Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cirebon Lembang

3 Agustus 2017   22:55 Diperbarui: 4 Agustus 2017   06:41 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam memperlihatkan pekatnya 

Angin kumbang bertiup dengan kencang 

Menampar pipiku dengan keras 

Terasa dingin tamparannya 

Perjalanan malam menuju Lembang 

Terasa panjang dan berliku 

Likunya seperti kehidupan 

Kadang naik terkadang turun 

Curamnya kelokan ditengah malam 

Membuat bulu Roma berdiri 

Harus dihadapi rasa takut ini 

Disampingku ada pangeran menahan kantuk 

KU jaga dia jangan kalah dengan kantuk 

Kendaraan terasa berat dan semakin berat ditanjakkan 

Seperti beban kehidupan yang dirasa kadang berat 

Semua harus dilewati dengan sabar 

Ketika melewati jalan tol terasa plong 

Mungkin itu yang kita rasakan 

Setelah melewati masalah yang besar 

Perjalanan Cirebon Lembang membawa makna terdalam 

Hadapi semua dengan perlahan 

Semua ada jalannya 

Hadapilah 

Apriani dinni SN 

03082017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun