Mohon tunggu...
Zuni Sukandar
Zuni Sukandar Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru SLB

Lahir di Magelang, 20 Mei 1971, SD-SMP di kota yang sama, S-1 di Jogjakarta, saat ini mengajar di SLB Maarif Muntilan sebagai guru tunanetra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kentongan Misterius

19 Oktober 2020   19:06 Diperbarui: 19 Oktober 2020   19:20 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Beberapa bulan setelah pertemuan dengan para pemuka daerah itu, ternyata belum menunjukkan kemajuan, bahkan makin sering berbunyi sendiri tidak peduli siang atau malam.

Kembali pertemuan digelar. Pertemuan kali ini lebih serius karena langkah pertama kemarin tidak membawa hasil. Berbagai usulan dan masukan muncul. Akhirnya pada akhir pertemuan Mbah Purwa berkenan  menyampaikan usulan.

Beliau menyampaikan usulan sederhana saja.

"Sekarang kita kembalikan pada fungsi kentongan pada awal mulanya. Jika dulu sebagai penanda waktu salat, mungkin saat ini kita perlu melihat fungsi itu sudah benar belum?"

Hadirin pun saling berpandangan. Ada satu hal yang tidak pernah terpikirkan lagi. Saat ini ketika ada panggilan salat, masyarakat kurang memperhatikan dan sibuk dengan urusan masing-masing. Apa yang dikatakan Mbah Purwa memang benar.

Satu minggu setelah Mbah Purwa mengatakan hal tersebut, tiba-tiba masyarakat mulai berubah. Kentongan itu pun sekarang jarang mengeluarkan suara. Masyarakat sekarang lebih memperhatikan saat ada panggilan salat. Masjid dan musala kini ramai lagi dengan jamaah.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun