Mohon tunggu...
Zul Majjaga
Zul Majjaga Mohon Tunggu... Politisi - Kalolona Syamsul B Majjaga

Belajar itu menulis apapun yang memungkinkan untuk di sempurnakan oleh orang lain

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Gosip Jurnalisme Brengsek yang Menjungkal

28 Februari 2020   01:00 Diperbarui: 28 Februari 2020   01:10 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah kekuatan diksi dari narasi kontradiksi ulah jurnalisme gosip. Cama disayangkan, sangat sedikit minat di antara kita untuk menggalinya lebih dalam: menyajikan desas-desus yang bisa membentur fakta berbisa.

Jurnalisme gosip yang mematikan atau serupanya berhamparan bagai kuaci yang begitu renyah di negeriku, yang juga adalah tempat kamu menanam harapan. Tak sekedar itu, di tempat kita ini, sajian dan sudut pengambilan ceritanya pun cenderung sama bahkan tingkat akurasinya masih unggul kita.

Satu dai nyaris tak ditemukan lagi alasan, mengapa rating untuk berita gosip masih menduduki peringkat terpopuler. Tak hanya penguasa dan anak muda oposannya, bahkan janda cantik sampai anak-anak kecil sekali pun menempatkan tontonan gosip pada acara favorit.

Jangan heran kemudian kualitas nalar di sekitar kita mandek gara-gara hegemoni sampah.

Seperti sulit mempercayai, bagaimana mungkin jurnalisme gosip, yang reputasinya tak jauh beda dengan tempat pembuangan akhir itu dapat mengguncang kekuasaan akibat keberaniannya membongkar sebuah skandal seks?

Meskipun seks adalah hak bagi setiap individu, urusan pribadi dan rahasia, tapi juga bisa jadi racun mematikan. Yang oleh penganut agama percaya, neraka adalah tempat setimpal untuk mereka.


Oleh sebab itu, foto-foto skandal seks yang diumbar oleh Rolando Garro (editor tabloid) di tabloid Destapes adalah sangat mencoreng martabat pekerjaan dan keluarga insinyur Enrique Cardenas. Karena, bukan hanya mengancam karirnya sebagai seorang pengusaha tambang yang berpengaruh dan disegani oleh El Doktor. Melainkan, inilah kegetiran kenyataan salah satu penyebab kematian ibundanya tercinta.

Dari cerita itu, tak sedikit alur yang sama dengan kisah berbeda tentunya, menjadi lahan kehidupan bagi mereka, seperti Garro dalam cerita Enrique Cadenas yang memilih menjadi martir yang atas upaya pemerasannya meskipun upayanya kepada Enrique gagal, tapi kemudian teka-teki misteri atas kematian sang ibunda dibongkar secara patriotik oleh rekan jurnalisnya Julieta Leguizamon (direktur Destapes baru yang sebelumnya dijabat Garro).

Sebenarnya. Maksud Garro cukup realistis, meski hanya tidak ingin terlihat sebuas terorisme. Ia hanya mengharapkan Enrique si orang kaya cabul itu sekiranya mau berinvestasi untuk tabloid Destapes yang berjalan tertatih-tatih.
 
Bagian Mereka | Bergosip

Skandal ini rumit. Lebih rumit lagi andai saja La Retaquita, sahabat kepercayaan Garro, gadis berperawakan tajam dan berani, tidak memiliki keyakinan atas dogma tentang harga diri sebagai seorang jurnalis: "Memberitakan yang terang benderang."

Berbagai upaya pengkambinghitaman El Doktor kepada Juan Peineta (sang seniman deklamator pusi) atas kematian Garro tidak bertahan lama. Meskipun Juan membenci Garro dengan piranti berita gosipnya yang juga membuat hancur hidupnya, tapi Juan tetap lah Juan. Seorang seniman yang polos berhati melo, tak sepercik pun hadir di bayanganya ingin membunuh Garro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun