Bila guru-guru berkualitas di SMAN di Kota Sumbawa Besar ini dipindah tugaskan mengajar di SMA Negeri di Kecamatam Lape atau SMA Negeri di Kecamatan Empang yang berjarak 50 kilo  samapai 80 kilo dari pusat kota Sumbawa, apa  mau para orang  tua yang sudah nyaman hidup dan tinggal dengan semua 'kenyamanan fasilitas penunjang di kota' memilih untuk memindahkan anaknya ke sana? Wallahualam...Berpikir dua kali pasti. Asumsikan itu dengan kota-kota lain di Indonesia
Akar masalahnya mungkin bisa jadi karena RTRW Kota disusun untuk jangka panjang hingga 20 tahun kedepan.Mengintegrasikan wilayah kota dengan skala kegiatan kota seperti tersedianya sistem jaringan transportasi, sistem jaringan energi,sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber  daya air, dan sistem jaringan pendukung lainnya. Dengan tersedianya sistem jaringan tersebut,akan mendukung sentra bisnis, pusat aktifitas, pusat pendidikan, pusat pergerakan manusia dan barang.
Di satu sisi, masyarakat sudah terlanjur hidup dengan stigma bahwa SMAN dan sekolah unggulan lainnya berada di pusat kota (entah ibukota provinsi atau ibukota kabupaten). Ditambah fasilitas pendukung lainnya, baik di dalam atau luar lingkungan sekolah, yang boleh jadi tidak dimiliki sekolah-sekolah di pinggiran kota atau di kecamatan, Â sekalipun berlabel sekolah negeri.
Salam Edukasi,
Sumbawa Besar NTB,
03 Juli 2019, 01.20 Wita