Pasca reformasi, rasanya bangsa Indonesia jalan ditempat. Gerakan yang mampu menggerakkan seluruh elemen masyarakat nihil. Padahal bila berkaca dari gerakan reformasi, tentu kita belajar, gerakan tersebut mampu menggerakkan seluruh elemen masyarakat:Â
Gerakan melawan otoriterisme, melalui platform gerakan reformasi. Adanya visi melawan otoriterisme melalui patform gerakan reformasi mampu menyatukan fokus.
 Energi seluruh elemen masyarakat terfokus pada melawan otoriterisme. Adanya fokus tersebut, membawa seluruh elemen masyarakat satu tujuan: Melawan otoriterisme, hingga tidak ada waktu selain melawan otoriterisme.
Tidak adanya satu tujuan yang mampu menggerakkan seluruh elemen masyarakat, pasca reformasi, yang penulis sebut adanya kekosongan narasi nasionalisme.
 Seluruh elemen masyarakat kebingungan mencari arah. Hingga akhirnya mencari pekerjaan yang tidak selaras dengan visi pembangunan bangsa. Malahan berpotensi memecah belah, misalnya, "festival delik aduan" tersebut.
Menyambut Indonesia Emas 2045 sudah waktunya narasi nasionalisme digelorakan. Narasi yang mampu menggerakkan seluruh elemen masyarakat.Â
Persoalan narasi nasionalisme yang mampu menggerakka seluruh elemen masyarakat, bangsa Indonesia memiliki pengalaman, yakni gerakan nasionalisme melalui sumpah pemuda; gerakan kemerdekaan dalam memperoleh kemerdekan bangsa Indonesia; dan gerakan reformasi dalam melawan otoriterisme.
Dalam hal ini, penulis menawarkan narasi nasionalisme, yakni Gerakan Indonesia Memimpin. Maksud dari gerakan Indonesia Memimpin adalah bangsa Indonesia tampil ke permukaan dunia.Â
Tampil dengan menawarkan konsep yang mampu bersaing dengan Negara-negara lain; tampil dengan menawarkan pembaharuan untuk kelangsungan dunia. Bila Jepang menawarkan society 5.0 bangsa Indonesia bisa menawarkan konsep ramah (rahmatan lil alamin).Â
Gerakan Indonesia Memimpin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk nyengkuyung bangsa Indonesia setidaknya unggul dibidang: saint-technologi, infrastruktur kebudayaan dan ekonomi dengan pendekatan rahmah (rahmatan lil alamiin).