Mohon tunggu...
ZULFIAN SYAH
ZULFIAN SYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Alam Takambang Jadi Guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Semua Punya Asas?

26 Februari 2018   08:12 Diperbarui: 26 Februari 2018   08:55 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa yang terlintas di pikiran Anda ketika mendengar istilah LUBER-JURDIL? Asas Pemilu (Pemilihan Umum)??? Sering terngiang di telinga Anda tentang Asas Kekeluargaan dan Gotong Royong bukan? Asas apakah itu??? Sebelumnya, apa sih asas itu?

Definisi asas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah dasar (sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat) ; dasar cita-cita (perkumpulan atau organisasi) ; hukum dasar.

Dari definisi di atas, dapat ditarik sebuah pengertian bahwasanya asas merupakan suatu fondasi yang berfungsi sebagai tumpuan untuk berpikir atau berpendapat dalam meraih tujuan.

Jadi, apakah segala sesuatu yang ada dalam lini kehidupan ini mempunyai asas masing-masing? Bagaimana dengan Bimbingan dan Koseling (BK)? Seperti halnya Pemilu ataupun Koperasi, BK memiliki asas-asas yang menjadi tumpuan dalam pelaksanaannya. Lalu, apa sajakah itu?

Sebagaimana dipaparkan oleh Akhmad Mukhlis, S.Pd., M.Psi (Dosen Pengampu Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling UIN Maulana Malik Ibrahim Malang), BK memiliki beberapa asas, yaitu:

1. Asas Kerahasiaan

Yang dimaksud dengan asas kerahasiaan ialah asas yang mengharuskan untuk dirahasiakannya seluruh data dan keterangan peserta didik (konseli) yang mendapat pelayanan, yang mana orang lain tidak berhak untuk tahu tentang data dan keterangan konseli kecuali mereka berdua (konselor dan konseli).

2. Asas Kesukarelaan

Dalam hal ini, konseli dituntut untuk mengikuti bimbingan dan konseling dengan kesukarelaan. Dengan artian tanpa ada keterpaksaan.

3. Asas Keterbukaan

Asas keterbukaan menghendaki konseli untuk bersikap terbuka tanpa berpura-pura kepada konselor yang diawali sikap terbuka oleh konselor (agar konseli bersikap terbuka) dengan harapan apa yang dikehendaki bisa tercapai, sehingga diperoleh titik temu. Istilahnya, "tiada dusta di antara kita," begitu anak muda menyebutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun