Mohon tunggu...
Amelia Susanti
Amelia Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Pecandu Kata

Talang rasaku hampir penuh, mari bantu mewadah rasa bersamaku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengingat Bahagia dari Sebuah Dekap yang [Pernah] Ada

19 November 2019   09:29 Diperbarui: 19 November 2019   09:31 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dan satu lagi yang teringat darinya, dekapnya yang hangat. Tak pernah lagi kutemui sebuah rasa dekap yang sama hangatnya seperti beliau. Selalu ada dekap ketika aku ingin memulai atau mendapatkan sesuatu . Selalu ada Kalimat pemanis dari beliau untuk bekal semangat di perjalanan hari-hariku. Dan itu tak pernah absen. Kala itu, Bahagiaku sesederhana itu dalam mangkukku, yang rasanya tak habis meski kusuap dengan terus. Hingga pada masanya, rindu menjadi seperti hembusan angin yang mengibas semua ingatan. Dan lagi-lagi merindui sosoknya merupakan bahagia yang kuciptakan bersama celoteh-celoteh kecil dalam benak.

Dan... Mimpi dalam nyenyakku, merupakan jalan pintas merasakan semuanya seakan nyata. Obat bagi semua penawar rindu yang terasa. Beliau mendekapku, menatap dan tersenyum kepadaku, tak jarang beliau datang dan bicara ngalor-ngidul cerita ini dan itu seolah tak ada batas. Iya, beliau sama sepertiku yang hobi berceloteh dengan riangnya.

Meski beberapa waktu setelahnya waktu sudah menegur untuk 'sudah' dan kembali aku kedalam hidup yang nyata. Namun, setidaknya Tuhan selalu punya cara untuk mengobati semua rindu hambanya. Dan yakini bahwa suatu kehilangan bukan dari segala akhir yang membatasi seseorang terus memupuk kebahagiaan.

Dan kembali lagi, sejatinya pemilik bahagia adalah teruntuk bagi mereka yang bisa menerima dengan pemahaman yang indah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun