Mohon tunggu...
Ali Muakhir
Ali Muakhir Mohon Tunggu... Penulis - (Penulis Cerita Anak, Content Writer, dan Influencer)

Selama ini ngeblog di https://www.alimuakhir.com I Berkreasi di IG @alimuakhir I Berkarya di berbagai media dan penerbit I (cp: ali.muakhir@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Inspirator Penulis Cilik di Indonesia

8 Juli 2013   14:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:51 1369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Sri Izzati dan Abdurrahman Faiz”

Inspirator Penulis Cilik di Indonesia

Sebuah pengalaman tak terlupakan ketika beberapa tahun lalu, saya menjadi salah seorang tim redaksi sebuah penerbit besar di Bandung. Salah satu tanggung jawab saya adalah mengonsep sebuah produk (buku) sekaligus mengader penulis.

Sekitar tahun 2004 datang seorang anak kelas 4 SD ditemani ayah dan bundanya. Di datang sambil menyerahkan sebuah novel anak setebal 120-an halaman yang ditulis pada saat usia 7th. Novel tersebut difoto copy dan dijilid serta dibagikan ke beberapa teman. Novel tersebut membawa penulis masuk Rekor Museum Indonesia sebagai penulis novel termuda.

Setelah saya baca dan saya coba selami, saya hampir-hampir tidak percaya, anak sekecil itu sudah lihai dan lincah sekali merangkai kata. Saya kaget, kagum, sekaligus tidak percaya. Oleh karena itu, saya perlu waktu untuk mengevaluasi novelnya.

Belum sembuh kekagetan saya, kembali saya dikejutkan oleh seorang anak kelas 2 SD yang gape merangkai kata, yang gape menyulam puisi dengan sangat indah. Tidak hanya satu puisi, melainkan puluhan puisi yang semuanya indah dan menakjubkan.

Berbekal dua naskah yang ditulis dua calon penulis cilik ini kemudian saya mematangkannya dalam sebuah konsep produk. Konsep produk untuk mewadahi calon-calon penulis cilik seperti mereka. Setelah konsep kelar, akhirnya buku kedua penulis tersebut terbit.

Mereka adalah Sri Izzati (sekarang sedang menunggu pengumuman untuk masuk salah satu perguruan tinggi) dan Abdurrahman Faiz (sekarang kelas 3 sebuah SMA di Jakarta). Sri Izzati menulis cerita tentang kado spesial untuk bundanya berjudul “Kado untuk Ummi” dan Abdurrahman Faiz menulis kumpulan puisi yang bertema sosial dan kemasyarakatan, berjudul “Untuk Bunda dan Dunia”.

Sri Izzati dan Abdurrahman Faiz menjadi fenomena sendiri dalam dunia penerbitan di Indonesia. Mereka menulis dengan tulus dan tanpa tendensi apapun, kecuali untuk mencurahkan segala kecintaan, kasih sayang, sekaligus kegelisahan mereka sebagai anak-anak.

Pada awal-awal buku mereka terbit, dunia perbukuan gempar dan media gencar dengan pemberitaan. Pro dan kontra bermunculan. Pada satu sisi, ini menjadi darah segar untuk dunia penerbitan karena ada konsep produk baru yang tidak pernah ada sebelumnya. Pada sisi lain, sebagian tidak percaya dengan kemampuan mereka yang notabene masih anak-anak.

Pro dan kontra tersebut kemudian dijawab dengan lakunya penjualan buku mereka. Bayangkan, pada saat itu, setahun terjual 3000 exemplar saja sudah masuk dalam kategori best seller. Sementara buku mereka, setelah kurang lebih satu bulan beredar di pasaran, langsung cetak ulang. Padahal pada cetakan pertama dicetak 3000 exemplar.

Setelah buku mereka diterima pasar dengan baik, semakin hari semakin banyak naskah yang masuk. Bahkan, beberapa penulis ada yang menulis pada usia kelas 1 SD dan mendapatkan Award tingkat nasional yang diadakan Ikatan Penerbit Indonesia.

Sebut saja misalnya Qurota Aini, penulis yang mengikuti jejak Sri Izzati dan Abdurrahman Faiz dengan bukunya yang berjudul “Nasi untuk Kakek”, buku tersebut membawa penulisnya masuk Museum Rekor Indonesia sebagai penulis kumpulan cerpen paling muda di Indonesia. Buku tersebut juga menyabet penghargaan Anugerah Adikarya Ikapi sebagai salah satu buku anak terbaik. Buku Abdurrahman Faiz “Bunda dan Dunia” juga mendapat penghargaan khusus dalam Anugerah Adikarya Ikapi. Ajang paling bergengsi dalam dunia penerbitan di Indonesia.

1373268851914199337
1373268851914199337
Faiz juga banyak mendapat penghargaan karena karya tulisnya, antara lain Anak Cerdas Kreatif Indonesia tahun 2006, Penerima Anugerah Kebudayaan than 2009 dari Presiden RI, dan The Most Amazing Teen 2011 versi Student Globe.

Semenjak buku-buku yang mereka tulis beredar di pasaran, tidak jarang penulisnya diundang sebagai salah satu nara sumber dalam acara-acara kepenulisan. Tidak jarang pula menjadi headline media nasional. Mereka semakin dikenal masyarakat dan menginspirasi banyak anak-anak Indonesia untuk menjadi penulis.

Sekarang, setelah hampir sepuluh tahun berlalu, entah berapa puluh dan berapa ratus anak-anak Indonesia yang telah menerbitkan buku. Tidak hanya menerbitkan buku, tetapi juga ikut menginspirasi generasi berikutnya.

Konsep produk yang kemudian dikenal dengan “Kecil-Kecil Punya Karya” hingga saat ini, konon menjadi salah satu primadona dalam meraih keuntungan besar bagi penerbitnya. Serial ini pula yang kemudian diikuti oleh beberapa penerbit di Indonesia.

Beruntung sekali, konsep ini terus dikembangkan oleh penerbitnya, misalnya dengan mengadakan pertemuan rutin antarpenulis se-Indonesia yang difasilitasi KemDikBud, lomba-lomba yang diadakan setiap bulan, setiap kwartal, dan acara-acara workshop kepenulisan untuk anak-anak.

Sungguh, langkah yang dilakukan penulis-penulis cilik di atas benar-benar luar biasa. Saya yakin, ini akan terus bergulir seperti bola salju. Pada saatnya nanti, jika tiba waktunya, Indonesia akan dipenuhi  oleh generasi muda yang tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga generasi yang pandai menulis untuk dirinya, masyarakat, dan untuk bangsa.

Aktivitas mereka telah mengubah pandangan masyarakat kalau buku itu tidak hanya bisa ditulis oleh orang dewasa, tetapi juga bisa ditulis oleh anak-anak. Mereka telah menjadi agen perubahan. Semoga. ***

@alimuakhir II www.alimuakhir.com

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun