasi di dalam ruangan ini dikemas secara menarik serta ditunjang oleh perangkat multimedia sehingga informasi yang disampaikan cukup menarik minat pengunjung. [caption id="attachment_218460" align="aligncenter" width="300" caption="ats-bwh: maket kapal lng, maket eksplorasi lepas pantai"]
13504968661217900807
13504968661217900807
[/caption]

[caption id="attachment_218461" align="aligncenter" width="300" caption="ruang pamet lt-2"]

1350496961506932324
1350496961506932324
[/caption] Selesai melihat-lihat Museum Geologi, masih ada satu museum lagi yang saya ingin kunjungi, yaitu Museum POS Indonesia. Lokasi Museum POS Indonesia berdekatan dengan Museum Geologi. Dari Museum Geologi tinggal nyebrang terus jalan kaki sekitar 300 meter saja. Kalau Museum Geologi berada di depan Taman Lansia Bandung, Museum Pos Indonesia berada persis di samping Taman Lansia, tepatnya masih satu area dengan Gedung Sate dan Kantor Pusat PT POS Indonesia. [caption id="attachment_218455" align="aligncenter" width="300" caption="museum POS"]
1350496413537221096
1350496413537221096
[/caption]

[caption id="attachment_218456" align="aligncenter" width="510" caption="kantor pusat PT POS Indonesia"]

1350496463266943875
1350496463266943875
[/caption]

Sebelum masuk ke dalam Museum Pos Indonesia, saya harus mengisi buku tamu terlebih dahulu. Untuk masuk ke dalam museum,pengunjung tidak dipungut biaya apapun alias gratis tis tis tis hehehehe. Museum buka setiap hari dari jam 9 pagi hingga jam 4 sore. Dari tempat mengisi buku tamu, saya harus menuruni anak tangga untuk masuk ke dalam ruang pamer, kelihatannya ruang pamer berada di basement gedung. Berbeda dengan Museum Geologi yang ramai pengunjung, Museum POS saat itu sepi pengunjung, saat itu hanya ada saya dan beberapa orang lainya yang melihat-lihat ruang pamer. Saking sepinya, saya sarankan lebih baik jika ingin mengunjungi museum ini, ada baiknya kita membawa teman hehehehe.

[caption id="attachment_218457" align="aligncenter" width="405" caption="ki-ka: naskah emas, maket Pak POS, koleksi perangko"]

13504966081204311505
13504966081204311505
[/caption]

Ruang pamer hanya terdiri dari suatu ruangan besar yang berbentuk huruf L. Di dalamnya terdapat benda-benda yang berkaitan dengan sejarah POS Indonesia. Bagi yang suka dengan perangko, boleh dibilang museum inilah surganya perangko. Di dalam ruang pamer terdapat ribuan perangko yang berasal dari Indonesia dan berbagai negara. Saking banyaknya, saya agak-agak kurang paham juga hehehehe, cuma bisa menikmati gambarnya saja. Barang-barang langka bersejarah POS Indonesia juga dipamerkan di sini seperti bis surat, timbangan, sepeda Pak Pos, mesin tik dan lain-lain. Melihat barang-barang POS jadul seakan-akan membawa saya bernostalgia kembali sepuluh lima belas tahun ke belakang hehehehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun