Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Kalo Begini, Selamat Tinggal Bengkel Resmi...

27 Agustus 2013   21:33 Diperbarui: 4 April 2017   18:31 79834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sore sepulang dari mengajar saya menyempatkan diri untuk melakukan service dan ganti oli salah satu motor saya yaitu  Yamaha Jupiter Z yang memang sudah dua bulan belum masuk bengkel.  Padahal sebelumnya motor ini rutin setiap bulan ganti oli dan service ringan seperti membersihkan karburator, rantai, tali gas, rem dan lain-lain. Seperti yang sudah-sudah tujuan saya adalah salah satu bengkel resmi Yamaha, kali ini saya pilih yang di Kijang Kota karena kebetulan sedang berada di Kota itu.  Saya memang tidak pernah menservice ketiga motor saya selain di bengkel resmi, baik di Tanjung Pinang, Kijang ataupun Tanjung Uban.

Sampai di Bengkel Resmi Yamaha tersebut seperti biasa saya menuju penjaga loketnya" Mbak, service ringan seperti biasa dan ganti oli ya? Ohya tolong diperiksa juga ya stangnya ya karena agak goyang, kemudian roda belakang karena yang pernah bonceng bilang agak goyang juga! " Begitu kata saya ke penjaga loket itu. Setelah itu sayapun lalu duduk di ruang tunggu, seperti biasa membaca koran atau majalah sambil meminum air mineral gelas yang disediakan.

Tidak berapa lama saya dipanggil oleh teknisinya. "Pak, motor bapak ini ada beberapa komponen yang harus diganti sesuai keluhan bapak yaitu mangkok stang depan, bearing roda belakang, kampas rem dan ban belakang juga harus diganti pak karena sudah botak! katanya.

Saya tentu terkejut bahwa banyak sekali yang harus diganti. " Wah, banyak betul yang mo diganti, berapa duitnya tuh!  tanya saya.  Penjaga loketnya dan teknisi mulai menghitung keseluruhan biayanya.  Lalu tak lama si mbak penjaga loket itu lalu mulai membacakan perinciannya: Ini pak...service dan ganti oli = Rp. 56.000,-; Ganti Mangkok stang  = Rp. 190.000,-; ganti bearing roda belakang = 76.000,-; ganti kampas rem belakang = Rp. 55.000,-; dan ganti Ban belakang dengan Yamaha punya = Rp. 185.000,- , jadi totalnya semua : Rp. 562.000,- pak...! Semua sudah termasuk ongkos pasang! Jelasnya.

Saya tahu bahwa di dompet saya tak ada uang sebanyak itu waktu itu. " Waduh, saya tak bawa uang sebanyak itu, mbak. Begini sajalah mbak...service ringan dan ganti oli sajalah dulu ya? yang lain tolong dicatat saja dulu, besok atau lusa saya kesini lagi..? Kata saya memutuskan. Terlihat wajah si mbak itu agak kecewa walau tetap tersenyum.

Tak sampai menunggu setengah jam, motor saya selesai diservice dan diganti oli.  Si teknisinya pun melakukan ujicoba sebenar. Setelah kembali dia berkata: " Dah oke, pak....hanya saja kalau kecepatan pelan memang agak goyang stang depannya pak...seperti orang mabuk, kalau diatas 60 km/jam tak goyang dia pak! " Dia mencoba bergurau. Saya hanya tersenyum kecut saja. Setelah membayar biaya service dan ganti oli sebesar Rp. 56.000,- sayapun kembali pulang.

Diperjalanan saya bertanya-tanya dalam hati, kok cepat kali servicenya dari biasanya, karena memang dari ruang tunggu tidak terlihat tempat teknisinya bekerja. Kemudian saya juga mempertanyakan bagian-bagian yang harus diganti tadi, bahaya nggak ya kalo nggak diganti, tapi mahal juga ya?....saya bertanya-tanya sendiri.  Akhirnya saya berhenti didepan bengkel biasa yang nampak ramai oleh yang memperbaiki motornya. Saya bermaksud membandingkan harga bagian-bagian tadi diantara bengkel biasa dan resmi.  Ternyata harga di bengkel biasa jauh lebih murah dari harga di bengkel resmi. Akhirnya saya putuskan ganti ban dan kampas rem belakang dibengkel biasa itu.

Dibengkel biasa itu saya mendapat harga ban sesuai merk yang dikatakan dibengkel resmi tadi hanya Rp. 160.000,- lalu kampas rem belakangnya hanya Rp. 38.000, = total semua Rp. 198.000,-  sudah termasuk ongkos pasang. Ketika saya meminta cek mangkok stang depan dan baring belakang, teknisinya bilang masih bagus! Hanya dibagian mangkok stang depan yang katanya agak berat, lalu saya minta distel , teknisinya pun memperbaikinya dengan diketok-ketok sedikit, beres sudah! Dan untuk itu tidak dipungut bayaran.  Saya sangat senang dan tak khawatir lagi dengan motor saya. Apalagi harga yang dikeluarkan lumayan murah dari bengkel resmi. Motornya pun lumayan enak dipakai.

Menurut saya kalau bengkel resmi Yamaha khusus di Tanjung Pinang dan sekitarnya, atau Indonesia pada umumnya jika tidak memperbaiki kinerjanya dan harga yang ditawarkan masih tinggi, bukan tidak mungkin pelanggan akan lari ke bengkel biasa. Seperti halnya penulis yang berniat kedepannya pindah ke bengkel biasa saja. Apalagi jika ingat setahun lalu  pernah juga diminta beberapa bagian diganti karena alat itu bukan Yamaha punya, bisa mempengaruhi kinerja motor  kata teknisinya, ada yang menukarnya mungkin bengkel sebelumnya tuduh teknisi tersebut waktu itu. Padahal saya tidak pernah membawa motor saya selain  bengkel resmi waktu itu. Ditambah kejadian tadi, membuat saya berpikir dua kali akan ke bengkel resmi lagi.

Begitulah pengalaman saya dalam menservice motor hari ini di bengkel resmi Yamaha. Tidak ada maksud lain, hanya berharap semoga kritikan ini dapat memperbaiki kualitas bengkel resmi Yamaha di seluruh Indonesia semakin lebih baik lagi kedepannya dan konsumen tidak merasa dirugikan misal karena kemahalan. Minimal teknisi yang bekerja bisa memberikan solusi dulu, dengan tidak melulu main ganti.  Kalau bisa diperbaiki atau distel kenapa harus diganti. Bukankah tidak semua konsumen mempunyai duit banyak.

Bagaimana cerita anda?

Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun