Selain itu juga, telah mempersiapkan berbagai langkah strategis untuk  mengembangkan danau Toba diantaranya, membangun sarana pendukung penginapan (tourist resort) di kawasan Danau Toba.
Mengeruk dan memperdalam Danau di Kawasan Tano Ponggol, menyediakan wilayah Toba seluas 500 Ha untuk Eco-Tourism. Serta membuat Peraturan Presiden (Perpres) Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba, menggalakkan bersih, senyum bagi warga sekitar Danau Toba dan menggencarkan promosi lengkap dengan sejarah terbentuknya Danau Toba.
Jika ditelisik, pembangunan pariwisata kelas dunia ini bila tidak ditangani dengan baik atau tidak direncanakan dengan matang, dapat menyebabkan kerusakan baik secara lingkungan maupun dampak-dampak negatif terhadap sejarah, ekonomi maupun sosial.
Begitu juga sebaliknya, pengembangan suatu obyek wisata yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan hal positif dan pendapatan ekonomi yang baik juga untuk komunitas setempat. Tinggal bagaimana kita menjaga agar yang positif lebih banyak diterima daripada yang negatif.
Oleh sebab itu, pembangunan yang sementara berjalan, masyarakat yang berada di kawasan Danau Toba mempunyai peran yang sangat penting. Karena mau tidak mau harus terlibat langsung dalam aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan pariwisata di daerah tersebut. Menjaga keamanan lingkungan sekitar sehingga membuat wisatawan yakin, tenang, aman selama mereka berada di obyek wisata. (dari berbagai sumber)