Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi ANBK | Penggerak KomBel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Minang Itu Melayu Tapi Melayu Bukanlah Minang

4 November 2012   02:08 Diperbarui: 12 November 2022   23:20 11115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Budaya apa yang dipakai, Minang atau Melayu? [Tropenmuseum]

Antropologi Etnisitas Minangkabau dan Melayu

oleh Akbar Pitopang


***

Salah satu suku atau etnik yang ada di indonesia adalah melayu. Biasanya orang mengidentikkan melayu itu dengan budaya keislaman. Dan jika ditanya melayu dimana, banyak orang akan menjawab tanah melayu itu ada di sekitaran pulau Sumatra, semenanjung Malaka dan di pulau Kalimantan bagian utara dan barat. 

Kita lihat di pulau Sumatera. Di pulau Sumatera ada 10 provinsi untuk saat ini. Sebagian besar provinsi yang ada memang menerima dikatakan basis melayu. 

Katakanlah di Riau, Kepulauan Riau, Babel, Jambi, Palembang, dan Bengkulu. Provinsi-provinsi tersebut memang cukup antusias mengangkat kebudayaan melayu sebagai identitas provinsinya.

Namun bagaimana dengan yang namanya Ranah Minangkabau? 

Saya menilai bahwa budaya minang sangat menarik untuk ditelisik. Orang mengatakan kalau minang itu termasuk melayu. Padahal melayu identik juga dengan kebudayaan Minangkabau. 

Namun jangan cepat-cepat mengatakan Melayu itu sama dengan Minang. Karena semua hal yan ada di kebudayaan Minangkabau belum tentu bisa dtemukan di kebudayaan melayu yang ada saat ini. 

Meskipun apa yang ada di kebudayaan melayu bisa dikatakan hampir semuanya ada di kebudayaan Minangkabau.

Minang itu adalah melayu tua. Dari kebudayaan Minang maka muncullah melayu muda. Dikarenakan orang minang yang suka merantau pada zaman dahulu kala. 

Basisnya di pulau Sumatera bagian tengah. Lalu menyebar ke daerah di sekitarnya bahkan sampai ke semenanjung Malaka atau yang kita kenal dengan Malaysia sekarang. 

Akibatnya budaya Minang membaur juga dalam kehidupan masyarakat di beberapa provinsi lain. Ini akibat dari adanya pembagian daerah ke dalam bentuk provinsi seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, Riau dan sebagainya. 

Dengan adanya pembagian wilayah tersebut mengakibatkan budaya minang itu kurang terekspos di daerah yang identitas provinsinya bercirikan melayu. Latar belakangnya karena ada unsur politis dan kepentingan. Seperti Kerinci di Jambi, Kampar, Rokan dan Kuantan Singingi di Riau serta di daerah lainnya. 

Di daerah itu masyarakatnya memakai sistem kekerabatan dan adat-istiadat yang berakar pada kebudayaan Minangkabau. Budaya Minang yang diamalkan oleh masyarakatnya dalam kehidupan sehari-hari. 

Namun karena sudah masuk ke wilayah provinsi dengan identitas melayu maka budaya Minang yang ada tersebut dianggap saja sebagai budaya melayu. Itulah sebabnya banyak budaya melayu yang mirip dengan budaya Minang.

Lalu bagaimana cara membedakan budaya Minang dengan budaya Melayu

Cukup susah. Mereka mirip tapi dianggap dan dikatakan berbeda. Yang jelas apa yang ada dalam kebudayaan melayu hampir ada di kebudayaan Minangkabau. Tapi apa yang ada dalam kebudayaan minang belum tentu bisa dijumpai pada budaya melayu. 

Seperti apa gambaran secara konkret? 

Coba perhatikan tutur kata dan bahasanya. Kosakata dalam bahasa melayu ada dalam bahasa Minang. Bedanya hanya dari bentuk pengucapan. Bahasa melayu identik dengan bunyinya yang pada umumnya “A” sedangkan bahasa Minang lebih suka memakai akhiran “O”. Dengan kata lain kosakata bahasa minang itu “di-Indonesia-kan” menjadi bahasa melayu.

Lalu busana dan cara berpakaian. Keduanya sama-sama mengenal baju kurung untuk perempuan. Sama-sama memakai aksesoris seperti mahkota di kepala perempuan. Tapi bentuknya berbeda. 

Lalu bagaimana dengan headpiece yang dipakai kaum perempuan yang berbentuk tanduk kerbau itu? Itu adalah ciri khas Minangkabau, bukan melayu. 

Desain dan gaya busana juga berbeda. Perhatian pada beberapa bagian seperti pada lengan baju, kerah, aksesoris kepala, motif dan dasar kain yang digunakan.

Selanjutnya, pada alat musik dan instrumen musiknya. Kalau didengar dengan baik, gaya dan instrumen musik Minang berbeda dengan musik melayu. Walaupun beberapa alat musik melayu juga menyamakan dengan alat musik minang seperti misalnya talempong.

Kekhasan paling signifikan terletak pada alat musiknya. Jika pada instrumen music tersebut ada unsur bunyi dari talempong dan saluang maka itulah instrumen musik Minang. Pada musik melayu alat musik tersebut juga ada tapi tidak dominan. 

Kata kunci untuk membedakan antara Minang dan melayu adalah: rumah gadang bagonjong, talempong, saluang, randai, motif desain songket, bahasa, tarian, lagu, masakan, sejarah.

Cukup banyak kekeliruan di masyarakat tentang hal ini. Misalkan saja pada acara-acara di televisi, ketika mengangkat budaya Minang, yang terasa adalah melayu-nya bukan Minang-nya. 

Pada intinya adalah budaya Minang dan budaya melayu itu mirip. Pada budaya minang kita bisa menemukan budaya melayu. Sementara itu, pada budaya melayu kita bisa merasakan dan menemukan budaya Minang. 

Satu badan tapi nyawanya berbeda. Udaranya sama tapi seni bernafasnya berbeda.


***

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun