Mohon tunggu...
Andi  Suganda
Andi Suganda Mohon Tunggu... Advokat -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Simpony Penjemput Jiwa

4 Juni 2017   04:30 Diperbarui: 4 Juni 2017   04:50 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Aku dengar syair itu...

Ya...

Sebuah alunan yang tak asing lagi kudengar, disaat semua ketulusan kau balas dengan kegelapan hati...biarkan syair itu terkoyak, terbakar dan terkubur bersama indahnya senyum adelia.

Aku sadar, disaat jalanku menjadi nyata, aku dihadapkan dengan sebuah dilema...bagaimana aku bisa menghukummu...? karena kau pernah kutata dalam tangga nada. hatiku.

Aku hanya bisa memilih nada untuk memaafkan, disaat aku mampu untuk membalas dengan vokal yang merdu, karena aku yakin, sang Pencipta akan memberiku ketulusan syair yang indah, disaat aku menghadapi kesulitan memainkan gitarku.


Biarkan syair itu mengalir...biarkan nada sumbang kemunafikan mengikuti tempo dan biarkan tangga nada cinta melahirkan keajaiban...karena reff lagu ini harus kau jiwai, agar kau tau bagaimana getirnya cinta...bagaimana arti sebuah pengorbanan...bagaimana irama yang harmonis menghujam jantung...bagaimana nada sumbang akan menenggelamkan jiwa dilaut penyesalan.

Kau hanya butuh latihan, agar vokalmu bisa kau atur dengan nafas yang setiap detik diberi_Nya tanpa harus kau bayar...yakinlah, dengan mensyukuri merdunya suaramu, kau akan terlahir seperti kertas putih ini...sampai dimana saat kita dipertemukan dalam sebuah pentas karya yang menuai manfaat, tentunya dalam alunan melodi yang sama...demimu akan terlahir kita, demiku akan tercipta kita.

Hari ini...

Bukan ku tak mau, mengalunkan laguku...kutakut menyakiti telingamu...bukan aku enggan memainkan gitarku, sebab cinta bukan hanya nada...

Kalau kita...saling percaya, tak perlu nada tak perlu irama...berjalanlah hanya dengan diam....melangkahlah hanya dengan diam...

Tunggu aku dipentas yang agung itu, sampai dimana aku berhenti tuk menulis syair, dan berkata "sudah saatnya aku memelukmu simpony"...jabatlah tanganku, tataplah kedepan...karena mereka telah menunggu kita dan berucap "kami suka duet kalian"

"Simpony yang jingga"...by : kau feat aku

See u...

Assalamu'alaikum...

___namaku suganda___

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun