Mohon tunggu...
ANUGERAH OS
ANUGERAH OS Mohon Tunggu... Peternak - ~Penghobi hitam dan penggemar manis. HITAM MANIS, itu saja~

Selama kata masih merangkai kalimat Selama itu pula pena kan tetap berjaya Selama badan masih mengandung hayat Selama itu pula diri kan tetap berkarya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Air Mata Kemarau Api

22 September 2014   23:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:54 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://isha03.files.wordpress.com/2011/09/kemarau.jpg

Oleh : ANUGERAH OETSMAN

***

Kemarau telah menggelar panas

Menyinari bumi membuat gerah

Pohon-pohon kering meranggas

Daun luruh bermimpikan buah

_

Meresap embun tak berbekas

Lesap pada retak-retak tanah

Alam semesta berubah paras

Sekejap merana kering gundah

_

Kemarau mencekik menjulur lidah

Lidah-lidah api mengintai ganas

Selalu mengancam seperti marah

Cegah cegah waspada dan awas

_

Sawah sawah kerontang

gagal tanam harapan menghilang

orang-orangberebutair

berdesak di antara kesusahan yang mengalir

_

bahaya kebakaran mengancam selalu

bila si jago merah mengamuk tak pandang bulu

tidak kenal ras atau warna darah

kerugian tak terhitung jumlah

tubuh terpanggang meregang nyawa

menyisakan tanya

ini salah siapa

menyisakan air mata

***

Bulukumba, 2209 2014

Sumber Illustrasi : di sini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun