Mohon tunggu...
Ansara
Ansara Mohon Tunggu... wiraswasta -

Suka Musik, Sejarah dan Fotografi FB Annie Sabri, Twitter @4nsar4

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Benarkah Ashkenazi Bukan Yahudi Asli Keturunan Israel? (1)

24 Juli 2013   12:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:06 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_277187" align="aligncenter" width="505" caption="Arthur Koestler The Thirteenth Tribe foto www.darkmoon.me"][/caption]

Selama ini kita mengenal ada 12 suku bangsa Yahudi yang berasal dari keturunan nabi Jacob (Israel). Dulu Jacob membagi tanah Canaan (Palestina) untuk ke 12 anaknya yaitu: Reuben, Simeon, Levi, Judah, Gad, Asher, Dan, Naphtali, Issachar, Zebulun, Joseph, Benyamin. Tapi Levi dan Joseph (nabi Yusuf) tidak mendapat pembagian tanah itu karena Levi memegang jabatan pendeta tertinggi dan pendeta tidak berhak atas tanah. Sementara bagian untuk Joseph diwariskan pada kedua anaknya Mannaseh dan Ephraim. Jadi keduabelas anak yang dapat bagian tanah Palestina itu adalah : Reuben, Simeon, Judah, Gad, Asher, Dan, Naphtali, Issachar, Zebulun, Mannaseh, Epraihm dan Benyamin. Keduabelas turunan nabi Jacob inilah yang dikenal sebagai 12 suku Israel dan menjadi  nenek moyang bangsa Yahudi.

Ketika Palestina diserang oleh bangsa Assyria konon hanya 2 suku (Judah dan Benyamin) yang bertahan dari serangan itu sementara 10 suku lainnya (Reuben, Simeon, Isaschar, Zebulon, Gad, Asher, Dan, Naptali, Mennaseh, Epraihm) dianggap musnah. Mungkin 10 suku yang tercerai berai karena serangan itu ada yang selamat dan bertahan hidup tapi keberadaan ke 10 suku yang hilang itu hingga saat ini masih menjadi misteri. Pada masa pendudukan Romawi di Palestina, sebagian besar bangsa Yahudi yang tersisa berdiaspora ke berbagai belahan dunia terutama ke Eropa sebelum akhirnya kembali ke Palestina.

Bangsa Yahudi sendiri dibagi dalam 2 Kelompok besar yaitu, kelompok yang berasal dari Rusia dan Eropa timur disebut Ashkenazim sementara yang berasal dari Spanyol disebut Sephardim. Ada juga beberapa kelompok kecil yaitu yang berasal dari Timur Tengah disebut Mizrahim. Tapi dari seluruh kelompok Yahudi yang ada didunia saat ini, lebih dari 90% didominasi oleh Ashkenazim.

Pada tahun 1976, Arthur Koestler seorang Ashkenazi, menulis buku tentang bangsa Khazar yang disebutnya sebagai suku ke 13 Yahudi karena sebagaian besar penduduk Khazaria beragama Yahudi. Bangsa Khazar sendiri berasal dari campuran bangsa Ugyur (Turki), Magyar (Hungaria) dan Hun yang mendirikan kerajaan Khazaria diwilayah Utara Kaukasus diantara laut hitam dan laut Caspia. Bagaimana kisahnya hingga bangsa Khazar ini menganut agama Yahudi? Sebelum membahas tentang sejarah bangsa Khazar ada baiknya kita mengenal Arthur Koestler terlebih dahulu.

[caption id="attachment_277189" align="aligncenter" width="500" caption="12 suku Israel foto www.preceptaustin.org"]

1374643103453471122
1374643103453471122
[/caption]

Biografi Singkat Arthur Koestler

Arthur Koestler anak tunggal dari keluarga kelas menengah Yahudi yang lahir di Budapest Hungaria tanggal 5 September 1905. Tahun 1922, Koestler kuliah di Sekolah Tinggi Tehnik Vienna, Austria. Sejak kuliah Arthur tertarik pada Zionism dan aktif dalam kelompok Zionist. Pada tahun 1927, Koestler pindah ke Palestina dan mulai karir sebagai jurnalis. Tahun 1930, Koestler pindah ke Berlin karena ditawari posisi sebagai editor bidang ilmu pengetahuan. Karena terlibat partai komunis, Koestler kehilangan pekerjaannya di Berlin. Tahun 1937, Koestler dijebloskan ke penjara saat berada di Hungaria dan divonis hukuman mati karena menjadi mata-mata partai komunis. Tapi berkat bantuan Inggris, dia dibebaskan dan pindah ke Inggris.

Pada tahun 1938 Koestler keluar dari partai komunis dan pada tahun 1939 dia menerbitkan novelnya yang pertama berjudul "The Gladiators". Sejak saat itu Koestler aktif menulis beberapa buku lagi diantaranya "Darkness at Noon" (1940), membahas tentang komunis, Rubashov dan Bolsheviks yang sukses secara komersil juga membuatnya terkenal. "Darkness at Noon" menjadi salah satu buku tentang politik yang paling banyak dibaca diabad ke 20.

Pada tahun 1976 Arthur Koestler menulis buku berjudul "The Thirteenth Tribe". Buku itu menceritakan tentang bangsa Khazar yang memeluk agama Yahudi pada abad ke 8. Menurut hipotesa Koestler, sebagian besar orang Yahudi saat ini bukan keturunan Jacob (Israel) tetapi keturunan bangsa Khazar yang migrasi ke Eropa timur pada abad 12 dan 13 setelah kerajaan Khazaria runtuh. Bangsa Khazar inilah yang dijuluki suku ke 13 Yahudi oleh Koestler dan menurut Koestler sebagian besar Askhenazim adalah keturunan Khazar bukan Bani Israel.

Buku itu menuai kontroversi dan kecaman terutama dari komunitas Yahudi sendiri dan menganggap buku "The Thirteenth Tribe" itu sebagai hoax (kebohongan). Bahkan buku ini sempat sangat sulit dicari, seolah menghilang dari peredaran selama beberapa tahun. Padahal niat Koestler menulis buku itu untuk menghapus sentimen anti Semit yang ditujukan pada Yahudi karena bangsa Yahudi berasal dari keturunan bangsa Semit. Kata Semit berasal dari nama Shem anak kedua nabi Nuh disamping Japehth dan Ham.  Shem adalah leluhur beberapa bangsa di Timur Tengah termasuk bangsa Arab dan bangsa Ibrani (Yahudi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun