Mohon tunggu...
Zulva Azhar
Zulva Azhar Mohon Tunggu... Penulis - Hamba Allah

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia yang malas garap skripsi tapi bercita-cita cepat lulus. Bergelut dalam bidang jurnalistik dan pendidikan. Kanal ini saya gunakan untuk menampung tulisan anak-anak agar tidak tercecer. Bermodalkan beberapa BAB pelajaran Bahasa Indonesia, saya harap mereka bisa berkreasi lebih banyak daripada gurunya. Selamat membaca.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ayam (Part 2)

4 Mei 2023   11:51 Diperbarui: 4 Mei 2023   12:11 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

'Unggas Haters' sudah melekat di pribadi Saya. Kawan-kawan pondok kebanyakan tau itu. Walaupun Donald bebek terlihat lucu, tetap saja dia angsa yang tidak pakai pampers. Cerita kebencian tentang unggas sudah Saya deklarasikan ke seantero dunia. 

Bunda masih mengaduk opor ayam, Saya duduk di depan kulkas. Masih memikirkan tragedi ayam lari setengah terbang pasca disembelih. Sepertinya Saya shock berat akan itu. Saya yang hampir tidak punya masalah saat itu, malah overthinking soal ayam sakaratulmaut. 

"Memang gitu, kak. Bukan karena masih idup, ototnya kaget masih berfungsi. Jadi dia lari bukan kehendaknya, tapi jaringan sarafnya"

Tapi, tetap saja. Andai ceker ayam kukunya tidak tajam. Andai kaki ayam jago tidak panjang dan gagah. Andai ayam selamban cacing. Saya pasti tidak sekaget ini. 

Masih memikirkan si jago, Dede ke dapur dengan mata sembab. Melihat ke arah panci. Opor ayam yang sepertinya sebentar lagi masak. 

"Itu ayam jago, Bunda?"

Wajahnya dipenuhi semburat kehilangan. 

"Iya, ini ayam jagonya Dede. Diikhlasin aja, ya."

Bunda menatap nanar. Dede mengangguk pelan. 

Ia berjinjit dan berbisik. 

Mata bunda membelalalak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun