Mohon tunggu...
Maria Margaretha
Maria Margaretha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD. Blogger.

Teaching 1...2...3. Knowledge is a power. Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kain Tradisional dan Kekhasan Songket Palembang

30 September 2016   23:46 Diperbarui: 1 Oktober 2016   00:01 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Di mana sih bisa beli Songket Palembang?

Maret lalu, saat menghadiri acara nangkring bareng di Palembang, saya sempat bersua dengan seorang teman dari masa pelayanan di Kalimantan Barat. 

[caption caption="kompal"][/caption]iKebetulan, setelah berkeluarga teman saya itu sudah tidak lagi di Kalimantan Barat, dan ipada hari itu memang sedang berkunjung ke Palembang. Saat itu ia bertugas di Lubuk Linggau. 

Walaupun teman saya tidak paham benar jalan jalan di Palembang, namun ia bersikeras mendapatkan songket Palembang. 

Memang akhirnya ia mendapatkannya. 

Terkenang pencarian songket tersebut, dan juga pengalaman saya mencarikan kenangan bernuansa tradisional Indonesia saat saya dan beberapa teman manca negara akan meninggalkan Jambi, saya sempat berjalan jalan di Pempek Beringin. 

Pempek beringin tak hanya menyajikan makanan khas Palembang, namun juga menyediakan kain jumpiutan berbentuk syal, kipas bermotif songket yang cantik dan juga tempat tisu dibuat dari kain songket. 

Tadinya berminat membeli syal jumputan, namun akhirnya pilihan jatuh pada kipas songket. 

Berbagi cerita tentang kain songket Palembang, dari 71 motif songket yang dimiliki Sumatera Selatan, baru 22 motif yang terdaftar di departemen HAKi. Di antaranya adalah motif Bungo Intan, nampan perak, dan lepus pulus.  

Sebagai guru saya memiliki rasa sayang pada budaya Indonesia yang tercermin melalui kain kain tradisional. Menarik sekali bisa memiliki kai. Kain tradisional dalam pemikiran bahwa saya terlibat dalam pelestarian dan pengenalan kekayaan Indonesia pada rekan rekan dari manca negara dengan memberikan kipas songket, tempat tisu dari songket. 

Kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan keindahan budaya Indoneaia? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun