Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ingat Janji Akad untuk Mempertahankan Pernikahan

20 September 2017   10:26 Diperbarui: 20 September 2017   10:56 2403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mempelai pengantin sedang berbahagia- dokpri

Saya yakin, setiap orang pasti ingin menikah sekali seumur hidup. Setia pada satu pasangan, bertahan hingga hanya maut memisahkan.

Meski untuk mencapai keinginan mulia ini, butuh perjuangan keras dan upaya yang tidak ringan. Bersedia mengesampingkan kemauan diri sendiri, demi keselarasan pemikiran dengan pasangan.

Perjalanan hidup tak pernah ada yang bisa menduga, garis yang dilalui kadang tak sesuai harapan. Tidak semua mimpi dapat terwujud, setiap manusia harus menghadapi kenyataan bahkan yang tidak diinginkan sekalipun.

Kelahiran, jodoh dan ajal menjadi rahasia Sang Pemilik semesta seisinya. Sementara manusia hanya sebatas menjalani, diringi usaha maksimal memasang sikap pasrah dan ikhlas.

-0o0-

Melintasi jalanan di kampung, motor saya beberapa kali terpaksa balik arah mencari jalan alternatif. Pasalnya ada tanda janur terpasang, tak jauh berdiri tenda putih tanda acara pernikahan tengah berlangsung.

Musim hajatan tiba, banyak pasangan penganten baru sedang berbahagia. Pernah saya mendapati di kampung yang sama, kepentok tiga atau empat  forborden dampak penutupan jalan.

Belum lagi dipinggir jalan raya, sebagian bahu jalan terpakai untuk pesta kawinan. Masih ada lagi, acara kawinan dihelat di gedung atau aula khusus masjid atau kantor RT/RW.  

Tidak hanya di daerah tempat saya saja, hal sama bisa jadi terjadi di hampir setiap tempat. Menikah adalah sunatullah, harapan setiap orang untuk keberlangsungan generasi. Coba kalau tidak ada pernikahan, bisa jadi garis keturunan akan berhenti dan terputus.

Pagi di awal september, kabar kebahagiaan masuk ke smartphone dari nomor yang sangat saya hapal. Tampak sebuah foto terkirim, pasangan pengantin lengkap dengan pakaian kebesaran adat jawa.

Anak dari kakak tertua, rupanya baru saja melaksanakan ijab kabul daerah Jawa Timur. Saya, pamannya, disarankan datang waktu resepsi beberapa bulan ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun