Mohon tunggu...
zulia umi
zulia umi Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Terus berusaha dan berusaha

Selanjutnya

Tutup

Money

Analisis Perhitungan Biaya Produksi Di Oase Cafe dan Literasi Jember

23 Mei 2019   10:27 Diperbarui: 23 Mei 2019   10:43 1467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Analisis Perhitungan Biaya Produksi
Di Oase Cafe dan Literasi Jember
Tugas ini diselesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Mikro Islam
Dosen Pengampu : Nikmatul Masruroh, M.E.I

Oleh :
Halisa Firnanda(E20172005)
Ressa Febi Hady Saputri(E20172044)
Zulia Umi Habibah(E20172028)

Program Studi Ekonomi Mikro Islam
Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Jember
Tahun 2019

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Observasi dan Wawancara Ekonomi Mikro Islam dengan tema Biaya Produksi, yang di lakukan di Oase Cafe dan Literasi Jember. Tak lupa pula shalawat dan salam kita haturkan kepada Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh petunjuk ini.


Kami yang bertanggung jawab atas tugas Observasi Ekonomi Mikro Islam ini telah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat tugas ini dengan baik dan dengan teliti. Sebelumnya kami mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada:

Nikmatul Masruroh, M.E.I selaku dosen pembimbing mata kuliah Ekonomi Mikro Islam
Kedua, para narasumber yang sudah membantu menjawab pertanyaan wawancara kami.
Ketiga, dukungan dan doa dari orang tua kami , dan Semua teman-teman yang membantu kami ketika kesulitan dalam proses penyelesaian tugas Observasi Ekonomi Mikro Islam.

Kami berharap mendapat nilai yang memuaskan untuk mata kuliah Ekonomi Mikro Islam dalam pembuatan tugas observasi ini. Mungkin hanya itu saja yang dapat kami sampaikan. Jika ada kesalahan mohon dimaafkan dan dimaklumi karena kami masih ada pada tahap pembelajaran.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Jember , 11 Mei 2019

Penulis

DAFTAR ISI

Cover ............................................................................................................ i
Kata Pengantar ............................................................................................. ii
Daftar Isi ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
Latar Belakang ........................................................................................ 1
Rumusan Masalah ................................................................................... 2
Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 3
2.1 Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 3
2.1.1 Produksi .................................................................................... 3
2.1.2 Biaya Produksi ..........................................................................8
2.1.3 Sejarah Cafe .............................................................................. 12
BAB III HASIL PENELITIAN ..................................................................... 13
Objek Penelitian .......................................................................... 13
Metode Penelitian ........................................................................ 13
Teknik Pengambilan Data ........................................................... 14
Hasil Penelitian ........................................................................... 16
BAB IV ANALISIS ..................................................................................... 25
BAB V KESIMPULAN ............................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan bisnis kuliner dijaman millenial ini semakin berkembang. Seiring dengan perkembangan dan kebutuhan konsumen yang semakin meningkat variatif dalam hal makanan dan minuman. Pergeseran masyarakat yang sosialis menjadi individualis , terutama masyarakat perkotaan yang memiliki kesibukan padat. Khususnya para mahasiswa atau kaum muda yang membutuhkan tempat untuk melepaskan penat setelah melakukan aktivitas seharian.

Aktivitas untuk melepaskan kepenatan kaum muda biasanya dengan melakukan ngopi santai dan di iringi alunan musik akustik yang dibawakan band kecil didalam cafe tersebut. Tetapi , di Oase Cafe dan Literasi Jember ini berbeda dengan cafe lain nya. Yang hanya menyajikan kopi dan alunan musik saja.

Oase Cafe dan Literasi merupakan cafe yang sangat digandrungi mahasiwa dan mahasiswi Jember , apalagi untuk para aktivis muda juga budayawan Jember. Disana juga banyak menyediakan banyak literasi untuk para pengunjung. Yang bisa dipinjam dan dibaca saat ngopi di Oase Cafe dan Literasi.

Dalam produksinya, Oase Cafe dan Literasi ini memerlukan banyak sekali biaya -- biaya yang harus dikeluarkan. Biaya -- biaya ini akan menjadi dasar dalam perhitungan biaya produksi . elemen -- elemen biaya produksi dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan besar yakni : (1) Bahan Baku (2) Tenaga Kerja Langsung (3) Biaya Overhead Pabrik . ketiga biaya tersebut harus dicatat dan di klasifikasikan secara cermat sesuai dengan jenis dan sifat biaya tersebut.

Rumusan Masalah
Apa sejarah dari Oase Cafe dan Literasi Jember ?
Biaya produksi apa saja yang dikeluarkan oleh Oase Cafe dan Literasi Jember?

Tujuan
Mengetahui sejarah dari Oase Cafe dan Literasi Jember.
Mengetahui biaya produksi apa saja yang dikeluarkan ileh cafe tersebut.

BAB II
LANDASAN TEORI
Tinjauan Pustaka
2.1.2 Produksi
Produksi adalah setiap usaha yang menciptakan atau memperbesar daya guna barang.Suatu bangsa harus berproduksi untuk menjamin kelangsungan hidupnya.Produksi harus dilakukan dalam keadaan apapun, oleh pemerintah maupun oleh swasta.Bahkan tidak perlu diragukan lagi bahwa hubungan antar bangsa-bangsa di dunia yang sedemikian mesranya dewasa ini, salah satu di antara penunjang-penunjanganya adalah produksi barang dan jasa antarbangsa itu.

Akan tetapi, produksi tentu saja tidak akan dapat dilakukan kalau tiada bahan-bahan yang memungkinkan dilakukannya proses produksi itu sendiri. Untuk bisa melakukan produksi, orang memerlukan tenaga manusia, sumber-sumber alam, modal dalam segala bentuknya, serta kecakapan.

Semua unsur itu disebut factor-faktor produksi (factors of production). Jadi, semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar nilai barang disebut sebagai factor-faktor produksi. Seperti yang baru saja disebutkan di atas, faktor-faktor produksi itu sendiri terdiri atas:

Tanah
Hal yang dimaksud dengan istilah landatau tanah di sini bukanlah sekadar tanah untuk ditanami atau untuk ditinggali saja, tetapi termasuk pula di dalamnya segala sumber daya alam (natural resources). Itulah sebabnya faktor produksi yang pertama ini sering kali pula disebut dengan sebutan natural resources di samping juga sering disebut land. Dengan demikian, istilah tanah atau land ini maksudnya adalah segala sesuatu yang bisa menjadi faktor produksi dan berasal atau tersedia di alam ini tanpa usaha manusia, yang antara lain meliputi:

Tenaga penumbuh yang ada didalam tanah, baik untuk pertanian, perikanan, maupun pertambangan;

Tenaga air, baik untuk pengairan, pengeraman, maupun pelayaran, termasuk juga di sini adalah, misalnya, air yang di pakai sebagai bahan pokok ileh perusahaan air minum;

Ikan dan mineral, baik ikan dan mineral darat (sungai, danau, tambak, kuala, dan sebagainya) maupun ikan dan mineral laut;

Tanah yang di atasnya didirikan bangunan;

Living stock, seperti ternak dan binatang-binatang lain yang bukan ternak;
dan lain-lainnya, seperti bebatuan dan kayu-kayuan.

Pendek kata, yang dimaksud dengan istilah tanah (land)maupun sumber daya alam (natural resources)di sini adalah segala sumber asli yang tidak berasal dan kegiatan manusia, dan bisa di perjualbelikan.Syarat terakhir itu perlu disebutkan, agar kita tidak menyebut bahwa mega atau embun atau planet Jupiter itu adalah faktor produksi.

Tenaga Kerja
Di dalam ilmu ekonomi, yang dimaksud dengan istilah tenanga kerja manusia (atau labor) bukanlah semata-mata kekuatan manusia untuk mencangkul, menggergaji, bertukang, dan segala fisik lainnya. Hal yang di maksudkan disini memang bukan sekadar labor atau tenaga kerja saja, tetapi lebih luas alagi, yaitu human resources (sumer daya manusia).

Istilah yang tersebut terakhir itu nyata-nyata lebih luas artinya dari pada hanya sekedar labor saja. Di dalam istilah human resources atau sumber daya manusia itu, tercakuplah tidak saja tenaga fisik atau tenaga jasmani manusia tetapi juga kemampuan mental atau kemampuan non fisik-nya, tidak saja tenaga terdidik tetapi juga tenaga yang tidak terdidik tidak saja tenaga yang terampil tetapi juga yang tidak terampil.

Atribut atau kemampuan manusiawi yang dapat disumbangkan untuk memungkinkan dilakukannya proses produksi barang dan jasa.

Oleh karena itu, benarlah jika ada orang yang berkata bahwa kualitas atau mutu sumber daya manusia sesuatu bangsa itu tergantung pada kualitas atau ketaqwaan, kesehatan, kekuatan fisik, pendidikan, serta kecakapan penduduknya.

Modal
Faktor produksi yang ketiga adalah modal (capital). Lengkapnya, nama atau sebutan bagi faktor produksi, yang ketiga ini adalah real capital goods (barang-barang modal riil), yang meliputi semua jenis barang yang dibuat untuk menunjang kegiatan produksi barang-barang lain serta jasa-jasa.

Pengertian capital (modal) semacam itu sebenarya adalah merupakan alah satu saja dari pengertian modal seluruhnya, sebagaimana yang sering dipergunakan oleh para ahli ekonomi.Sebab, modal juga mencakup arti uang yang tersedia di dalam perusahaan untuk membeli mesin-mesin serta faktor produksi lainnya.

Namun, seseorang tentu saja tidak akan dapat membina sebuah jembatan atau menenun kaos oblong, misalnya, dengan menggunakan uang.

Orang hanya dapat menggunakan uang untuk mendapatkan (membeli) faktor-faktor produksi, untuk kemudian dengannya baru bisa dilakukan proses produksi. Oleh karena itu, pentinglah kiranya untuk membedakan dengan tegas perbedaan antara barang-barang modal riil (real capital goods) dan modal uang (money capital) yakni dana yang digunakan untuk membeli barang-barang modal dan faktor produksi lainnya. Hal yang di maksud kan dengan "modal" dalam faktor produksi yang ketiga ini adalah barang-barang modal itu, bukan modal uang.

Jadi, indirect production adalah pembuatan suatu alat, sebuah mesin ataupun setiap jenis barang modal, yang akan dipakai untuk membantu dalam pembuatan barang-barang yang dipakai langsung (atau barang-barang konsumsi), untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Kecakapan Tata Laksana
Ketiga faktor produksi yang telah disebutkan diatas adalah faktor-faktor produksi yang "tangible" (dapat di raba).Ketiganya, yakni tanah, tenaga manusia, dan modal dapat dilihat, dapat pula diraba, disamping juga dapat dihitung, dan begitu pula dapat diukur, ditimbang dan ditakar. Akan tetapi, faktor produksi yang keempat yang tidak, ia tidak dapat dilihat, diraba, dihitung, ditimbang, diukur, maupun ditakar, ia hanya dapat dirasakan adanya.
Seorang entrepreneur mengorganisir ketiga faktor produksi lainnya, agar dapat dicapai hasil yang terbaik.Ia pun menanggung risiko untuk detip jatuh bangun usahanya. Faktor produksi yang keempat ini adalah yang terpenting diantara semua faktor produksi, justru karena ia adalah intangible factor of production. Memang ia tidak bisa dilihat atau tetapi setiap orang diantara kita mengetahui dan merasakan bahwa ia, entrepreneurship atau managerial skill itu. Adalah amat penting peranannya sehubungan dengan hasil yang dihasilkannya.

2.1.3 Biaya (Cost)
Menurut Rosyidi (2001), biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk dapat menghasilakn output. Produksi dapat dilaksanakan apabila tesedia faktor produksi. Seorang pengusaha (enterpreneur) yang ingin melakukan produksi tentu harus terlebih dahulu menyediakan faktor-faktor produksi tertentu. Dari pengertian biaya pengertian biaya yang telah dikemukakan , dapat dikatakan bahwa semua pengeluaran perusahaan merupakan biaya dan sumber pengeluaran perusahaan berasal dari fakto -- faktor prosuksi sebagai input yang membutuhkan pengeluaran biaya untuk mendapatkan nya.

Biaya Produksi
Biaya Produksi produksi merupakan faktor penting dalam sebuah perusahaan untuk melakukan sebiah produksi. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan ingin mendapatkan keuntungan disetiap produksinya. Maka dari itu , diperlukan nya suatu pemahaman biaya produksi agar suatu perusahaan dapat menghitung biaya-biaya produksi yang akan dikeluarkan untuk menghasilakn output.

Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku untuk menjadi produsk jadi yang siap untuk dijual. Biaya produksi merupakan Biaya produksi merupakan sebagian keseluruhan faktor produksi yang dikorbankan dalam proses produksi untuk menghasilkan produk. Dalam kegiatan perusahaan, biaya produksi dihitung berdasarkan jumlah produk yang siap dijual. Biaya produksi sering disebut ongkos produksi. Berdasarkan pengertian tersebut, biaya produksi adalah keseluruhan dikorbankan untuk menghasilkan produk hingga produk itu sampai di pasar, atau sampai ke tangan konsumen.

Oleh karena itu, biaya produksi setiap output itu tergantung pada dua hal, yaitu sebagai berikut:
Berapa besar biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan input; yakni: harga input. Hal ini sudah kita bicarakan diatas.

Efisiensi perusahaan yang bersangkutan dalam mempergunakan inputnya. Dua perusahaan yang memiliki input yang persis sama, tetapi yang satu bekerja dengan lebih efisien (dengan efisiensi yang lebih besar) dari yang lain, maka sudah barang tentu bahwa perusahaan yang bekerja dengan lebih efisien itulah yang dapat lebih menenekan biaya produksinya.

Kegaiatan produksi dapat dilakukan oleh perusahaan setelah mengkoordinasikan seluruh faktor produksi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu biaya produksi dapat digolongkan dalam rincian sebagai berikut.:

Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost) dan Biaya Tetap Rata -- Rata (Average Fixed Cost)
Biaya tetap total (Total Fixed Cost) adalah biaya produksi yang tidak tergantung pada output atau jumlah barang yang dihasilakan (diproduksi), misalnya barang modal, gaji pegawai, bungan pinjaman, sewa gedung kantor, biaya telepon, biaya penyusutan dan biaya pemeliharaan. Biaya tetap biasanya disebut sebagai biaya tidak langsung. Jadi biaya tetap total atau Total Fixed Cost (TFC) adalah jumlah biaya tetap yang dikeluarkan untuk seluruh produksi.

Jika pengeluaran biaya tetap untuk biaya untuk setiap unit atau satuan hasil produksi satu unit output disebut biaya tetap rata --rata atau Average Fixed Cost (AFC) didapatkan dengan jalan membagi biaya tetap total (TFC) dengan total output (jumlah produksi).

Metode Penentuan Biaya Produksi
Menurut Mulyadi (2009:17) Metode penentuan cost produksi adalah cara memperhitungkan unsur --unsur biaya ke dalam cost produksi. Dalam memperhitungkan unsur --unsur biaya ke dalam cost produksi, terdapat 2 pendekatan :

Full Costing
Full Costing merupakan metode penentuan cost produksi memperhitungkan semua unsur produksi ke dalam cost produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (baik yang berprilaku variabel maupun tetap).
Biaya bahan baku
Xx

Biaya tenaga kerja langsung
Xx

Biaya overhead cafe
Xx

Biaya overhead pabrik variabel
Xx

Harga Pokok Penjualan
Xx

Variabel Costing
Merupakan metode penentuan cost produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung. Dan biaya overhead pabrik.
Biaya bahan baku
Xx

Biaya tenaga kerja langsung
Xx

Biaya overhead pabrik
Xx

Harga Pokok Penjualan
Xx

Sejarah Cafe
Istilah kata cafe berasal dari bahasa Perancis yang berarti kopi. Orang Perancis menyebut kedai kopi dengan istilah cafe. Perancis menjadi salah satu Negara yang di juluki "Negri Caffe" karena pesatnya perkembangan caffe disana dan dari Perancis lah Cafe mulai tersebar luas di dunia. Cafe atau Coffee Shop (kedai kopi) adalah suatu tempat (kedai) yang menyajikan olahan kopiespreso dan kudapan kecil.Seiring perkembangan jaman coffe shop menyediakan makan kecil dan makanan berat.

Coffe Shop pertama di Eropa didirikan tahun 1529. Minuman ini menjadi sangat digemari di Eropa karena adanya ide untuk menyaring kopi dan memperhalus citra rasa minuman kopi dengan susu dan gula. Coffe Shop di Eropa semakin popular karena mereka tidak hanya menjual minuman kopi tetapi memulai menjual kue-kue manis dan panganan yang lainnya.

Coffe Shop pertama di Britania Inggris didirikan tahun 1652. Di Caffe Shop inilah istilah kata "tips" pertama kali digunakan. Guna menjamin servis yang cepat, sebuah toples di letakkan di meja counter, orang-orang memasukkan koin tips ke toples itu untuk dapat di layani dengan cepat. Coffe Shop pertama di Britania Inggris didirikan tahun 1652. Di Caffe Shop inilah istilah kata "tips" pertama kali digunakan. Guna menjamin servis yang cepat, sebuah toples di letakkan di meja counter, orang-orang memasukkan koin tips ke toples itu untuk dapat di layani dengan cepat.


BAB III
HASIL PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah analisis perhitungan biaya produksi. Penelitian dilakukan pada Oase Cafe dan Literasi Jember. Pemilihan pada Oase Cafe dan Literasi Jember ini berdasarkan pertinbangan bahwa Oase Cafe dan Literasi memiliki data yang diperlukan dalam memenuhi tugas akhir.

Menurut Husen Umar (2011:303) objek penelitian adalah menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal jika dianggap perlu.

3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Samiawan (2010), mengenai metode penelitian kualitatif mendefinisikannya sebagai suatu pendekatan atau penelusuran untuk memahami suatu gejala sentral. Untuk mengerti gejala sentral tersebut peneliti mewawancarai partisipan atau informan dengan mengajukan pertanyaan yang umum.Paradigm yang melandasi penelitian kualitatif adalah paradigma post-positivisme yang menganggap kebenaran tidak hanya satu atau sunggal tetapi lebih kompleks sehingga tidak dapat diikat pada satu teori saja.Paradigm ini mengembangkan metode penelitian kualitatif yang menggunakan data-data untuk menerangkan gejala atau fenomena secara menyeluruh (holistik).

Menurut Strauss dan Corbin (2003), menyebutkan bahwa terdapat tiga unsur penting dalam penelitian kualitatif yaitu:

Data dapat berasal dari berbagai sumber seperti wawancara dan pengamatan langsung.
Untuk mendapatkan temuan atau teori terdapat berbagai prosedur analisis dan interprestasi yang harus dilakukan dalam penelitian kualitatif. Kedua prosedur ini mencangkup teknik untuk memahami data.

Laporan yang disampaikan berbentuk laporan tertulis dan lisan. Laporan ini dapat dikemukakan dalam jurnal ilmiah dan konferensi.

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan dan mengumpulkan data yaitu sebagai berikut :

Penelitian Pustaka
Penelitian pustaka merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mempelajari serta mengumpulkan teor --teori yang relevan dengan pembahasan yang sedang diteliti, untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan biaya produksi, manajemen pemasaran maupun referensi yang menunjang penulisan laporan.

Penelitian Lapangan
Pada penelitian lapangan penulis melakukan tinjauan secara langsung pada Oase Cafe dan Literasi untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian lapangan diperoleh sebagai berikut :

Observasi (Observation)
Sutrisno (1986) mengemukan bahwa, observasi suatu proses kompleks , yang terususun dari berbagai proses biologis dan psikologis. yaitu penulis melakukan pengamatan secara langsung engan melihat beberpa kegiatan yang dilakukan pada Oase Cafe dan Literasi Jember terutama mengenai biaya produksi dan sistem pemasaran.

Wawancara (Interview)
Dengan metode wawancara, penulis mengadakan tanya jawab secara langsung baik secara formal maupun non formal dengn pihak pihak yang terkait dalam permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan penelitian yaitu mengenai proses produksi dan perhitungan biaya produksi pada Oase Cafe dan Literasi Jember.

Dokumentasi
Dengan dokumentasi penulis melakukan pengumpulan data dengan mempelajari catatan atau dokumen perusahaan yang berhubungandengan masalah yang diteliti. Dokumen dapat membeikan gambaran mengenai keadaan tempat cafe tersebut.

Sumber Data
Sumber data yang diperoleh yaitu data primer yaitu laporan biaya produksi yang diperoleh dari Oase Cafe dan Literasi Jember pada bagian perusahaan yang diprlukan untuk mendukung hasil penelitian.

Data Primer
Menurut Husein Umar (2011;42) data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan seperti hasil dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti.

Data Sekunder
Menurut Husain Umar data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut data disajikan baik oleh pihak pengumpulan data primer atau oleh pihak lain.

Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Oase Cafe dan Literasi Jember di Jalan Semeru gang lembah permai no. 1b Jember
Waktu Penelitian
Dalam memperoleh data tersebut , kami melakukan wawancara dan penelitian pada narasumber cafe pada tanggal 9 Mei 2019 yang lalu.

Hasil Penelitian
Sejarah berdirinya caffe Oase.Sebuah caffe yang diciptakan tidak hanya sekedar nongkrong dan bercanda gurau, akan tetapi bisa sharing, belajar, dan berkumpul cerdas.

Awal mula berdirinya caffe Oase ini berada di Kota Malang, tanggal 5 April 2016. Ada 3 cabang yang didirikan oleh Caffe Oase, yaitu Malang, Jember dan Gresik. Keberadaan caffe Oase di Kota Malang sudah berkembang pesat. Banyak antusias dari mahasiswa sekitar caffe yang merasa teruntungkan dengan berdirinya caffe Oase, karna konsep caffe Oase sendiri itu bukan hanya caffe tempat nongkrong atau hanya bercanda tidak ada manfaatnya, tetapi terdapat literasi tempat diskusinya dan sering mengadakan diskusi, diskusi, dan diskusi.

 Dengan landasan seperti itu, saya dulu pertama kali mengajak kerabat saya yaitu Mas Ramdan sekaligus sebagai Co Caffe Oase.

Sambil berfikir gimana kalau membuka cabang lagi di Kota Jember. Beliau sepakat, karena yang melihat potensi di Jember itu sangat tinggi dan tingkat Sumber Daya Alam (SDM) atau tingkat mahasiswanya itu sangat "Ngeh" Banget gitu untuk bisa tidak hanya ngopi, tetapi juga ngopi cerdas dengan diskusi dan bacaan-bacaan yang sudah disediakan.

Pada tanggal 28 Mei 2018 caffe Oase resmi di buka di kota Jember, kami menyebutnya dengan nama Caffe Oase karena sudah banyak yang menjamur caf-caf yang menyediakan wifi, makanan dan minuman ringan, bukan lagi gaya lagi tetapi live style atau gaya hidup kita, dinamakan Oase karena pointnya diliterasinya, entah itu diskusi, buku bacaan jadi peneranglah. Oase itu adalah ungkapan hijau di tengah gurun pasir jadi cara menjadi penyegar untuk suasana yang ada di Jember. Pada saat itu banyak mahasiswa yang berdatangan mengikuti diskusi yang diselenggarakan oleh caffe Oase tersebut.

Juga banyak mahasiswa yang merasa diuntungkan dengan adanya caffe seperti ini.Memilih tempat disini karena pada saat itu proses mencari tempatnya membutuhkan waktu 1 minggu, banyak yang menawarkan tempat tetapi tidak sesuai dengan harapan baik dari segi parkiran yang kurang pas dan kurang luas.

Akhirnya kita berfikir bagaimana kalau kita menyewa rumah dan isinya kita merubah semua konsep awal, kita buat konsep ngopi yang tidak serasa di rumah sendiri, setelah adanya persetujuan dan jalan pintas lain akhirnya nyari dan setelah 2 hari dapat dan langsung menemui orangnya serta langsung membayar uang muka nya sekaligus merenofasi, renofasi rumah tersebut membutuhkan biaya yang cukup mahal berkisar 10 juta dari cat tembok, buat kamar mandi baru dan di atas di lantai 2 juga terdapat tempat VIP.

Caffe Oase yang berada di kota Malang terdapat 5 orang, sedangkan di kota Jember itu secara perdanaan dan secara semuanya itu 4 orang, yang 1 merangkap sebagai operator atau admin, setelah itu mengubah karyawan tetapi adminnya berubah, lalu terus berjalan di paruh terakhir ini disisakan 3 pegawai karena efisiensi kerja, efisiensi waktu juga di perhitungkan lagi. Modal awal untuk mendirikan caffe Oase itu sekitar 60 Juta, antara lain 30 juta untuk penyewaan gedung, dan 30 juta lagi untuk modal caffenya, ofernitur, bahan-bahan, renovasi dan setiap tahunnya mengeluarkan biaya untuk penyewaan tempat (gedung) sebesar 15 juta sampai 18 juta. Hasil uang modal pembukaan caffe di kota Jember itu sendiri dari pengembangan bisnis yang ada di kota malang, karena Mas Hamdan sendiri di malang banyak membuka cabang bisnisnya.

Dia tidak hanya bergelut di dunia caffe tetapi juga mengembangkan di sales minuman, beliau juga ada ayam bertelur atau istilahnya menanam modal.

Awal modal 30 juta itu untuk uang sewa gedung, uang listrik, gaji karyawan, bahan-bahan dapur minimal 1 hari antara 30-35 item/gelas yang di beli dengan seperti itu maka modal bisa balik, misalnya 30 juta di bagi 24 bulan, 24 bulan itu untuk 30 hari jadi akan kelihatan hasilnya, dalam satu hari kita harus menghitung semua yang dikeluarkan secara rinci jadi dalam sehari kita harus bisa mengumpulkan uang yang sudah diperhitungkan, tetapi kita tidak memakai system target, hanya saja harus mendapatkan uang yang sudah diperhitungkan, agar caffe Oase tetap berjalan.
Pada awalnya, terdapat banyak kota yang akan ditempati, seperti Jember, Solo, dan Yogyakarta.

Setelah diperhitungkan kembali akhirnya kami memilih kota Jember, karena disisi lain basic saya itu Jember dan jarak tempuhnya tidak terlalu jauh. Pada awal di Jember, Caffe Oase tidak langsung rame juga pengunjungnya tidak mencapai 30 per item perhari, akhirnya perlahan bisa mencapai 150 per item dan masih banyak yang harus dilakukan agar bisa menarik lebih banyak pengunjung kembali, dengan cara mengadakan event-event seperti diskusi umum, kuliah umum, karena kita menarik minat mahasiswa itu yang bukan hanya sekedar ngopi tapi juga ngopi pintar.

Di dalam caffe Oase terdapat banyak buku yang bisa dibuat referensi untuk mahasiwa, buku itu didapatkan dari hibah atau hadiah dari temen-temen malang ada dari mas wasis, juga temen-temen Jember yang menyumbangkan beberapa buku yang ada untuk di sumbangkan di caffe ini agar menambah wawasan di caffe ini.

Modal yang dikeluarkan dalam 1 bulan itu bisa menghabiskan 3 juta perbulan untuk biaya produksi, karena tidak banyak yang kita beli. Kita sekali beli itu untuk jangka beberapa bulan. Semisal kopi, kopi 1 kg tidak akan habis selama 1 bulan, kopi 1 kg dalam 1 variasi/varian itu bisa mencapai 3 bulan atau 4 bulan, jadi bisa untuk jangka panjang. Kalau jangka pendek itu seperti gula, susu, dll untuk stock 1 bulan, juga pembelian produk kopi sudah ada supplier dari teman sendiri. Pengunjung caffe oase tidak berlangsung ramai, awal-awal pembukaan masih sepi dari orang 20 orang saja, angka segitu masih jauh rendah dalam jangka waktu yang diperhitungkan dan termasuk sepi untuk harga produksinya.

Produk unggulan yang dijual di caffe Oase ini yaitu untuk makanan: kentang goreng, donat, dan mie goring, untuk minuman: kopi dan teh. Ketika bahan itu naik, kami sudah menestimasi sendiri disistem, jika kita ambil barang semisal gula pasir, kita ambil stok 3 kg itu untuk bulan sekarang dengan harga Rp 10.000,- itu dihitung sudah dibagi dan harganya masih tetap Rp 10.000,- maka masih tidak akan berdampak pada harga yang sudah ditetapkan, tetapi apabila barang sudah habis sebelum waktunya dan harga belinya bertambah lebih mahal maka akan berdampak pada harga yang sudah ditetapkan, semisal harga biasanya Rp 10.000,- menjadi naik 12.000,- maka harga masih aman dan masih bisa diminimalisir dengan harga produk jual beli yang lainnya, akan tetapi jika harga awal Rp 10.000,- menjadi Rp 15.000,- itu Oase kembalikan kembali kebijakan dari admin, bagaimana admin menaikkan harga dan menurunkan harga, tetapi harga itu akan langsung berdampak pada harga jual beli minuman atau makanan yang tersedia di caffe Oase menjadi bertambah.Ketika bahan naik seperti gula, dan susu yang tidak bisa di perhitungkan , terkadang harga jual gula bisa naik dan bis turun, sebaliknya jika saat bulan ramadhan semua sembako pasti naik dan itu sangat berdampak pada caffe Oase sendiri.

Caffe Oase juga masih berpengaruh terhadap biaya produksinya, semisal ketika listrik konslet itu juga berpengaruh pada jam kerja mereka karena harus dibagi kembali untuk membenahi listrik dan membersihkan lantai yang kotor.

Caffe Oase adalah sebuah caffe yang tidak hanya untuk ngopi sambil nongkrong, tetapi juga sambil membaca dan berdiskusi. Peminat dari caffe Oase kebannyakan dari kalangan mahasiswa seperti Unej, Unmuh, Ikip, Mandala dan Iain terkadang juga ikut bergabung.

Caffe Oase sendiri tidak takut dengan system pesaing, dimana-mana pasti ada pesaing, meskipun kerja nya sama tetapi risky sudah ada yang mengaturnya, bagaimana saja cara kita untuk mendapatkan risky yang lebih mulia dengan cara apa yang membuat ciri khas dari kita sendiri, caffe Oase sendiri mengubah semua desain tembok, lampu-lampu, bunga, meja dan kursi yang unik, agar terlihat lebih indah jika dilihat, dan literasi atau diskusinya lebih sering kita lakukan supaya minat mahasiwa lebih banyak yang berdatangan di caffe Oase ini, dalam bulan puasa ramadhan Oase lebih banyak mengadakan event, seperti buka bersama, mini konser, dan berdiskusi. Sedangkan hari-hari biasa Oase juga sering mengadakan diskusi dalam 1 bulan sebanyak 2 atau 3 kali saja.

Caffe Oase masih banyak target yang belum tercapai waktu dulu itu, ada beberapa punya group diskusi yang tetap yang harus dijalani. Untuk jangka ini masih belum terpenuhi karena masih banyak-banyaknya kendala atau ganjalan yang dihadapi, dulu sempat berjalan tetapi tidak berlangsung lama, dari atusiasme yang mengikuti nya juga kurang, semisal diskusi tentang politik, filsafat itu masih kurang atau masih minim, akan tetapi kalau diskusi umum tentang obligasi itu lebih banyak peminatnya, kendala yang dialami oleh caffe Oase pada saat membuka caffe dari segi warga sekitar, karena dulu itu di sekitar caffe Oase banyak yang merasa mengeluh, suara itu di dengar oleh ketua RT dan akhirnya menghampiri caffe kita, dengan alasan suara yang terlalu kencang, sehingga menganggu ketenangan warga yang mau beristirahat, akan tetapi kegelisahan itu tidak berlangsung lama, Karena dari caffe Oase ini mencari solusi agar warga tetap bersedia menerima kami dengan cara mengadakan les bahasa, matematika, danlain-lain secara gratis yang diajarkan sendiri bersama teman-teman pegawai Oase yang notabennya masih terpelajar atau mahasiswa.Caffe Oase semakin banyak engunjung yang berdatangan, banyak respon positif dari konsumen yang pernah berkunjung di caffe ini. Antusias atau respon dari konsumen banyak yang membangun buat Oase sendiri, baik kritik, saran dan solusi nya semua ditamoung sebagai acuan kami untuk intropeksi diri.

Biaya Produksi Oase Cafe dan Literasi Jember
Berdasarkan hal yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Oase Cafe dan Literasi Jember merupakan tempat tongkrongan anak millenial di Kota Jember , yang menyediakan berbagai minuman, makanan, dan juga menyediakan berbagai literasi didalamnya. Perhitungan biaya produksidihitung dengan cara menjumlahkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi yang kemudian dibagi dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan. Maka dengan ini penulis berperan untuk mengetahui bagaimana perhitungan biaya produksi secara rinci . dalam biaya produksi dapat diajabrkan sebagai berikut :

Biaya bahan baku langsung.
Biaya bahan baku langsung pada caffe ini dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh biaya bahan baku yang dipergunakan dalam setiap racikan minuman atau makanan. Setelah dilakukan seluruh pengtotalan maka akan ditemukan harga jual setiap makanan dan minuman nya menurut bahan baku yang telah dibeli.

Biaya tenaga kerja langsung.
Tenaga kerja atau karyawan diberikan upah sebesar RP. 30.000,- per hari nya , selama waktu kerja dalam satu bulan . dengan libur dua kali dalam seminggu. Dan pegawai yang ada di cafe tersebut ada tiga orang .

Biaya overhead cafe.
Di biaya overhead sendiri terdiri dari biaya -- biaya seperti biaya listrik, bangunan, peralatan cafe , permeliharaan dan perbaikan.
Berikut ini merupakan perhitungan biaya produksi pada Oase Cafe dan Literasi yang menunjukkan rincian biaya produksi :
Tabel 3.5
Perhitungan Biaya Produksi Oase Cafe dan Literasi Jember
Oase Cafe dan Literasi Jember

Laporan Biaya Produksi

Pada April 2019

Biaya Bahan Baku
Rp. 20.000.000

Pembelian Bahan Baku
Rp. 2.500.000

Biaya Produksi
Rp. 3.080.000

Biaya Gaji
Rp. 2.400.000

Biaya Listrik & Air
Rp. 350.000

Biaya Bangunan
Rp. 30.000.000

Biaya Pemeliharaan Bangunan
Rp. 100.000

Biaya Peralatan
Rp. 200.000

Harga Pokok Penjualan
Rp. 23.080.000

Sumber : Financial Report bulan April Oase Cafe dan Literasi Jember

Pada Oase Cafe dan Literasi Jember mempunyai kewenangan rtentang pembayaran gaji yaitu setiap tanggal 1 (periode 01 s/d 30) maka jika bulan April gaji akan diserahkan pada bulan Mei. Untuk besar kecilnya gaji karyawan di cafe tersebut sesuai kehadiran dan banyak waktu kerja seperti lembur jika ada yang ijin. Keyawan mendapatkan libur ,setiap minggu 2 kali. Sebagai berikut penjelasan tentang biaya tenaga kerja Oase Cafe dan Literasi Jember :

Biaya Tenaga Kerja
Oase Cafe dan Literasi Jember
Nama
Rincian
Gaji
Total

Yahya
Masuk @ 26 hari
Rp. 30.000 x 26 hari
Rp. 780.000

Lembur @ 4 hari
Rp. 30.000 x 4 hari
Rp. 120.000

Libur @ 4 hari
-
-

Jumlah
Rp. 900.000

Sumber : Data Gaji Pegawai Oase Cafe dan Literasi Jember
Penggajian karyawan di Oase Cafe tersebut per/harinya di hargai Rp. 30.000/ hari , jika dikalikan dengan 30 hari akan menjadi Rp. 900.000,- tanpa lembur. Untuk waktu masuk kerja sendiri di Oase Cafe dan Literasi Jember ini mulai pukul 13.00. Jam kerja karyawan Oase Cafe selama 6 jam kerja, untuk lembur juga 6 jam kerja.

BAB IV
ANALISIS
4.1 Analisis

Analisis Proses Produksi Oase Cafe dan Literasi Jember
Setiap perusahaan memiliki prosedur mekanisme produksi dan bagaimana proses produksi pada Oase Cafe dan Literasi Jember memproduksi suatu bahan baku menjadi bahan jadi. Didalam Oase Cafe dan Literasi Jember terdapat beberapa tahap untuk proses produksi bahan baku menjadi bahan jadi seperti :

Menyiapkan bahan baku untuk diolah menjadi makanan dan minuman. Untuk membeli bahan bakunya sendiri secara grosir untuk waktu jangka panjang.

Melakukan percobaan sebelum memberikan kepada konsumen guna menjaga cita rasa sesuai yang diinginkan oeh konsumen.

Setelah itu pelayan memberikan pesanan kepada konsumen atau pelanggan Oase Cafe dan Literasi Jember.

Analisis Proses Biaya Produksi Oase Cafe dan Literasi Jember
Pada perhitungan biaya produksi di Oase Cafe dan Literasi Jember ini Telah memiliki perhitungan yang sesuai dengan klasifikasi biaya produksi seperti :
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja
Biaya overhead

Dalam memberikan jasa Oase Cafe dan Literasi Jember terdapat biaya produksi. Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk atau jasa dan kegiatan administrasi didalam proses produksi pada Oase Cafe dan Literasi Jember. Memiliki klasifikasi biaya yang telah tersusun untuk memberikan jasanya.

Didalam perhitungan biaya produksi Oase Cafe dan Literasi Jember telah membuat laporan secara terperinci dalam menyusun laporan biaya produksi. Oase Cafe dan Literasi Jember menggunakan metode full costing yaitu memperhitungkan keseluruhan unsur biaya produksi kedalam proses produksi. Hal ini di perkuat oleh teori dari Mulyadi (2009:17)dalam buku "Akuntansi Biaya" yang menyatakan bahwa :


"full costing merupakan metode penentuan cost produksi memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam cost produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead (baik yang berperilaku variable maupun tetap)."

Dapat disimpulkan proses produksi Oase Cafe dan Literasi Jember memiliki tahap-tahap mulai dari input sampai output dengan baik dan perhitungan biaya produksi pada Oase Cafe dan Literasi Jember sudah baik dan terperinci. banyaknya pelanggan sehingga proses produksi mengeluarkan banyak biaya pembelian bahan baku untuk makanan dan minuman yang dibutuhkan dalam proses produksi guna untuk menghasikan produksi yang optimal.

 
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasi peneitian serta pembahasan maka penulis menyimpulkan penelitian sebagai berikut :


Dari proses produksi Oase Cafe dan Literasi Jember memiliki tahapan-tahapan dalam proses pengolahan bahan yang memiliki prosedur secara detai demi mendapatkan hasil yang bermutu dan maksimal untuk kepuasan pelanggannya. Oase Cafe dan Literasi Jember mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi untuk di konsumsi oleh pelanggannya.

Dalam perhitungan biaya produksi Oase Cafe dan Literasi Jember telah memiliki prosedur secara baik dan memiliki standar biaya produksi yaitu seperti :

Biaya bahan baku
Biaya gaji karyawan
Biaya tempat sewa
Dengan adanya unsur-unsur biaya yang diterapkan oleh Oase Cafe dan Literasi Jember maka perusahaan atau cafe tersebut apat memperhitungkan jumlah produksi dan biaya produksi yang dikeluarkan, kuaitas dan harga yang telah ditetapkan untuk mendapatkan kelancaran dalam produksi yang optimal, guna mencapai keuntungan dimasa yang akan datang.

Selama ini Oase Cafe dan Literasi Jember melakukan pengendalian kualitas dalam proses produksinya dengan melakukan beberapa cara yaitu : menetapkan bahan baku yang akan di beli dan diproduksi, memelihara kebersihan tempat supaya pelanggan nyaman saat berada di Oase Cafe, dan melakukan rework apabila menemukan barang atau hasil produksi ada yang cacat.

5.2 Saran
Dalam prosedur Oase Cafe dan Literasi Jember telah memiliki tahapan yang baik. Namun masih harus diperhatikan dan ditingkatkan lagi kenyaman pelanggan yang nantinya akan berpengaruh terhadap pengunjung cafe dan hasil cafe, semisanya hasi produksi sesuai dengan permintaan atau pesanan pengunjung cafe atau membuat inovasi baru untuk mendapatkan kepuasan pelanggannya seperti menghias minuman atau makan semenarik mungkin untuk menarik perhatian pelanggan di cafe.

Dan untuk menarik pelanggan agar lebih banyak seharusnya melakukan diskusi yang tetap dan melakukan promo agar menarik keinginan pelanggan untuk berkunjung ke oase cafe dan menimati hasil produksi di oase cafe. Sehingga yang terjadi pada saat oase cafe sudah ramai atau banyaknya pengunjung maka keuntungan yang didapat juga akan semakin bertambah.
Sebaiknya ketika pelanggan sudah meninggalkan cafe bersihkan tempat untuk membuat pengunjung yang selanjutnya tetap nyaman berada di cafe tersebut.

Kurangnya kreatif pada saat menghias makanan atau minuman untuk menarik pelanggan.
Dalam perhitungan biaya produksi, peranan biaya produksi ternyata dapat membantu sekali manajemen dalam meningkatkan usaha dan mengevaluasi kinerja cafe, oleh karena itu agar pengendalian biaya produksi lebih efektif maka pihak cafe dapat mengendalikan biaya produksi secara detail dengan menerapkan biaya produksi dengan menggunakan standar akuntansi maka perusahaan dapat lebih mudah dalam penyususnan biaya produksi dan akan lebih baik jika laporan yang dibuat untuk biaya produksi tersusun dengan baik agar lebih mudah dipahami bagi pihak yang membutuhkan.

DAFTAR PUSTAKA

Rosyidi Suherman, Pengantar Teori Ekonomi, Jakarta. RajaGrafindo. 2009
Multifiah, Teori Ekonomi Mikro, Malang. UB Press. 2011
Albi, Johan., Metodologi Penelitian Kualitatif, Sukabumi. CV Jejak. 2018
Khusaini, Muhammad., Ekonomi Mikro: Dasar -- Dasar Teori, Malang. UB Press. 2013.
Wibowo, Sukarno., Ekonomi Mikro Islam, Bandung. CV Pustaka Setia. 2013
Batubara, Helminan. Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Full Coasting Pada Pembuatan Etalase Kaca dan Aluminium di UD. Istana Aluminium Manado. Jurnal EMBA. Vol.1 No.3 ISSN 2303-1174. 2013
Bambang Widjajanta, dkk, Mengasah Kemampuan Ekonomi, Cv. Citra Praya, Bandung, 2007.
William H.Ukers. all About of Coffe.Adams Media, 2012
Rizka dan Efendi. Pengaruh Biaya Produksi Variabel dan Efisiensi Operasi Terhadap Margin Kontribusi (Studi Kasus Pada Sumber Bahan Bangunan Palembang),Jurnal Akuntasi, S1 Stie MDP 2014.
Kadek ,dkk .Analisis Perhitungan Biaya Produksi. Jurnal Aks Vol: 8 no.2 thn 2017 . UP Ganesha
Muhlishoyul Jannah, Analisis Pengaruh Biaya Produksi dan Tingkat Penjualan Terhadap Laba Kotor. Jurnal BanqueSYar'i Vol. 4 No. 1. Januari, UINHAS Banten. 2018
Husein Umar. Metode Penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis, Jakarta. Rajawali Pers. 2011
James L. Papas, Managerial Economics (Alih Bahasa), Binarupa Aksara. Jakarta. 1995
Ahmad Zaini, Pengaruh Biaya Produksi dan Penerimaan Terhadap Pendapatan Petani di Sawah di Loa Gagak Kabupaten Kutai Kartanegara,Jurnal EPP Vol.7 NO.1. 2010
Adiwarman, Ekonomi Mikro Islam, Raja Press. Jakarta. Cet -7.2015
Mulyadi, Perhitungan Harga Pokok Produksi, Makalah STIE Pandu Madania. Bogor.2008

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun