Kudekati Amiy ingin tahu apa yang sedang diresahkannya.
"Ada apa to, Le? Kok sepertinya bingung?"
"Kunci kontaknya nggak ada, Bu. Padahal tadi kutaruh di sini, lho. Aku yakin banget."
"Ntar, Ibu bantu mencarinya. Barangkali berada di kamarmu, atau terselip di antara pakaianmu, Le?"
Amiy segera menuju kamar, membuka lipatan pakaian, bantal, kasur, guling, sprei, buku-buku,  kolong tempat tidur, hampir semua benda di kamarnya diobrak-abrik, tetapi kunci yang dicarinya belum juga ditemukan.
"Sudah ketemu belum?" tanyaku sedikit penasaran.
"Belum, Bu."
"Coba di saku baju atau celanamu. Atau coba diingat-ingat lagi, Le, terakhir kali apa aktivitasmu tadi."
Pada semua sudut ruang dan rumah sudah dicarinya, tetapi masih nihil.
Keesokan hari, Amiy pun seperti biasa tetap menyiapkan sepeda motor di halaman rumah, tanpa kunci kontak.
Pencarian tetap dilanjutkan pagi ini, hingga wajahnya terlihat lelah.