Mohon tunggu...
Zulham Mahasin
Zulham Mahasin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

..adalah seorang mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Iowa State University, Amerika. Juga aktif sebagai tenaga pengajar pada Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Alasan Mengapa Orang Amerika Gemar Membaca

21 Februari 2016   14:06 Diperbarui: 21 Februari 2016   20:04 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Abudzarr memilih dan memilah buku"][/caption]Hari ini, saya dan istri membawa si kecil Abudzarr ke perpustakaan umum di Kota Ames, Ames Public Library. Perpustakaannya modern, hampir seluruh sistemnya telah terkomputerisasi. Setelah registrasi online yang hanya sekitar 5 menit, kami diberikan tanda keanggotaan berupa kartu dan gantungan kunci.

Koleksi di perpustakaan dua lantai ini cukup lengkap. Bahkan, jika buku atau artikel yang anda inginkan tidak tersedia di tempat ini, mereka akan mencarikannya, baik membeli ataupun meminjamkan melalui salah satu dari 19.000 perpustakaan lain yang merupakan jaringan mereka yang tersebar diseluruh Amerika.

Namun yang paling membuat saya kagum bukanlah teknologi maupun koleksinya, tetapi formatnya yang dibuat sangat nyaman bukan saja untuk orang dewasa, tetapi juga anak kecil, bahkan balita!!

Lantai satu perpustakaan ini disusun khusus untuk anak dan remaja. Di salah satu pojok terdapat arena khusus balita. Ditempat tersebut, rak-rak berisi sejumlah buku untuk anak-anak berjejeran dengan rapi. Menariknya, tinggi rak buku disesuaikan dengan tinggi anak yang berusia satu tahunan. Ini dilakukan agar si kecil bisa menjangkau seluruh buku dan bebas memilih sendiri buku apa saja yang ia sukai untuk dibacakan oleh orang tuanya.

[caption caption="Membawa buku yang disukai ke orang tua"]

[/caption]

Setelah si kecil memilih bukunya, kita bisa memilih beberapa titik di arena ini untuk membaca buku bersama anak. Bentuknya beragam, ada yang kursi dilengkapi dengan meja, ada yang hanya kursi saja, ada yang melantai dengan bantalan ala jepang (seperti yang dipilih oleh Abudzarr), bahkan ada pula yang hanya berupa ranjang untuk tiduran. Sepertinya, pengelola perpustakaan ini paham betul psikologi anak kecil yg suka membaca buku pada posisi bagaimanapun yg ia rasakan nyaman. Suasananya benar-benar diformat agar si anak merasa seperti membaca di rumah sendiri.

[caption caption="Duduk melantai bersama mama"]

[/caption]

Namun, yang namanya anak kecil, apalagi balita, mereka umumnya tidak betah berlama-lama untuk satu aktifitas saja. Oleh karena itu, jika si anak bosan, ia juga bisa bermain di arena ini sebab terdapat beberapa permainan yang cukup mengasah otak seperti puzzle dan building blocks sehingga ia tidak jenuh. Dengan format demikian, Abudzarr yang biasanya lekas bosan pun betah hingga dua jam lebih membaca dan bermain bersama anak-anak lain di tempat ini. Bahkan, jika si kecil lapar, atau orang tua ingin sholat, perpustakaan ini juga menyediakan quite room yang dapat digunakan secara privacy.

[caption caption="Bermain building blocks menghilangkan kejenuhan"]

[/caption]

[caption caption="Bermain puzzle untuk mengasah otak"]

[/caption]

[caption caption="Istirahat sambil makan"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun