Mohon tunggu...
Arai Jember
Arai Jember Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Katakan Dengan Tulisan Jika Tak Sanggup Berlisan

Menulis itu investasi. Setiap kebenaran tulisan adalah tanaman kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Corona dan Kasih Sayang yang Kuasa

11 Februari 2020   05:40 Diperbarui: 11 Februari 2020   05:46 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: tirto.id

Belakangan ini, ketika mendengar Corona, kebanyakan asumsi publik tidak lagi terhubung pada type dari sebuah merk mobil kenamaan. Melainkan akan melesat membayangkan kengerian wabah yang tengah mendera di wilayah Wuhan, China.

Betapa tidak, sejak mengudara ke publik, wabah yang disebabkan oleh virus ini diinformasikan terus menelan banyak jiwa.

Dilansir dari cnnindonesia.com, Jumlah kasus meninggal dunia akibat virus corona bertambah 97 jiwa sehingga pada Senin (10/2) pagi total korban menjadi 908 orang. Dikutip dari AFP, kasus kematian terbanyak pada 24 jam terakhir terjadi di Provinsi Hubei, China, yaitu 91 meninggal dunia.

Kementerian Kesehatan China juga mengumumkan bahwa ditemukan 3000 kasus baru sehingga jumlah penderita melonjak jadi 40.171 di seluruh China, dari semula 37.198 kasus pada Minggu kemarin.[1]

Banyaknya korban yang terus berjatuhan merupakan sinyal bahwa wabah ini sulit dikendalikan. Padahal tidak sedikit dana yang dikeluarkan, tidak sebentar waktu yang dikerahkan, dan tidak kurang-kurang tenaga medis yang diterjunkan.

Namun hasil yang diperoleh belum sesuai harapan, bahkan obatnya masih belum juga ditemukan. Hal ini adalah pertanda, bahwa ketika manusia sudah sampai batas ikhtiarnya, tangan Yang Kuasa lah yang selanjutnya akan bekerja.

Sebagaimana diberitakan, bahwa awal mula munculnya virus ini diduga dari binatang kelelawar. Kemudian menular kepada manusia lantaran kegemaran mengonsumsi kelelawar.

Terbaru, Ilmuwan menduga wabah virus corona dari China bisa menyebar melalui perdagangan ilegal hewan atau konsumsi trenggiling. Trenggiling merupakan mamalia bersisik di dunia yang digunakan oleh orang Asia untuk makanan dan obat-obatan.

Meskipun dilindungi oleh hukum internasional, trenggiling adalah salah satu mamalia paling banyak diperdagangkan di Asia karena dagingnya dianggap lezat di negara-negara seperti China dan sisiknya digunakan untuk obat tradisional. [2]

Bagi penganut Islam, apa yang tengah terjadi akibat wabah corona adalah pelajaran. Bahwa ketika Allah telah menentukan makanan yang halal dan baik saja yang boleh dikonsumsi, maka tidak ada pilihan lain yang perlu dipertimbangkan selain patuh dan taat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun