Mohon tunggu...
Anri Rachman
Anri Rachman Mohon Tunggu... Guru - Pengajar di Sekolah Madania, Kabupaten Bogor

Bukan manusia baik, bukan pula manusia jahat, hanya manusia dengan dosa yang berusaha memberikan yang terbaik.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Strategi Bidang Energi Menjelang Debat Calon Presiden Jilid 2

14 Februari 2019   14:17 Diperbarui: 14 Februari 2019   15:35 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal, ketika ekonomi semakin tumbuh maka kebutuhan energi pun semakin meningkat. Sebagai contoh, ketika daerah-daerah terpencil didorong untuk menumbuhkan perekonomiannya, maka secara tidak langsung kebutuhan energi pun meningkat. Kebutuhan energi fosil, listrik, dan gas menjadi kebutuhan utama dalam pertumbuhan ekonomi.

Tidak heran bila kekinian sering terjadi pemadaman listrik dan kelangkaan bahan bakar minyak maupun gas di berbagai daerah. Ini terjadi akibat kebutuhan energi yang kian tak terkendali. Pada kenyataannya kondisi seperti ini menjadi berbanding terbalik antara pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan serta ketersediaan sumber energi. Seharusnya dua hal ini ekuivalen dan seimbang.

Pemerintah perlu segera menyusun kurikulum pendidikan pengendalian dan kesadaran hemat energi tanpa mengesampingkan pertumbuhan ekonomi daerah.  Dengan edukasi pengendalian dan kesadaran hemat energi sejak dini, diharapkan masyarakat dapat memahami dampak negatif konsumsi berlebih energi dan dampak positif hemat energi. Sehingga konsumsi energi dapat terkendali dan masyarakat menggunakan energi tepat guna serta sesuai kebutuhan.

Strategi yang sinergis

Startegi selanjutnya yang paling penting adalah memaksimalkan Kemenristek dan Perguruan Tinggi dalam upaya mencari solusi hemat energi. Karena selama ini banyak penelitian-penelitian yang belum dapat diterapkan secara nyata dan maksimal mengenai pengembangan sumber energi baru terbarukan maupun sumber energi alternatif.

Selain Kemenristek dan Perguruan Tinggi, Kementrian ESDM, Perindustrian, Perencanaan Pembangunan Nasional dan BAPPENAS, dan kementrian lainnya, serta lembaga-lembaga, terutama Dewan Energi Nasional dan BATAN dapat mendorong upaya nyata hemat energi dan pengembangan sumber energi baru terbarukan maupun alternatif. 

Sehingga rencana umum energi nasional, langkah-langkah penanggulangan kondisi krisis dan darurat energi, serta pengawasan pelaksanaan kebijakan di bidang energi yang bersifat lintas sektoral sebagaimana telah diamanatkan dalam UU No. 30 tahun 2007 tentang tugas-tugas Dewan Energi Nasional dapat terwujud.

Dengan terciptanya sinergi antara strategi dengan semua pihak yang bertanggung jawab, maka masyarakat akan dapat memahami dan memiliki kesadaran pentingnya hemat energi. Menghemat energi bahkan upaya pengembangan sumber energi terbarukan dan alternatif akan lebih mudah dan kita mampu untuk menjadi bangsa yang memiliki ketahanan energi tangguh.  Tidak mudah tapi mungkin untuk dilakukan segala strategi tersebut. Mudah-mudahan, para calon presiden telah menyiapkan strategi dalam menghadapi tantangan tentang energi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun