Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengadi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tranformasi Peran Guru di Era Digital: Mewujudkan Tuntutan Kurikulum Merdeka Belajar

11 Mei 2024   08:35 Diperbarui: 11 Mei 2024   22:11 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Balai Diklat Semarang; Tersedia https://bdksemarang.kemenag.go.id/

Transformasi Peran Guru di Era Digital: Mewujudkan Tuntutan Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar

Oleh: Ahmad Rusdiana

Guru adalah pendidik profesional dengan utama mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Menjadi guru yang profesional di era digital menjadi tantangan tersendiri. Karena tidak semua sumber daya manusia pendidikan, terutama guru, mengerti dan bisa memanfaatakan teknologi sebagai dukungan untuk kelancaran proses pembelajaran. Guru juga dituntut untuk berfikir, bertindak kreatif juga inovatif dalam memberikan pembelajaran. Bukan hanya guru, sekolah dan praktisi pendidikan lainnya pun harus siap beradaptasi dengan kondisi yang ada.

Kondisi tersebut bukan jadi alasan untuk terhentinya pendidiakan dan bukan juga untuk dihindari tetapi harus dihadapi dengan penuh kesabaran dan perjuangan. Kondisi tersebut menjadi tantangan besar bagi guru, siswa dan orang tua untuk mencoba hal-hal baru yang selama ini belum terpikirkan. Sehingga dalam waktu yang singkat mampu mengubah paradigma baru bahwa pembelajaran yang selama ini sudah berjalan tidak mesti harus tatap muka langsung, namun harus mulai membiasakan dengan pembelajaran online atau daring atau PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) yang memanfatkan jaringan internet serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Menjadi guru yang kompeten di bidang pendidikan merupakan sebuah kewajiban yang harus dimiliki. Jika guru tidak mampu melakukan proses belajar mengajar dengan baik, tentu saja akan menghambat siswa untuk bisa memahami materi-materi yang diajakarkan. Para guru yang kurang kompeten tersebut perlu untuk di ikutkan dalam pelatihan. Pada abad ke-21 atau yang sering disebut era digital (Akrim, 2018:461) Guru semakin dituntut lebih: 1) aktif, 2). kritis, 3). inovatif, 4) kreatif, dan5) kolaboratif. Terhadap perkembangan zaman teknologi sehingga mampu mengikuti trend mengajar saat ini. Seiring dengan sedang dikurilkannya kebijakan Implementasi Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar.

Dalam konteks Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, lima tuntutan yang dihadapi oleh guru di era digital memiliki relevansi yang sangat besar. Mari kita kembangkan pembahasannya:

Pertama: Aktif dalam Pembelajaran Kolaboratif: Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar menekankan pada peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. Guru perlu menjadi fasilitator yang mampu mendorong kolaborasi antara siswa dalam membangun pengetahuan. Dalam era digital, ini bisa diwujudkan melalui penggunaan platform pembelajaran daring yang memungkinkan siswa untuk berdiskusi, berbagi ide, dan bekerja sama dalam proyek-proyek pembelajaran. Guru perlu memperkuat peran mereka sebagai pemimpin diskusi yang mengarahkan siswa untuk belajar secara bersama-sama, bukan hanya sebagai pemberi informasi.

Kedua; Kritis terhadap Informasi: Dengan banjir informasi yang tersedia di internet, guru perlu mengajarkan keterampilan berpikir kritis kepada siswa agar mereka dapat menyaring informasi yang ditemui secara online. Guru harus menjadi contoh dalam mempertanyakan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi yang diperoleh, sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan kritis mereka sendiri. Ini sejalan dengan prinsip Kurikulum Merdeka yang mendorong siswa untuk menjadi individu yang mandiri dan kritis terhadap pengetahuan yang mereka terima. Ketiga:

Inovatif dan Kreatif dalam Pembelajaran: Kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan potensi siswa secara holistik, termasuk kreativitas dan inovasi. Guru perlu mengadopsi pendekatan pembelajaran yang menantang dan menarik untuk merangsang kreativitas siswa. Dalam era digital, ini dapat dicapai melalui pemanfaatan berbagai teknologi dan media pembelajaran yang memungkinkan eksplorasi dan kreasi siswa. Guru harus berperan sebagai fasilitator yang mendorong siswa untuk menemukan solusi-solusi baru dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam konteks yang relevan.

Ketiga: Kolaboratif dalam Pengembangan Pembelajaran: Kurikulum Merdeka menekankan pada kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua dalam proses pembelajaran. Guru perlu bekerja sama dengan siswa dan orang tua untuk merancang pengalaman pembelajaran yang bermakna dan relevan bagi siswa. Dalam era digital, ini bisa dilakukan melalui komunikasi terbuka dan kolaboratif melalui platform daring, serta melibatkan siswa dan orang tua dalam proses evaluasi dan perencanaan pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun