Pertama saya ke rumahnya sudah kagum dengan gaya kolonial di Jalan raya Jombang-Mojokerto. Kesan bersahabat saya lihat dari papan nama "Selo Adji" dari batu besar yang berlambang siput.
Siput dipakai perlambang karena pergerakannya lamban tapi pasti. Dalam bergerak, siput juga mengeluarkan lendir sehingga dia tidak akan melukai diri sendiri dan juga tidak akan melukai orang lain. Bahkan berjalan di atas pisau tajam pun siput tidak akan terluka.
Dari halaman depan saya masuk ke belakang melalui pintu samping....dan lebih terkesima lagi...alangkah luasnya. Ada 1, 2, 3, 4 dan 5 rumah di dalamnya. Belum lagi garasi luasnya.
Segera saya sapa beliau di "kantornya". Saya menyebut kantor karena tempat bekerja. Ruangan terbuka yang aduhai, penuh dengan batu besar bahan arca. suara tik...tik...dari batu yang dipahat menjadikan imajinasi ke ratusan tahun yang lalu.
Bahan batu Andesit atau lava stone atau batu candi. Batu dengan tingkat kekerasan rendah 5 -- 7 skala mohs. Batu empuk tapi kalau saya pukul malah tangan saya yang sakit .
Inilah Ribut Sumiyono, pemahat arca yang sudah memulai karirnya di tahun 1970-an. Jaman dulu arca tidak laku karena dianggap tidak menarik bahkan mensekutukan Tuhan.
Dunia berubah setelah sekian lama, tetap dengan kesabaran menggeluti hal yang sama terus menerus arca merupakan komoditas super yang sangat sexy untuk penghias tata ruang. Karirnya lambat tapi pasti sesuai lambang siput tadi....
Menggeluti profesi langka ini, Bapak dua anak tersebut selalu sesuai pakem yang sudah ada. Melihat pangsa pasar 80% luar negeri dan 20% dalam negeri, dibuat stok arca Majapahit klasik karena orang luar negeri lebih suka arca klasik. Arca klasik ini dibuat berdasarkan riset arca-arca klasik yang sudah ada.
Untuk karya kontemporer yang keluar dari pakem berdasarkan imajinasi Pak Ribut sendiri. Kolektor benda antik ini membuat hanya karena pesanan saja. Saya sempat melihat Nakula-Sadewa yang dibuat dari imajinasi Pria kelahiran 1962 ini.
Arca batu ini dibuat rata-rata 3 bulan proses kerja. Karena karya-karyanya adalah masterpiece, Pak Ribut sering didatangi akademisi baik Sosiologi, Antropologi, Arkeologi, teknik sipil, metalurgi hingga seni.