Mohon tunggu...
Afrildo Rizki
Afrildo Rizki Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Yuk Bergerak !

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Antara Kota Tua dan Monas

17 Mei 2014   12:31 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:26 10469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bermula dari kejenuhan setelah UTS, saya dengan teman-teman setuju untuk menjelajah kota Jakarta.Tidak seluruh kota Jakarta memang yang kami jelajahi, namun hanya Kota Tua dan Monas. Hari rabu pagi, kami berangkat dari kampus menuju stasiun Pondok Ranji, disitu kami menunggu KRL dari arah serpong untuk ditumpangi. Daristasiun Pondok Ranji kami transit di stasiun Tanah Abang untuk berganti KRL ke arah stasiun Manggarai, sesampainya di stasiun Manggarai, kami transit lagi untuk bisa sampai di stasiun Jakarta Kota. Jarak antara stasiun Jakarta Kota dengan Kota Tua sangatlah dekat, karena pada dasarnya stasiun ini sebenarnya juga merupakan bagian dari “Kota Tua” itu sendiri. Stasiun ini mempunyai nilai sejarah tersendiri, sebab pada jaman dulu merupakan salah satu pusat kegiatan transportasi. Kami lantas berjalan keluar stasiun. Diseberang jalan terlihat deretan bangunan tua, antara lain museum bank mandiri dan museum bank Indonesia.

[caption id="attachment_336602" align="aligncenter" width="301" caption="Salah satu sudut Kota Tua"][/caption]

Dengan arsitektur bergaya kolonial yang kental dan terkesan tidak terawat kami memasuki salah satu museum, yaitu museum bank mandiri. Perjalanan pun dilanjutkan ke Museum Fatahillah, namun sayang, museum ini sedang direnovasi, kami pun mengurungkan niat mengunjunginya. Sembari menikmati suasana kota jaman dulu, kami menyempatkan membeli makanan khas Jakarta, kerak telor. Dengan harga Rp 15.000 yang menggunakan telor ayam dan Rp. 20.000 yang menggunakan telor bebek, kami pun membelinya. Makanan khas satu ini sudah cukup sulit dicari di kota Jakarta ini, hanya bisa ditemukan di tempat-tempat tertentu. Dilanjutkan dengan istirahat, kami lalu merencanakan pergi ke Monas sekalian. Kali ini kami menggunakanTransJakarta untuk pindah ke Monas. Kami lalu menuju halte Kota Tua. Tidak menunggu lama, alat transportasi yang kami nanti pun tiba. Dengan perjalanan lebih kurang 15 menit, kami tiba di halte Monumen Nasional.

[caption id="attachment_336603" align="aligncenter" width="292" caption="Dokumentasi di Monumen Nasional"]

14003045221682204167
14003045221682204167
[/caption]

Dengan berjalan kaki kami menuju pintu masuknya. Setelah berfoto-foto, kami menyempatkan untuk mampir ke masjid Istiqlal yang berada tidak jauh dari Monas. Disana kami sholat ashar serta maghrib. Usai maghrib, kami bersiap untuk kembali ke bintaro menggunakan KRL .

Dari pengalaman saya diatas, ada beberapa tips yang mungkin bisa pembaca gunakan :


  1. Sistem ticketing KRL sekarang menggunakan sistem kartu jaminan. Di awal, kita diharuskan membayar Rp 7500. Disitu, kita akan memperoleh kartu yang nantinya akan digunakan untuk keluar atau masuk stasiun. Oh ya, nominal Rp 7500 itu merupakan total dari Rp 5000 untuk jaminan kartu dan Rp 2500 untuk biaya tiketnya. Jadisebenarnya kita hanya membayar Rp 2500 sebab sewaktu kita kembalikan kartu tersebut ke loket, kita akan menerima pengembalian uang kita sebesar Rp 5000. Biaya yang dikeluarkan tergolong murah, dibandingkan alat transportasi lain.
  2. Meskipun kita hanya membayar Rp 2500, KRL di Jakarta semuanya sudah menggunakan AC. Jadi tidak perlu takut gerah maupun kepanasan selama perjalanan. Kenyamanan dan kebersihannya pun sudah jauh lebih baik dibandingkan dahulu. Namun, kekurangannya adalah pada waktu jam sibuk, dimana anda akan merasakan padatnya stasiun dan KRL itu sendiri. Sehingga sebisa mungkin hindari jam-jam sibuk (berangkat kerja atau pulang kerja).
  3. Untuk tujuan yang perlu transit KRL, berhati-hatilah ketika anda akan transit. Maksudnya, jangan sampai anda salah menaiki KRL. Sebab salah-salah anda bisa melenceng jauh dari tempat tujuan anda. Jangan ragu untuk bertanya dengan penumpang lain maupun petugas KRL. Ketika di stasiun, perhatikan juga papan petunjuk arah KRL. Hal ini sangat membantu bagi orang awam seperti kita.
  4. Sewaktu di Kota Tua, saya sarankan untuk membawa payung atau jaket, sebab terik matahari benar-benar menyengat. Selain itu usahakan membawa bekal sendiri, mengingat makanan di tempat ini tergolong mahal bagi kami, para mahasiswa. Bila ingin membeli sesuatu, tanyakan dulu berapa harganya dan tawar harganya bila memungkinkan. Dalam beberapa minggu kedepan, museum Fatahillah mungkin masih dalam proses renovasi, jadi tidak bisa dikunjungi dulu.
  5. Bila menggunakan jasa Transjakarta, pastikan anda tahu benarhalte atau shelter mana yang akan anda tuju. Sebab bus ini hanya berhenti sebentar dan halte yang dilalui sangat banyak.
  6. Sewaktu di Monas, tipsnya hampir sama dengan nomor 3. Tambahan, bila anda ingin masuk ke museumnya maupun naik ke atas atau puncak monas, usahakan datang sebelum jam 2 siang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun