Mohon tunggu...
Annisa Dewi Kusumawardani
Annisa Dewi Kusumawardani Mohon Tunggu... -

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 2013

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa itu MDGs?

13 Agustus 2013   15:57 Diperbarui: 4 April 2017   18:28 34681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Millennium Development Goals (MDGs) atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi “Tujuan Pembangunan Milenium”, adalah sebuah paradigma pembangunan global yang  dideklarasikan Konferensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York pada bulan September 2000. Semua negara yang hadir dalam pertemuan tersebut berkomitmen untuk mengintegrasikan MDGs sebagai bagian dari program pembangunan nasional dalam upaya menangani penyelesaian terkait dengan isu-isu yang  sangat  mendasar tentang pemenuhan hak asasi dan kebebasan manusia, perdamaian, keamanan, dan pembangunan.

Deklarasi ini merupakan kesepakatan anggota PBB mengenai sebuah paket arah pembangunan global yang dirumuskan dalam beberapa tujuan yaitu:

1.Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan,

2.Mencapai Pendidikan Dasar untuk semua,

3.Mendorong Kesetaraan Gender, dan Pemberdayaan Perempuan,

4.Menurunkan Angka Kematian Anak,

5.Meningkatkan Kesehatan Ibu,

6.Memerangi HIV/AIDs, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya,

7.Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup, dan

8.Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan.

Deklarasi MDGs merupakan hasil perjuangan dan kesepakatan bersama antara negara-negara berkembang dan maju. Negara-negara berkembang berkewajiban untuk melaksanakannya, termasuk salah satunya Indonesia dimana kegiatan MDGs di Indonesia mencakup pelaksanaan kegiatan monitoring MDGs. Sedangkan negara-negara maju berkewajiban mendukung dan memberikan bantuan terhadap upaya keberhasilan setiap tujuan dan target MDGs.

Sebagai salah satu negara yang ikut menandatangani deklarasi MDGs, Indonesia mempunyai komitmen untuk melaksanakannya serta menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan program pembangunan nasional baik jangka pendek, menengah, dan panjang. Pada hakikatnya setiap tujuan dan target MDGs telah sejalan dengan program pemerintah jauh sebelum MDGs menjadi agenda pembangunan global dideklarasikan. Potret dari kemakmuran rakyat diukur melalui berbagai indikator seperti bertambah tingginya tingkat pendapatan penduduk dari waktu ke waktu, kualitas pendidikan dan derajat kesehatan yang membaik, bertambah banyaknya penduduk yang menempati rumah layak huni, lingkungan permukiman yang nyaman bebas dari gangguan alam dan aman. Penduduk mempunyai kesempatan untuk mengakses sumber daya yang tersedia, lapangan kerja yang terbuka untuk semua penduduk, serta terbebas dari kemiskinan dan kelaparan.

Pemerintah Indonesia mengklaim delapan target MDGs hampir semuanya tercapai. Itu tertera dalam laporan Bappenas 2010. Di antaranya pemerintah mengklaim berhasil menurunkan angka kemiskinan penduduk yang berpendapatan 1 dolar per hari (standar Bank Dunia), dari 20,6 persen tahun 1990 menjadi 5,8 persen tahun 2008. Namun, klaim keberhasilan itu dibantah oleh sejumlah organisasi massa yang berhimpun dalam Indonesian Peoples Alliance (IPA) atau Aliansi Rakyat Indonesia. IPA menilai, pencapaian MDGs gagal. Ini seiring meningkatnya kemiskinan, tidak adanya akses masyarakat terhadap kesehatan, pendidikan dasar, ketahanan pangan, dan kerusakan lingkungan serta konflik agraria. Namun, gagal atau tidaknya kembali lagi kepada masyarakat Indonesia sendiri bagaimana menanggapinya.

Esensi penugasan: Tugas essay ini adalah langkah awal Mahasiswa Baru Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia sebelum menjadi mahasiswa sesungguhnya. Pada tugas essay ini, tema yang saya pilih adalah Millennium Development Goals (MDGs). Awalnya, saya masih belum memahami apa itu MDGs. Namun setelah mempelajari lebih lanjut saya jadi sangat tertarik terhadap tema ini. Karena di dalamnya mencakup kehidupan sosial masyarakat. Dan menurut pendapat saya jika ditinjau dari sudut pembangunan pusat kota, pemerintah sudah hampir bisa dibilang sukses dalam melaksanakan MDGs ini. Contohnya, pusat kesehatan terbaik ada di kota. Pendidikan juga. Namun, bagaimana dengan penduduk yang tinggal di desa pedalaman? Apakah hidup mereka sudah layak? Bagi desa yang kehidupan masyarakatnya sudah makmur, tentu sudah. Tapi apakah desa di Indonesia hanya satu? Banyak penduduk desa yang merantau ke kota hanya untuk mencari kebenaran dan nilai nyata dari MDGs yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Tapi kenyataannya, tidak semua dari mereka bisa merasakannya.  Alangkah baiknya jika pemerintah Indonesia melakukan penyuluhan kepada masayarakat desa agar mereka juga bisa mulai membantu pemerintah untuk menyukseskan Tujuan Pembangunan Millennium yang akan berakhir pada September 2015 ini. Dan saya pun berharap bisa ikut turut serta di dalamnya.

Sumber :

http://mdgs-dev.bps.go.id

http://www.metrotvnews.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun