Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Humor

Soeharto: "Piye Kabare? Enak Jamanku to?"

29 Januari 2012   17:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:19 15440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1327855054679202139

Entah karena terlalu banyak kasus yang terjadi di negeri kita dalam kurun waktu satu dekade terakhir terutama dalam kasus - kasus terkait terorisme, anarkis, korupsi, pelecehan hukum, kerusahan, pemogokan buruh dan masalah lunturnya disiplin bangsa ini memancing imajinasi saya melayang-layang ke masa silam.

Masa silam yang dimaksud tidak terlalu jauh dan hanya terpaut pada seorang yang pernah memimpin negeri ini yaitu mantan presiden Seoharto. Entah rekan pembaca budiman setuju atau tidak  -sosok ini telah mengukir aneka goresan keberhasilan dan kegagalan dalam memimpin negeri dan bangsa ini dengan tangan besi dan otoriter-  saya melihat sosok Soeharto adalah sosok  pemimpin yang tepat dalam kondisi negara bangsa yang memiliki karakter seperti bangsa kita.

Dalam hayalan, pak Harto datang menyapa saya. Seperti biasa ia melambaikan tangannya. Dengan senyuman khasnya beliau cuma berkata singkat saja... " piye kabare, enak jamanku to?" Antara sadar dan tidak sadar saya melihat pak Harto menggunakan  kain ihram, seperti saat melaksanakan ibadah haji.

Belum sempat saya mengucek-ngucek mata antara percaya dan tidak, beliau meneruskan kalimat singkatnya. "Sebetulnya menangani persoalan bangsa ini hanya memerlukan ketegasan saja..he.he.he...."

Saya terperanjat, membetulkan letak posisi saya duduk ingin bertanya lebih lanjut tapi sayang, sosok pak Harto berkelebat hilang dari pandangan.. Oh my god, bisik saya dalam hati, ia hadir pada orang yang tidak berkompeten mengurus negeri dan bangsa ini.

Setelah beliau "lenyap" dari pandangan tinggallah saya merenung beberapa patah kata  yang beliau tinggalkan, kira-kira sperti ini " Apa kabarnya? Enakan jaman saya,kan? Mengurus bangsa ini perlu ketegasan, lho..." Kalimat ini mengilhami saya untuk menulis. Setelah menemukan tema dan beberapa literatur yang relevan dengan tema serta judulnya  saya mengambil secarik kertas dan menuliskan beberapa catatan.

Benarkah Jaman Soeharto lebih enak?

Bagi sebagian orang yang pernah merasakan penyiksaan dan perlakuan tidak adil pada jaman Soeharto mungkin akan menolak mentah-mentah pernyataan bahwa jaman Soeharto lebih enak.  Misalnya dalam bidang  pers dan media massa, lihat saja Presiden Soeharto  pernah melarang terbit beberapa surat kabar, yaitu Kompas, Sinar Harapan, Merdeka, Pelita, The Indonesian Times, Sinar Pagi dan Pos Sore. Sedangkan bidang hukum dan militer banyak juga yang mengalami perlakuan yang dirasa tidak adil, misalnya berlakunya Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh dan lain-lain.

Akan tetapi sebaliknya jika diantara mereka pernah merasakan betapa enaknya dan sukses meniti karier dan berbisnis  pada zaman Soeharto tentu akan setuju menyebutkan paling enak jaman Soeharto. Bahkan diantara mereka pedagang kaki lima dan orang-orang di pedesaan yang tidak mendapat manfaat apa-apa pada jaman Soeharto mengatakan hal yang sama.

Jadi sangatlah dilematis menyebutkan  jaman pak Harto lebih enak ketimbang saat ini. Membicarakan mana yang paling enak, antara zaman pak Harto dengan saat ini sama halnya dengan mendiskusikan siapa duluan Ayam atau telurnya? Semua punya dalil, semua punya alasan, semua punya sejumlah bukti dan pengalaman bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun