Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Mimpi

30 Juni 2017   15:01 Diperbarui: 22 Juli 2017   15:25 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau Hadir dihadapanku dengan senyum menawan 

tangan Kau rentangkan seperti sayap elang 

yang melindungi orang terkasih

kau berkata dengan lirih 

"Aku minta maaf, Mari Kita berjalan bergandengan Lagi, lupakan sikap lebayku".

mulutku terkunci

kau meyakinkanku

aku tetap diam 

kau memohon

aku masih Diam 

rasa Iba didadaku ku berlari padamu

bersembunyi dalam sayap kokohmu 

terasa damai

......

terusik kokok Ayam bersahutan 

ternyata Hanya Mimpi 

dan Kau.....masih lebay 

sudahlah

 

adsn, 30062017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun