Mohon tunggu...
Andeska Gladiaventa
Andeska Gladiaventa Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Jurnalisme Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sejarah Jurnalisme Online di Dunia dan Indonesia

12 Maret 2016   17:22 Diperbarui: 12 Maret 2016   17:51 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="image : www.repelita.com"][/caption]Jurnalisme online merupakan salah satu penyajian baru mengenai sebuah informasi dan fakta dengan dukungan dari teknologi yang semakin maju yaitu internet. Jadi jurnalisme online di konsumsi melalui jaringan internet yang langsung terhubung ke media online. Salah satu contoh perwujudan jurnalisme online adalah weblog.

Perkembangan teknologi yang semakin cepat saat ini mendorong khalayak untuk dapat menggunakan media online, salah satunya dalam mengakses jurnalisme online. Perpindahan jurnalisme dari analog ke online membuat beberapa media cetak melebarkan sayapnya dan mulai menciptakan suatu inovasi baru dalam membaca sebuah berita dan mendapatkan informasi.

Pada tahun 1990-an muncul teknologi internet yang membuat mudahnya pelaksanaan jurnalistik. Tepat pada tanggal 19 Januari 1998, Mark Drudge mempublikasikan sebuah kisah perselingkuhan antara Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton dengan Monica Lewinsky di dalam website Druge Report. Saat itu dengan bermodalkan laptop dan modem, Drugde mulai menceritakan mengenai “Monicagate” melalui sebuah internet yang secara langsung dapat diakses oleh semua orang. Munculnya kisah tersebut sebagai awal lahirnya jurnalisme online di Dunia dan mulai merambah ke belahan bumi lainnya. Lalu pada tahun 2000-an mulai munculnya situs-situs pribadi yang menampilkan sebuah laporan jurnalistik pemiliknya dari sebuah blog.

Perkembangan internet dan jurnalisme online merambah hingga ke Indonesia. Di Indonesia muncul pertama kali jurnalisme online pada tahun 1990-an dimana ada beberapa orang, Rahmat M. Samik, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu Surya, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo yang tertarik membangun sebuah jaringan komputer (Margianto & Sayefullah, hal 27). Pada tahun 1994, internet mulai mengemuka di publik ketika jasa layanan internet komersil pertama kali muncul yaitu Indonet. Di tahun yang sama pula muncul Republika Online yaitu www.republika.co.id yang hadir tepat pada 17 Agustus 1994, satu tahun sejak Harian Republika terbit.

[caption caption="image: www.republika.co.id"]

[/caption]
Tahun berikutnya, 1996 ada beberapa karyawan tempo yang “menganggur” karena majalah Tempo yang sempat dibredel rezim orde baru pada tahun 1994 mendirikan sebuah tempointeraktif.com yang kini berubah menjadi www.tempo.co. Bisnis Indonesia juga meluncurkan sebuah situs pada 2 September 1996. Di luar Jakarta, 11 Juli 1997 muncul juga www.waspada.co.id dari Harian Waspada di Sumatera Utara. Tak lama setelah itu muncul pula Kompas Online yaitu www.kompas.com pada tanggal 22 Agustus 1997. Itu semua merupakan media online pertama yang muncul di Indonesia. Media-media online tersebut hanya memindahkan halaman dalam versi cetak ke versi online. Kecuali tempointeraktif yang tidak memiliki edisi cetak sebelumnya (Margianto & Sayefullah, hal 28).


Menurut buku Media Online milik Margianto dan Sayefullah ini menceritakan bahwa Edi Taslim selaku Vice Director PT. Kompas Cyber Media mengatakan bahwa awal konsep Kompas online yaitu hanya memindahkan dari konten Harian Kompas dalam versi cetak ke bentuk digital atau online. Selain itu berbeda dengan media online lainnya yang mengubah versi cetak ke versi online, Redaktur tempo.co yang dulunya bernama tempointeraktif ini mengatakan bahwa tempo.co bukan bentuk online dari Majalah Tempo yang sempat dibredel pada tahun 1994, melainkan tempo.co didesain seperti majalah yang di update secara mingguan (Margianto & Sayefullah, hal 29) .

[caption caption="image: www.detik.com"]

[/caption]Sempat dikatakan sebelumnya bahwa berita-berita yang tayang di dalam media-media online tersebut bersifat statis. Namun tahun 1998 media online yang sebelumnya dikatakan statis, sejak munculnya detik.com berubah tidak statis. Detik.com muncul berawal dari empat sekawan yaitu Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman dan Didi Nugrahadi mengunggah www.detik.com pada 9 Juli 1998. Detik.com muncul tidak berawal dari media cetak, detik.com muncul sebagai media online yang otonom. 

Awal munculnya detik.com berawal dari perubahan sosial politik pada tahun 1998 yang menggerakan Budiono untuk membuat sebuah media baru yang tidak mudah untuk dibredel dan dapat memberikan sebuah informasi yang cepat tanpa harus menunggu untuk dicetak keesokan paginya. Detik.com di dalam penulisan berita memegang peranan tulisan yang ringkas dan to the point. Namun karena detik.com itu memiliki tujuan dalam memberikan informasi yang cepat, terkadang detik.com tidak lengkap dalam unsur 5W + 1H yang biasanya di pakai sebagai acuan dalam penulisan jurnalistik.

Pada akhir tahun 1990-an, dunia mulai dilanda dengan booming dotcom, yaitu munculnya situs-situs lokal termasuk di dalamnya situs berita. Di Indonesia tak kalah ikut mengalami booming dotcom tersebut, beberapa situs berita yang lahir pada tahun 2000an adalah astaga.com, lippostar.com, satunet.com, kopitime.com, dan berpolitik.com (Margianto & Sayefullah, hal 30). Masuk ke tahun 2002, media-media tersebut mulai berguguran karena tak mampu untuk mengeluarkan biaya yang cukup banyak akibat dari biaya operasional media online.

 Salah satu media yang terkena dampak krisis tersebut adalah detik.com. Namun meski begitu detik.com tetap bertahan walaupun pada akhirnya tetap memutuskan hubungan kerja terhadap sejumlah karyawannya karena kekurangan akan dana. Terdapat dua media online lain yang tetap dapat bertahan yaitu kompas.com dan tempointeraktif.com. Kedua media tersebut tidak dapat hancur karena ditopang oleh media induknya yang berbasis cetak.

Agar tidak mengalami krisis yang semakin parah, Kompas.com yang dulunya di kenal sebagai Kompas Cyber Media atau KCM tetap mempertahankan media onlinenya. Selain itu republika.co.id juga memperbarui lamannya agar tetap bertahan dan menarik untuk di baca. Ada sejumlah media yang masih mempertahankan situsnya, yaitu suarapembaruan.com, mediaindonesia.com, dan bisnis.com (Margianto & Sayefullah, hal 31). Pada awal tahun 2003an, muncul www.kapanlagi.com sebagai salah satu situs hiburan yang kemudian berkembang menjadi media hiburan terpopuler di jagat internet Indonesia. Salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia, PT Media Nusantara Citra (MNC) tak kalah ingin mengikuti pergerakan media lainnya dengan membuat media online yang bernama www.okezone.com yang resmi diluncurkan pada 1 Maret 2007. Okezone menjadi tanda untuk bangkitnya kembali media online di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun