Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Kiriman Orangtua Lebih Besar dari Gaji Sebulan, Mau Kerja Apa?

27 Juli 2019   00:01 Diperbarui: 31 Juli 2019   10:07 1356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase Penulis. Sumber : Kompas.com dan beautynesia.id

Ini sebuah fakta. Dalam tahap wawancara tahun 1991, penulis ditawari gaji pokok saja sebesar Rp 2.000.000 (dua juta) oleh sebuah perusahaan properti Filipina di Jakarta. Dalam wawancara itu penulis bernegosiasi minta ditambah ke angka 2,5 juta, tapi tidak disetujui.

Bak kata pepatah berharap hujan dari langit air dalam tempayan ditumpahkan. Merasa masih fresh graduate dan punya harapan dan cita-cita selangit penulis menolak peluang itu.  

Perjuangan mencari kerja yang lain pun "berlanjut" dan ternyata makin terus "berlanjut," hingga tapak hak sepatu jadi "obeng.". 

Akhirnya penulis melamar di sebuah perusahaan swasta nasional (juga di Jakarta) bidang media informasi dan diterima dengan gaji pokok wow..!  Rp. 365.000 sebulan. Ditambah uang makan dan uang transpor (minyak) totalnya tidak sampai 600 ribu sebulan. Jauh dibawah kesempatan di perusahaan pertama.

Pengalaman sebaliknya terjadi ketika penulis menjadi manager di sebuah perusahaan swasta lainnya. Salah satu tugas adalah "merakit" perencanaan yang matang tentang target penjualan, seluruh komponen anggaran biaya, jumlah SDM dan merekrut karyawan di setiap provinsi dan melatih karyawan sesuai bidang masing-masing.

Pada 2014 penulis ditempatkan kembali di provinsi Aceh. Ada sebuah pengalaman yang membuat penulis terkesima saat mewawancarai sejumlah calon karyawan baru tamat kuliah atau setidaknya 2 tahun baru sarjana (S1). 

Seingat penulis, gaji pokok saja yang bisa diberikan pada calon karyawan baru (lulusan S-1) adalah Rp 2.500.000 (selain Uang Makan, Transport dan Tunjangan Kesehatan dan bonus). Angka yang penulis tawarkan (atas kebijakan perusahaan) saat itu jauh di atas Upah Minimum Provinsi (UMP) Aceh saat itu (2014) yang ditetapkan pemerintah Rp 1.750.000 per bulan.

Menanggapi angka gaji yang penulis tawarkan saat itu beberapa kalimat yang terlontar dari beberapa calon karyawan fresh graduate adalah sebagai berikut:

  • Kecil sekali gajinya
  • Pikir-pikir dulu
  • Lebih besar kiriman orang tua saya ketika kuliah (tahun terakhir maksudnya)

Tanggapan paling terakhir diatas berasal dari salah satu calon karyawan yang baru setahun lepas kuliah dari sebuah universitas swasta di Yogjakarta kembali ke kampung halamannya di Aceh. 

Penasaran, secara terpisah saya tanyakan berapa jumlah kiriman orangtuanya sebulan. Dengan enteng dia menjawab "3 juta-an aja saja pak."

Tentu saja negosiasi tidak dapat dilanjutkan karena SOP Perusahaan telah menetapkan kebijakan dan batasannya seperti itu untuk provinsi Aceh pada saat itu. Akibatnya sejumlah calon karyawan yang membandingkan kiriman orang tuanya dengan gaji yang penulis tawarkan tentu saja merasa tidak cukup, tidak puas dan mungkin saja merasa diremehkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun