Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Obrolan Santai Menjelang Pilkada Serentak 2020: Transparansi APBD

17 Maret 2020   01:15 Diperbarui: 17 Maret 2020   01:40 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau selama ini tidak ada track-record soal transparansi anggaran, minta agar mereka siap untuk tidak dipilih. Keren khan?

Ok. Apa yang dimaksud dengan transparansi anggaran?

Yang dimaksud dengan transparansi anggaran adalah proses yang terbuka dan melibatkan masyarakat luas. Bukan hanya terbuka dan melibatkan unsur-unsur terkait antar-instansi (daerah maupun dengan pusat) di internal pemerintahan.

Tapi betul-betul terbuka untuk dijadikan wacana publik. Rakyat ikut mengritisi proses penganggaran yang menggunakan dana rakyat.

Ok, bagaimana caranya supaya bisa jadi diskursus yang sehat dan mendidik bagi publik?

Gampang. Upload, atau unggah detail perencanaan dan pengelolaan anggarannya sampai satuan ketiga di laman (website) resmi pemda masing-masing. As simple as that! Sesederhana itu.


Kenapa mesti diunggah (upload) ke laman resmi? Ya ini untuk memfasilitasi publik agar bisa masuk dalam suatu wacana politik yang matang dan rasional. Supaya gampang diakses.

Apalagi di era internet, atau era informasi 4.0 seperti sekarang ini. Infratruktur teknologi informasi seperti itu murah dan gampang dipasang. Tidak ada alasan untuk tidak bisa.

Sampai saat ini khan belum pernah ada wacana publik yang cukup seru, yang merangsang penalaran akal sehat di area anggaran. Kenapa?

Padahal katanya semua aspirasi rakyat telah diserap lewat mekanisme reses oleh parlemen dan mekanisme musrenbang oleh eksekutif.

Namun kita juga tahu bahwa kebanyakan dari kegiatan institusional semacam itu hanyalah prosedural tanpa esensi. Semua sudah tahu sama tahulah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun