Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Revitalisasi Area Pasar Angso Duo Jambi

19 Juni 2019   09:48 Diperbarui: 19 Juni 2019   09:57 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
21052018_Pasar angso duo - TRIBUN JAMBI/ROHMAYANA

Tahun 1990 saya pernah bertemu dengan Walikota Jambi, yang saat itu dijabat oleh Drs.H.Muhammad Sabki. Sebelum bertemu dengan beliau abang saya sudah memperkenalkan saya terlebih dahulu apa profesi saya, sehingga waktu ketemu Pak Sabki langsung bicara kepokok persoalan yang akan dibahas.

Pertanyaan yang sangat saya ingat saat itu adalah, "Punya ide apa kalau seandainya Pasar Angso Duo di revitalisasi." Saya langsung tawarkan kepada beliau untuk membuat Pusat Kuliner dan Taman Hiburan Rakyat yang Terpadu, mengingat lokasi Pasar Angso Duo sangat strategis.

Saat itu yang ada dalam Bayangan saya membuat arena rekreasi semacam Taman Impian Jaya Ancol, bahkan konsep pengelolaannya pun hampir sama. 

Saya membayangkan lokasi tersebut menjadi sebuah tempat yang sangat gemerlap, tempat rekreasi masyarakat yang terpadu, ada Kuliner, ada panggung hiburan, ada arena bermain anak-anak, dan ada Pasar kerajinan masyarakat.

Saya katakan Sama Pak Sabki, Pemerintah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembangunannya, semua dikerjakan dan dikelola oleh swasta dengan kontrak kerjasama dalam jangka waktu sesuai dengan kesepakatan. Beliau sangat tertarik, dan meminta saya segera merealisasikan perencanaannya.

Sayangnya saat itu beliau tidak bisa menyediakan pos anggaran untuk saya dalam merencanakan semua konsep tersebut, beliau tidak tahu harus mengambil dari pos anggaran apa, dengan sangat menyesal akhirnya saya pulang ke Jakarta. 

Satu Minggu di Jakarta, saya ditawari oleh seorang sahabat untuk memegang sebuah advertising yang baru dibukanya. Saya pun larut dengan pekerjaan yang baru tersebut.

Satu Bulan bekerja, Pak Sabki telepon saya, beliau mengabarkan bahwa dia sudah menyiapkan pos anggaran buat saya, namun sayangnya saya sudah tidak bisa lagi untuk menanganinya, karena saya sudah punya tanggung jawab yang besar terhadap kelangsungan usaha yang saya jalani. 

Beliau cukup kecewa, tapi ya itulah kondisinya, padahal kalau saja waktu itu beliau bisa putuskan dan bisa ambil resiko, mungkin apa Yang menjadi impiannya sudah terlaksana.

Berapa bulan yang lalu sewaktu pulang ke Jambi, sekitar bulan Januari 2019, saya lihat kawasan Angso Duo yang direvitalisasi, namun sayangnya konsepnya tidak berubah, tidak ada perencanaan lain untuk membuat kawasan tersebut lebih Indah dipandang Mata.

Saya mencoba memandang kearah Pasar Angso Duo dari sudut Gentala Arasy, alangkah Indahnya seandainya apa yang saya rencanakan bersama Almarhum Pak Sabki, Mantan walikota Jambi bisa terealisasi. Betapa gemerlapnya arena tersebut.

Saya juga membayangkan lalu lintas kendaraan sepanjang pinggiran sungai Batanghari, sampai tembus kewilayah daerah Danau Sipin, sehingga jalan tersebut pun bisa mengurai kemacetan jalan Utama ditengah Kota, menjadi jalan alternatif menuju kearah Tanggo Rajo.

Itulah pentingnya seorang pemimpin yang visioner, yang mampu merealisasikan kebutuhan pembangunan untuk kebutuhan jangka panjang, penuh dengan inovasi, kreatif dan mampu menjawab persaingan pembangunan perkotaan dengan kota-kota lain di Indonesia.

Visi membangun itu satu paket dengan kemampuan memperhitungkan perawatan hasil pembangunan. Ide pembangunan Gentala Arasy itu bagus, namun sayangnya tidak dibarengi dengan perhitungan biaya perawatannya, sehingga hanya bagus disaat awal, sekarang malah sudah tidak terawat.

Sebagai putra asli daerah Jambi, sangat ingin berkontribusi terhadap pembangunan daerah, namun rupanya Gayung tidak bersambut, sehingga saya hanya mampu menjadi pungguk merindukan Bulan. Semoga saja saya bisa berkontribusi lewat pemikiran dan tulisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun