Masih ingat caranya jujur?
Sejak kecil kebanyakan dari kita selalu diajarkan kejujuran. Orang tua kita akan paling marah kalau tahu kita berbohong, dan nasehat pun mengikuti:
"Kamu tuh jangan berani bohong sama orang tua ya!"
Dan kita mengikuti nasehat tersebut. Takut kalau misal ketahuan nanti dimarahi lagi sama orang tua. Tapi toh kita juga tetap sedikit berbohong di sana sini. Dengan berbohong, kita bisa lebih mudah untuk dapat apa yang kita mau. Lagipula kalau gak ketauan kan gapapa?
Menginjak masa remaja, kita diajarkan oleh guru -- guru kita untuk tetap jujur. Salah satunya ketika berurusan dengan ujian. Setiap lembar ujian pasti ada tulisan di atasnya: "Dilarang Mencontek". Bahkan kadang ada kolom untuk tanda tangan, untuk pernyataan kalau kita tidak mencontek.
Tapi toh kadang kita juga tetap saja mencontek sedikit di sana sini. Teman -- teman yang lain juga mencontek, yasudah sekalian saja kita ikut, nanti dikira tidak setia kawan. Lagipula ini kan cuma ujian kertas, nyontek sedikit nggak apa apa lah ya?
Menginjak masa kuliah, kita diajarkan untuk jangan plagiat pekerjaan orang lain. Dosen dan asisten akan paling murka kalau -- kalau kita ketahuan menjiplak kerjaan orang. Biasanya kalau ada yang ketahuan laporan praktikumnya hasil jiplakan, kertasnya akan dipajang di depan ruangan praktikum (dengan semua identitasnya ditutupi).
Tapi toh kadang kita tetap saja jiplak beberapa bagian dari laporan teman kita, secara sewajarnya agar tidak ketahuan. Kalau harus mengerjakan semuanya sendiri terlalu banyak waktu yang terbuang. Lagipula dosen dan asisten juga gak akan baca semua laporannya kan?
Kita semua bisa setuju kalau kejujuran itu salah satu prinsip hidup yang paling penting. Tapi seringkali kita lupa. Kadang -- kadang kita mengesampingkan sedikit prinsip itu, untuk melakukan kebohongan -- kebohongan kecil yang kita anggap tidak apa -- apa kalau dilakukan.
Kebohongan - kebohongan yang kecil, yang kita anggap sepele. Bisa sih, dibilang sepele.
Tapi karena dilakukan terus-menerus, dia jadi kebiasaan. Dan seperti kebiasaan pada umumnya, secara tidak sadar dia akan membentuk cara kita berpikir.